Berita Entertainment
Tetangga Bongkar Kehidupan Keluarga Elvy Sukaesih Sekarang, Jarang di Rumah, Lalu Tinggal di Sini
Kasus narkoba yang menjerat putri Elvy Sukaesih membuat tetanggannya buka suara tentang kehidupan sosialisasii keluarga Elvy Sukaesih
Penulis: Arum Puspita M | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Pada 16 Februari 2018 lalu, putri pedangdut senior, Elvy Sukaesih, Dhawiya Zaida, ditangkap lantaran sedang menggunakan sabu di rumahnya.
Tak sendiri, Dhawiya juga ditangkap bersama kakak kandung serta kakak iparnya.
Karena kasus tersebut Dhawiya divonis menjalani masa rehabilitasi selama 1 tahun 6 bulan di RSKO Cibubur, Jakarta Timur.
Berita ditangkapnya Dhawiya memang membuat gempar termasuk para tetangganya.
Menurut salah satu tetangga Dhawiya, Fitri, mengatakan keluarga Elvy Sukaesih jarang bersosialisasi dengan tetangga.
"Ga bisa bilang apa-apa karena emang ga pernah ketemu,"
"Kalo tertutup sih mungkin ngga, cuma emang ga pernah ngobrol di luar ya namanya orang sibuk kali, susah kayak gitu," ucap salah satu tetangga yang enggan disebutkan namanya.
Baca: DJ Dinar Akui Siap Gantikan Posisi Hilda Vitria, Begini Pernyataannya
Baca: Nagita Slavina Ingin Punya Anak Lagi Usai Lihat Bayi Caca Tengker, Raffi Ahmad Jawab Singkat & Jelas
Baca: Ibunda Jojo Jonatan Christie Bongkar Soal Pasangan Putranya, Gregoria Mariska atau Shanju JKT48?
Walau jarang bersosialisasi tapi tetangga mengetahui perubahan fisik Dhawiya yang terlihat lebih kurus.
Fitri mengaku saat itu ia pernah mempertanyakan mengenai perubahan fisik Dhawiya.
"Nggak keliatan cuma bedanya kan kurusan aja,"
Sempet sih dulu bertanya-tanya 'Kak Dhawiya kok sekarang kurusan ya, cantikan gemuk, cantikan semok daripada kurusan'," tutur Fitri, tetangga Dhawiya dikutip dari Grid.ID artikel 'Dhawiya Zaida Divonis 1 Tahun 6 Bulan Rehabilitasi di RSKO, Tetangga: Sudah Risiko!' pada Jumat 7 September 2018.
Adanya kasus ini, membuat Fitri dan warga sekitar juga bersimpati dengan kasus yang dialami keluarga Elvy Sukaesih.
Baca: Pamor Tukul Arwana Turun Setelah Kepergian Istri, Ini Penjelasannya Soal Permintaan Honor Naik
Baca: Ivan Gunawan Digoda DJ Dinar Candy Sampai Pegangan Tangan, Perhatikan Ekspresi Kesal Ayu Ting Ting
Meski begitu, Fitri menuturkan hukuman yang diterima Dhawiya sudah jadi risiko atas perbuatannya.
"Udah risikonya ya gimana lagi sekarang ada beberapa yang jadi kurir sabu, dia nggak make tapi tetep dihukum seumur hidup,"
"Ya sebenernya kasian sih uminya, gimana pun juga kan seorang anak, cewek lagi ya narkoba, sedih banget. Cuma ya namanya negara hukum mau gimana lagi," pungkasnya.
Diketahui sejak Dhawiya terjerak kasus narkoba, rumah keluarga Elvy Sukaesih di kawasan Cawang, Jakarta Timur, terlihat sepi.
Saat ditemui Grid.ID pada Jumat 7 Septembe 2018, Fitri menjelaskan bahwa rumah itu semakin sepi karena Elvy Sukaesih sendiri pindah ke rumah anak ketiganya, Fitria Sukaesih.
Baca: Anak Buka Cafe, Wali Kota Risma: Saya Tidak Pernah Bolehkan Buka Usaha dengan Pemkot
Baca: Bakso Jumbo Seberat 55 Kilogram, Bikin Penasaran Pecinta Kuliner, Gimana Sih Cara Bikinnya?
"Yang pasti sih anak-anaknya (tinggal di sini).
"Uminya waktu itu tinggal di sini, cuma semenjak itu (kena kasus) pindah ke rumahnya Fitria di Pejaten."
"Buat tinggal doang, tapi ke sini juga tapi ga selalu di sini. Setelah ketangkep jadi menghindar terus. Di Pejaten banyak kan yang ga tau alamatnya," ungkap Fitri.
Dhawiya ditangkap pada Jumat (16/2/2018) di kediamannya di kawasan Cawang, Jakarta Timur.
Penangkapan itu juga menyita barang bukti narkotika jenis sabu seberat 0,45 gram dan 0,49 gram.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jawa, Kombes Argo Yuwono telah membenarkan hal tersebut
"Memang betul Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya yang dipimpin oleh AKBP Jean Calvin telah menangkap seorang perempuan bernama Dhawiya, pada hari Jumat, tanggal 16 Februari 2018," kata Argo
Polisi mengamankan alat hisab sabu bekas pakai.
Selain ada Dhawiya, ditangkap juga tunangannya bernama Muhammad.
Lalu, ada dua kakak Dhawiya, Syehan dan Ali Zaenal Abidin.
Istri Syehan, wanita bernama Chauri Gita.
Sekitar lima mobil datang untuk menggerebek Dhawiya.
Polisi menangkap Dhawiya dan empat orang lainnya melewati pintu belakang rumah.
Ibu Dhawiya, Elvy Sukaesih, juga menyaksikan penangkapan ini.
Lebih lanjut, menurut saksi, Elvy Sukaesih tak berada di lokasi saat awal penangkapan kedua anaknya terjadi.
Ratu dangdut ini datang ke rumah saat polisi sudah menangkap ketiga anaknya.
Tertangkapnya Dhawiya ini menimbulkan pertanyaan dari berbagi pihak, bagaimana cara Elvy mendidik anaknya sejak kecil.
Padahal Elvy Sukaesih terkenal tidak terlalu neko-neko.
Melansir dari Tribun Jakarta, Saat masih kecil, Dhawiya ternyata sangat dimanja oleh sang ayah Zaidun Zeidh Abu Bakar Jindan.
Namun sosok yang paling dekat untuk Dhawiya adalah kakaknya yang kedua Fitria Sukaesih.
Fitria merasa punya peran seperti seorang ibu.
"Dhawiya jadi momongan saya, saya kontrol, ajak berenang saya yang ajak, akhirnya dia panggil saya Mama Tia," ujar Fitria dalam wawancara tersebut.
Ratu Dangdut di era 80-an ternyata cukup disiplin dalam mengajarkan anak-anaknya, terutama pendidikan agama.
Menurut Fitria, hasilnya cukup terasa saat itu.
Pasalnya anak kedua Elvy Sukaesih itu menilai semua saudaranya menjadi anak yang menurut dan disiplin terkait ajaran agama.
"Alhamdulilah kita bisa jadi anak-anak yang nurut dikasih tahu Umi selalu mendidik pada ajaran agama bahwa semua diperintahkan Allah dan Rassul," kata Fitria.
Dhawiya dari kecil juga mempunyai cita-cita jadi artis.
Inspirasi tersebut tentu setelah melihat dari sang ibu.
"Aku dari kecil enggak punya cita-cita lain selain jadi penyanyi kaya mama," ujar Dhawiya dalam sesi wawancara tersebut.
Keinginan yang kuat Dhawiya dibuktikan saat acara 17 Agustus.
Dhawiya kecil pada saat itu berani ke atas panggung sendiri.
Tanpa ditemani saudara dan orangtua, Dhawiya bernyanyi di atas panggung.
"Dia naik mana saja terutama panggung 17 Agustusan,dia naik sendirian," kata Fitria.
Kakaknya yang berbeda usia 18 tahun itu mengacungi jempol keberanian Dhawiya sejak saat itu.
"Anak kecil itu sudah bernyanyi seperti itu Dhawiya lebih mandiri, terbuka, berani" tutupnya.
Meski cita-cita Dhawiya sudah terwujud, sangat disayangkan namanya dan keluarga tercoreng dan Ia kini harus merasakan dinginnya dibalik jeruji besi