Berita Kesehatan

Inilah Bahaya jika Terlalu Lama Duduk, Dari Gangguan Kencing hingga Berdampak Buruk ke Otak

Sudah banyak riset yang menyatakan bahaya terlalu lama duduk bagi kesehatan. Simak penjelasan selengkapnya!

Pixfly
Ilustrasi Terlalu Lama Duduk 

SURYA.co.id - Sudah banyak riset yang menyatakan bahaya terlalu lama duduk bagi kesehatan.

Para pakar bahkan menyebut kebanyakan duduk sama berbahayanya dengan menjadi pecandu rokok bagi kesehatan.

Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Jangan Remehkan Bahaya Kebanyakan Duduk'

Mungkin karena tuntutan pekerjaan atau memang senang bersantai dalam posisi duduk, banyak orang sering duduk dalam waktu lama

Biasanya lebih dari 10 jam waktu kita sehari-hari dilakukan untuk duduk. Bekerja, menonton televisi, ngobrol dengan teman, sampai perjalanan ke kantor pun dilakukan dengan duduk.

Terlalu lama duduk membuat sirkulasi darah tidak lancar, pemecahan lemak lebih lambat, dan juga otot terasa pegal, kaku dan kram

Dilansir dari Kompas.com dalam judul 'Duduk Kelamaan Bisa Menimbulkan Masalah pada Saluran Kemih?', terlalu lama duduk juga bisa menimbulkan efek yang menyerang saluran kemih

Sebuah penelitian yang dimuat dalam jurnal kesehatan BJU International melakukan penelitian pada hampir 70.000 pria paruh baya.

Para peneliti mencoba mencari tahu waktu yang dihabiskan oleh peserta untuk duduk, melakukan aktivitas fisik, serta kemungkinan memiliki gejala saluran kemih bawah (LUTS) selama dua tahun terakhir.

LUTS atau gejala saluran kemih bawah adalah gangguan yang terkait dengan masalah pada saluran kemih bawah, meliputi kandung kemih, prostat, serta uretra.

Ilustrasi
Ilustrasi (net)

Dengan kata lain, kondisi ini bisa diartikan sebagai gejala yang timbul akibat adanya infeksi saluran kemih (ISK).

Hasilnya, pria yang menghabiskan waktu untuk duduk selama kurang lebih 5 jam per hari, disertai dengan jarang melakukan aktivitas fisik, berisiko lebih besar untuk mengalami gejala saluran kemih bawah.

Biasanya, ditandai dengan buang air kecil tidak tuntas, jadi lebih sering buang air kecil, aliran air kencing melambat, dan sering terbangun di malam hari untuk buang air kecil.

Dilansir dari laman Andrology Australia, sebagian besar kasus gejala saluran kemih bawah memang dialami oleh pria di usia paruh baya.

Namun, tidak menutup kemungkinan kalau kondisi ini juga bisa menyerang pria usia muda.

Dilansir dari laman nypost.com, penelitian lain menyebutkan bahwa mereka yang tidak aktif selama 13 jam dalam sehari lebih beresiko berumur lebih pendek gara-gara penyakit yang terkait dengan terlalu lama duduk.

Misalnya saja diabetes, penyakit jantung, atau pun hipertensi.

Menggerakan tubuh setiap setengah jam dapat membantu mengurangi kerusakan yang diakibatkan kebiasaan terlalu lama duduk yang dilakukan sepanjang hari.

Studi terbaru menyebutkan bahwa gaya hidup pasif seperti terlalu lama duduk bisa membahayakan kemampuan otak untuk menyimpan memori, seperti dikutip dari timesnownews

Terlalu lama duduk bisa menyebabkan penipisan pada lobus temporal medial atau wilayah otak yang terlibat dalam pembentukan ingatan baru.

Pola hidup pasif, termasuk terlalu lama duduk, adalah penyebab signifikan penipisan area otak ini.

Penelitian yang dilakukan tim dari University of California dan diterbitkan dalam jurnal PLOS One ini menunjukkan bahwa struktur otak orang dewasa dan lansia yang banyak bergerak aktif sangat padat.

Meningkatkan aktivitas fisik, meski hanya sekedar aktivitas fisik yang ringan saja, cukup efektif untuk mencegah penipisan area otak ini.

Pasalnya, penipisan are otak ini dianggap sebagai penyebab demensia dan penurunan kognitif pada orang lanjut usia.

Kesimpulan ini dihasilkan dari penelitian dengan melibatkan 35 orang berusia 45 hingga 75 tahun.

Tingkat aktivitas fisik mereka dihitung, termasuk total waktu yang dihabiskan untuk duduk.

Kemudian otak mereka dipindai dengan MRI untuk mendapat gambaran jelas kondisi otaknya.

Baca: Link Live Streaming Persebaya vs PSBI di Piala Indonesia Minggu 2 September 2018 Jam 15.00 WIB

Baca: Update Klasemen Asian Games 2018 Minggu 2 September 2018, Medali Indonesia Bertambah jadi 98

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved