Kilas Balik
Mbak Tutut Bongkar Drama di Balik Tender Jalan Tol Cawang-Tanjung Priuk, Doa Soeharto di Dalamnya
Masyarakat Indonesia khususnya yang tinggal di wilayah DKI Jakarta merasakan manfaat Jalan tol Cawang-Tanjung Priok.
Pagi harinya, tiba-tiba terlintas di benak saya, kenapa tidak memakai sindikasi Bank dalam negeri, dan harus Bank-bank yang besar. Terima kasih ya Allah atas petunjuk-Mu……
Segera saya berangkat, ke tiga Bank yang menjadi pilihan saya, yaitu Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya dan Bank Rakyat Indonesia.
Saya menghadap Direktur Utamanya, saya jelaskan masalah yang saya hadapi. Di luar dugaan saya, ke tiga Bank tersebut siap ikut dalam kredit sindikasi antara ke tiga Bank tersebut.
Subhannallah, Tuhan selalu menyertai perjuangan kami, dalam membuktikan bahwa kaum muda Indonesia mampu melaksanakan proyek-proyek besar, bila diberi kesempatan.
Saya kembali ke kantor dengan perasaan lega. Kini giliran konsorsium untuk melakukan perhitungan ulang secara marathon dan tak kenal lelah, karena batas waktu penyerahan tender tinggal dua hari.
Semangat mereka tergugah mendengar saya berhasil mendapatkan pendana yang baru.
Bambang Soeroso, selaku koordinator, mengkonsinyir semua staf inti, yang terdiri dari berbagai disiplin ilmu, untuk menyelesaikan tugas mereka hingga tuntas.
Berita gagalnya konsorsium memperoleh pembiayaan dari Taspen, disambut gembira oleh para pesaing kami, yang dari luar negeri.
Mereka menganggap, konsorsium tidak akan mampu menyerahkan dokumen tender tanpa dukungan Taspen. Jadi mereka telah mencoret kami dari daftar pesaing mereka.
Akhirnya, berkat doa keluarga kita masing-masing dan karena ridho Allah SWT, tim konsorsium dapat menyelesaikan perbaruan usulan proyek, tepat di hari terakhir batas penyerahan.
Saya ingat betul, hari itu hari jumat. Saya ditemani beberapa staf konsorsium bersiap-siap berangkat untuk menyerahkan proposal kami.
Pada saat kami akan berangkat, tiba tiba bapak datang ke rumah saya, yang biasanya merupakan kebiasaan bapak menjenguk putra-putrinya. Antara gembira karena kehadiran bapak, tapi juga bingung karena dikejar waktu penyerahan.
Bapak selalu tahu kalau saya sedang galau ataupun bingung.
Bapak bertanya pada saya : “ Kamu mau pergi wuk.”
“Iya bapak, ini batas waktu penyerahan usulan proyek jalan toll Cawang Priok.” Saya mencoba menjelaskan