Mahfud MD Benarkan Foto Masa Lalu yang Viral itu adalah Dirinya, Begini Komentar Sudjiwo Tedjo

Setiap cuitan maupun postingan tentang Mahfud MD akan langsung viral dan menjadi sorotan netizen.

Editor: Tri Mulyono
SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan memeluk dan mencium mantan Ketua MK, Mahfud MD usai sidang di Pengadilan Tipikor Surabaya, Selasa (06/12/2018). 

SURYA.CO.ID - Nama Mahfud MD kian populer di mata warganet (netizen), terutama setelah 'drama' dirinya batal menjadi calon wakil presiden pilihan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk pemilihan presiden (Pilpres) 2019 nanti.

Setiap cuitan maupun postingan tentang Mahfud MD akan langsung viral dan menjadi sorotan netizen.

Seperti saat sebuah akun Twitter mengunggah foto hitam putih yang menampilkan sosok Mahfud MD semasa muda.

Pantauan TribunJakarta.com (grup Surya.co.id) seorang netizen dengan akun @satalslima membagikan foto berwarna hitam putih.

Di foto itu tampak dua orang pemuda. Salah satu pemuda berkemeja putih terlihat duduk dengan kepala tertunduk.

Baca: Inilah Jasa Prabowo Subianto sehingga Pencak Silat Sapu Bersih Emas di Asian Games 2018

Baca: Kisah Pilu Operasi Kopassus di Kota Dili - Belasan Prajurit Gugur, Seorang Bocah Mencari Ayahnya

Pemuda yang satu tampak berdiri sambil melipat kedua tangannya di depan dada dan tersenyum ke arah kamera.

Pemuda yang tengah duduk itu disinyalir Mahfud MD di masa muda.

"Prof. @mohmahfudmd Ketika muda.. Semoga tidak salah." tulis akun tersebut.

Selang beberapa menit, Mahfud MD membalas unggahan netizen tersebut.

Ia membenarkan pemuda yang tengah duduk tertunduk itu adalah dirinya.

Mahfud MD mengatakan foto itu diambil pada tahun 1977 saat dirinya kelas 3 SLTA di Yogyakarta.

Mahfud MD lantas menanyakan darimana netizen tersebut mendapatkan foto itu.

"Wah, ini foto saya tahun 1977, saat saya kelas 3 SLTA di Yogya. Dapat darimana foto ini, Mas?" tulis Mahfud MD, pada Minggu (26/8/2018).

Foto tersebut langsung menjadi perbincangan. Bahkan Sudjiwo Tedjo turut memberikan komentar.

Ia menyoroti bagian tangan Mahfud MD. Sudjiwo Tedjo melemparkan sebuah lelucon, ia menyebut di foto itu Mahfud MD tengah sibuk bermain gawai.

"Wah gila.. thn 1977 .. 40 tahunan lalu, Prof Mahfud sudah main gadget.. lihat tangan beliau," tulis Sudjiwo Tedjo.

Sudjiwo Tedjo dan Mahfud MD tak bisa diadu domba

Sebelumnya, Sastrawan Sudjiwo Tedjo sempat menyebut bahwa dirinya tidak bisa diadu domba dengan Mahfud MD.

Hal tersebut, ia sampaikan melalui akun Twitter Sudjiwo Tedjo, @sudjiwotedjo, pada Selasa (21/8/2018) lalu.

Dalam cuitan tersebut, Sudjiwo Tedjo menjelaskan bahwa larangan memilih pemimpin jahat yang dicuitkan Mahfud MD mengutip dari Romo Frans Magnis Suseno.

Lantas, Sudjiwo Tedjo menambahkan bahwa ia tidak menuding sosok orang jahat tersebut, melainkan publik telah membuat persepsinya sendiri.

Terkait hubungannya dengan Mahfud MD, Sudjiwo Tedjo mengaku bahwa Mantan Ketua MK itu adalah seniornya yang sama-sama berasal dari Madura, Jawa Timur.

"Dan kalian tak akan bs adu domba aku dgn Pak @mohmahfudmd . Beliau hanya dawuh “orang jahat” itu pun ngutip Romo Frans Magnis Suseno.

Yg membatin siapa “orang jahat” itu nafsu dan persepsi kalian sendiri.

Ingat, Pak Mahfud selain seniorku jg— bumbunya — sesama Madura ma aku, Cuk," tulis Sudjiwo Tedjo.

Setelah itu, Mahfud MD pun lantas ikut menanggapi dan membenarkan bahwa dirinya dan Sudjiwo Tedjo berasal dari Madura.

"Betul, Mbah. Kita sama2 orang Madura yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Indonesia," tulis Mahfud.

Untuk menghalangi orang jahat memimpin

Sebelumnya, Mahfud MD menuliskan bahwa negara harus berjalan dengan tidak golput dan memilih pemimpin yang baik.

Hal itu, Mahfud sampaikan melalui akun Twitter pribadinya, @mohmahfudmd, yang ia tulis, pada Senin (20/8/2018).

Mahfud menuliskan bahwa negara harus berjalan dan pemimpin harus ada.

Ia mengingatkan agar masyarakat tidak golput dan memilih satu di antara alternatif-alternatif yang tersedia.

Mahfud lantas menambahkan bahwa saat ini sulit mencari pemimpin yang benar-benar baik, karena semua manusia pasti ada kelemahannya.

"Tak perlu tafsir liar. Negara hrs berjalan, pemimpin hrs ada. Jd jgn golput, pilihlah 1 dari alternatif2 yg tersedia.

Sulit ada pemimpin yg benar2 baik krn semua manusia pasti ada kelemahannya.

Kata Franz Magnis: Bkn utk mencari yg ideal tp utk menghalangi yg jahat jd pemimpin," tulisnya.

Selang beberapa jam, Sudjiwo Tedjo ikut menuliskan cuitan yang sama dengan Mahfud MD.

Melalui akun Twitter pribadi Sudjiwo Tedjo, @sudjiwotedjo, pada Senin (20/8/2018) ia meminta kepada publik agar tidak golput untuk mencegah orang jahat menjadi pemimpin.

Setelah itu, Sudjiwo Tedjo khawatir sosok yang dipilih adalah orang jahat namun dipoles seakan tak jahat.

Kemudian, ia mengatakan bahwa di era saat ini, kebenaran sudah tidak terlalu penting dibandingkan polesannya.

“Mari jgn Golput utk mencegah orang jahat jd pemimpin” itu bener kalau yg kita coblos memang orang yg gak jahat.

Bagaimana kalau yang kita coblos justru orang jahat tapi dipoles seakan tak jahat dalam era Post Truth ini, era ketika kebenaran ud gak penting yg penting polesannya?," tulisnya.

Janji Mahfud MD pada Artis yang telanjur jatuh cinta

Sejumlah pendukung Mahfud MD masih belum bisa menerima keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang batal menggandeng Mahfud MD sebagai calon wakil presiden (Cawapres) di menit-menit akhir deklarasi.

Mereka yang masih menyayangkan keputusan Jokowi itu termasuk para artis yang telanjur jatuh hati pada sosok Mahfud MD.

Seperti diketahui Jokowi akhirnya menggandeng KH Ma'ruf Amin sebagai cawapres. Padahal, Jokowi awalnya diyakini akan menggandeng Mahfud MD.

Menyusul banyaknya pendukung yang masih belum bisa menerima keputusan Jokowi, Mahfud MD  kembali angkat bicara soal tidak terpilihnya dirinya menjadi cawapres Jokowi di Pilpres 2019.

Hal itu disampaikan mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) tersebut melalui kicauan di akun Twitter, @mohmahfudmd, Sabtu (11/8/2018).

Awalnya, Mahfud MD mengatakan banyak pihak yang merasa kecewa lantaran dirinya tidak terpilih sebagai pendamping Jokowi di Pilpres 2019.

Tak hanya itu, dengan menyebut nama penyanyi sekaligus dokter Tompi dalam cuitannya, Mahfud mengatakan dirinya sudah ikhlas terhadap keputusan Jokowi.

Lantas, Mahfud MD menegaskan bakal memberikan kronologi terkait hal itu pekan depan, dengan tujuan agar masalah itu semakin jelas.

"Pro @dr_tompi benar sy sdh legowo, semua sdh berlalu sbg realitas politik. Tp reaksi masyarakat yg menganggap sy didzalimi semakin meluas: ada yg menangis, ada yg memobilissi perubahan pilihan politik dgn marah. Jadinya, Minggu depan akan sy jelaskan kronologinya agar tak kisruh," tulis Mahfud MD.

Terkait hal itu, Tompi segera memberikan balasannya melalui akun Twitter, ‏@dr_tompi.

Tompi mengatakan banyak pihak yang telanjur jatuh hati kepada Mahfud MD.

Tompi berharap agar penjelasan dari Mahfud MD dapat dimengerti semua pihak.

"Salam hormat saya pak. Mrk dan kami semua terlanjur jatuh hati dengan pak @mohmahfudmd , mhn diarahkan agar tdk salah mengerti. Sy pribadi susah bs maklum setelah membaca penjelasan bapak yg lalu. Mari tetap berjuang dengan cara lain," cuit Tompi.

Mahfud MD sampaikan permintaan maaf

Sebelumnya diberitakan, Mahfud MD telah menyampaikan permintaan maaf kepada semua masyarakat yang mengirimkan simpati kepada dirinya atas pilihan Jokowi.

Ia meminta maaf lantaran tidak bisa membalas pesan mereka satu per satu.

Mahfud MD mengungkapkan pilihan yang diambil Jokowi adalah pilihan sulit.

Ia pun menganggap keputusan tersebut merupakan realitas politik yang tidak dapat terhindarkan.

Mahfud MD juga meminta agar Jokowi tidak perlu merasa bersalah atas keputusan yang ia ambil.

Menurutnya, hal yang paling penting adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) terawat dengan baik.

"(Pilpres 1):
Sy minta maaf dan berterimakasih kpd masyarakat yang mengirim pesan/pertanyaan dan simpati kpd sy terkait keputusan Pak Jkw memilih KH Makroef Amin sbg cawapresnya.

Ada ribuan WA, SMS, Twitter, dll.

Sy minta maaf krn sy hanya bs membaca tanpa bs menjawab 1 persatu.

(Pilpres 2)
Keputusan Pak Jkw itu adl realitas politik yg tak terhindarkan. Meski kaget saya tidak kecewa.

Sy sdh bertemu berdua dgn Pak Jkw.

Sy memaklumi pilihan itu sulit dihindarkan.

Sy bilang, Pak Jkw tak perlu merasa bersalah.

Itu hak beliau utk memutuskan yg terbaik.

(Pilpres 3)
Bagi kita yang terpenting NKRI ini terawat dgn baik.

Keberlangsungan NKRI jauh lbh penting daripada sekedar nama Mahfud MD dan Makroef Amin.

Scr agama, sy dkk sdh berusaha tapi Tuhan jua yg menentukan.

Tidak ada daya atau hal yg bs diberdayakan tanpa izin Allah.

(Pilpres 4)
Yang sudah diputuskan oleh Pak Jkw sdh sesuai dgn hak dan mekanisme konstitusional.

Kita hrs terima itu sbg kesadaran konstitusional kita.

Alangkah ngeri hidup bernegara kalau kita tak punya kesadaran berkonstitusi dan berhukum! Itu yg hrs ditekankan utk merawat NKRI.

(Pilpres 5)
Mari kita terus dgn rumah NKRI. NKRI adalah anugerah Tuhan Yang Maha Kuasa kepada kita bangsa Indonesia.
Ikuti trs pros2 konstitusional yg berlaku," tulis Mahfud MD.

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul : Potret Masa Lalu Mahfud MD Tersebar, Sudjiwo Tedjo: Lihat Tangan Beliau

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved