Pantas Sandiaga Uno Masuk Daftar Orang Terkaya, 2 Perusahaan Besarnya Investasi ke Banyak Sektor

Sebelum terjun ke dunia politik, Sandiaga Uno memiliki rekam jejak yang panjang sebagai seorang pengusaha. 2 perusahaannya merambah ke beragam sektor

Tribunnews.com/Herudin
Sandiaga Uno 

SURYA.co.id - Sandiaga Uno tengah banyak diperbincangkan masyarakat Indonesia usai keputusannya untuk mundur dari jabatan Wakil gubernur DKI Jakarta.

Hal ini lantaran Sandiaga Uno kini tengah mendampingi Prabowo sebagai calon Wakil Presiden Republik Indonesia

Salah satu yang mencuri perhatian publik adalah bisnis yang dimiliki Sandiaga Uno.

Pria bernama lengkap Sandiaga Salahuddin Uno ini memiliki rekam jejak yang panjang sebagai seorang pengusaha

Bahkan, pada tahun 2009 Sandiaga Uno tercatat sebagai orang terkaya di Indonesia urutan ke-29 menurut majalah Forbes.

Baca: Inilah 4 Ponsel Xiaomi dengan RAM 6GB hingga 8GB, Harganya di Atas Rp 5 Juta, Tertarik Beli?

Baca: The Sacred Riana di Perempat Final AGT 2018 - Mel B Kembali Diteror, Datangkan 8 Kembaran

Menurut laporan Globe Asia di tahun 2018, kekayaan Sandi diduga mencapai hingga sekitar Rp 4,3 triliun

Sandiaga punya peran besar dalam merintis dua perusahaan yang masih eksis sampai saat ini.

Sebelum akhirnya ia melepas sejumlah kepemilikan di perusahaan-perusahaan miliknya karena mengemban jabatan Wakil Gubernur DKI Jakarta

Dilansir dari Kompas.com dalam judul 'Ini Dua Perusahaan yang Dirintis Sandiaga Uno', dua perusahaan yang dimaksud adalah PT Recapital Advisors dan PT Saratoga Investama Sedaya Tbk

Recapital maupun Saratoga merupakan perusahaan yang dirintis Sandiaga bersama sejumlah rekannya ketika dia terkena dampak krisis moneter tahun 1997 silam

PT Recapital Advisors

Dikutip dari Bloomberg.com, tercatat bahwa Recapital merupakan perusahaan yang bergerak di bidang investasi dan jasa penasihat keuangan.

Recapital juga memiliki anak perusahaan yang bergerak di bidang lain, seperti asuransi jiwa dan layanan perbankan

Recapital didirikan pada tahun 1997 dengan basis di Jakarta dan saat ini merupakan anak usaha dari PT Renaissance Capital Asia.

Kantornya beralamat di Gedung Recapital lantai 10-11 di Jalan Adityawarman Kavling 55, Jakarta Selatan, dengan posisi eksekutif utama ditempati Thomas Warren Shreve selaku CEO dan Sandiaga sebagai Co-Founder.

Sementara di jajaran dewan direksi, ada Rosan Perkasa Roeslani selaku Ketua dengan dua anggotanya yaitu Elvin Ramli dan Bernardi Djumiril.

PT Saratoga Investama Sedaya Tbk

Saratoga didirikan tahun 1998 dan terus beroperasi sampai saat ini.

Salah satu partner bisnisnya adalah Edwin Soeryadjaya, yang merupakan anak dari bos Astra International, William Soeryadjaya.

Perusahaan ini didirikan untuk memberikan dana segar sebagai investasi di berbagai perusahaan.

Perusahaan ini menjadi induk (holding company) untuk bisnis-bisnis lain yang dimiliki Sandiaga Uno

Hal ini lantaran Saratoga juga mengelola investasi sejumlah perusahaan hingga bisa merambah ke banyak sektor usaha

Salah satu investasi yang dijajaki oleh Saratoga adalah di Adaro selaku perusahaan yang bergerak di bidang energi, khususnya batubara.

Berkat Saratoga berinvestasi di Adaro tahun 2001, penawaran umum perdana atau IPO Adaro tahun 2008 mencatatkan angka yang terbesar di pasar modal Indonesia.

Setelah sukses dengan Adaro, Saratoga berinvestasi lagi di Tower Bersama Infrastructure Group (TBIG) bersama dengan Provident Capital tahun 2004.

Dari yang awalnya hanya ada tujuh menara telekomunikasi, TBIG tumbuh hingga kini memiliki lebih dari 11.000 situs telekomunikasi yang melayani 18.000 penyewa di Indonesia.

Saratoga juga merambah ke sektor konsumer, dengan berinvestasi di Mitra Pinasthika Mustika (MPM).

MPM merupakan perusahaan otomotif yang memiliki pangsa pasar di sepeda motor ritel, distribusi sepeda motor, komponen sepeda motor, minyak pelumas, dan pembiayaan sepeda motor.

Di sektor infrastruktur, Saratoga berinvestasi di PT Lintas Marga Sedaya (LMS) yang menjadi pemegang konsesi jalan tol Cikopo-Palimanan atau Cipali.

Tol Cipali merupakan akses alternatif yang disediakan pemerintah untuk memperlancar angkutan mudik pada Lebaran tahun 2016.

Tahun 2013, Saratoga secara resmi masuk pasar modal Indonesia dengan mencatatkan diri di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Saratoga ke depan akan terus menambah nilai portofolio investasinya di tiga sektor utama, yaitu sumber daya alam, infrastruktur, serta konsumer.

Baca: Istri Indro Warkop Hanya Minum Susu Selama Sebulan, Anak Sebut Kondisinya Membaik & Beberkan Obatnya

Baca: Ternyata 3 Jenis Jeroan Sapi Ini Bermanfaat Bagi Kesehatan, Berikut Penjelasan Takaran Gizinya

Terjun Ke Dunia Politik

Sandiaga Uno butuh waktu lama untuk benar-benar terjun ke dunia politik. Awalnya Sandiaga enggan menggeluti politik.

Seperti dilansir dari Wartakota dalam judul 'Cerita Sandiaga Uno Beri Gambaran Penyebab Anies Baswedan Tolak Jadi Cawapres Prabowo Subianto'

Perkenalannya dengan Prabowo lah yang membuat dirinya putar haluan dari pengusaha ke politisi.

Sandiaga Uno menceritakan itu saat diwawancara Jaya Suprana, dan hasilnya diupload di akun Youtube Jaya Suprana Show pada 27 April 2017 lalu dengan 2 judul ‘Sandiaga Uno – Twink!’ dan ‘Sandiaga Uno – Siap Gagal.

Sandiaga Uno mengaku kenal dengan Prabowo Subianto saat sang mantan jenderal beralih ke dunia bisnis.

Ketika itu Sandiaga Uno menjadi konsultan keuangan Prabowo Subianto, dan bertugas memberi saran dan masukan dari segi keuangan terhadap bisnis Prabowo Suboanto.

“Dan beliau sukses menjadi pengusaha, saya hanya menjadi bagian kecil dari proses beliau bertransformasi dari seorang jenderal menjadi pengusaha,” kata Sandiaga Uno.

Kemudian baru di akhir tahun 2014 terjadi percakapan antara Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno yang mengubah jalan pikiran Sandiaga Uno selamanya.

Ketika itu Prabowo Subianto mengajak Sandiaga Uno masuk ke politik, dan bagi Sandiaga Uno hal itu cukup mengkhawatirkan karena Prabowo baru kalah di Pilpres 2014.

“Jadi dalam posisi yang menurut saya sangat sensitif bagi seseorang yang baru kalah,” kata Sandiaga Uno.

Sandiaga Uno merasa belum mau masuk politik karena dasarnya sebagai pebisnis.

Tapi Prabowo Subianto mengganggu pikiran Sandi dengan mengatakan, “Iya betul kalian sebagai pengusaha memang berdampak positif, tapi yang dibutuhkan bangsa ini adalah pengambil kebijakan yang bisa menghasilkan dampak yang bukan hanya bisa dirasakan 50.000 karyawan yang ada di grup anda.

Tapi bisa dirasakan jutaan, bahkan puluhan juta rakyat indonesia.

Jadi passion kamu ada di UKM , passion kamu ada di wirausaha, kalau di politik itu bisa menghasilkan dampak yang sangat besar buat rakyat Indonesia,” kata Prabowo Subianto kepada Sandiaga Uno, ketika itu.

Perdebatan kurang lebih 1 atau 2 jam itu berakhir tanpa jawaban.

Bakal calon gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno di Balai Kota, Jakarta, Jumat (12/8/2016).
Sandiaga Uno di Balai Kota, Jakarta, Jumat (12/8/2016). (kompas.com/Kahfi Dirga Cahya)

Sandiaga Uno memilih keluar dari percakapan dengan mengatakan akan meminta izin dahulu dengan keluarganya, dan dia sudah yakin tak akan diberikan izin dari keluarga.

“Karena saya yakin keluarga saya nggak akan memberikan izin. Karena saya tidak pernah dalam satu keluarga yang jadi politisi.

Semuanya pengajar, guru, atau professor. Nah saya pengusaha pertama di keluarga saya, dan saya juga yakin orangtua saya akan melarang,” kata Sandiaga Uno.

Tapi pikiran Sandiaga Uno ternyata salah besar. Keesokann harinya usai berdebat dengan Prabowo Subianto, Sandiaga Uno mendatangi rumah ibunya untuk berkonsultasi dan mendapati keanehan.

“Ternyata besoknya setelah itu, just to make sure, saya tanya sama ibu saya.

Saya dateng pagi-pagi, ibu saya nanya ‘wah datang pagi-pagi nih ada apa’, saya bilang mau konsultasi.

Dia bilang ‘oh pasti mau nanya mau masuk politik atau tidak?’ Loh kok Mama tahu saya bilang.  ’Oh iya Pak Prabowo sudah telepon saya semalam’, dan Mama setuju tuh dengan argumennya Pak Prabowo bahwa ini memang saatnya kamu fokus berkontribusi’.

Rupanya dia (Prabowo Subianto) cepet melobi ke orang yang paling saya dengar, dan itu singkat cerita,” kata Sandiaga Uno.

Berikutnya tepat 6 Februari 2015 Sandiaga Uno masuk ke Partai Gerindra, dan mendapat tugas membangun kebijakan mengenai ekonomi kerakyatan, kewirausahaan, dan juga UKM di Partai Gerindra.

Beberapa bulan kemudian, di akhir 2015, Sandiaga Uno mendadak ditunjuk Prabowo Subianto menjadi calon kandidat bakal calon gubernur di DKI Jakarta.

Sandiaga Uno mengaku menolak mati-matian penunjukan Prabowo Subianto. Dia merasa tak mampu melawan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

“‘Saya bilang ke Pak Prabowo, ‘Pak ini bagaimana sih kita, kan saya lagi fokus di platform ekonomi kerakyatan Gerindra, bapak tugasinnya sangat sulit.

Saya mendingan dihukum yang lain saja ini Pak. Menurut saya hukuman pada waktu itu, karena harus menghadapi seorang tokoh yang sangat fenomenal, dan eks Partai Gerindra juga. Kan Pak Basuki adalah seorang mantan petinggi Gerindra.

Jadi saya bilang, Pak, saya disuruh yang lain ajalah, disuruh push up kek, disuruh lari 50 kilometer saya jabanin, tapi maju di DKI saya nyerah lah Pak.

Itu yang menarik yang dia sampaikan. Di sini saya yakin dia punya penciuman politik yang luar biasa,” ujar Sandiaga Uno.

Tapi Prabowo Subianto meyakinkannya dan memberi waktu 3 bulan untuk memelajari segala sesuatunya.

Akhirnya pada akhir Maret 2016 Sandiaga Uno punya gambaran bahwa dirinya punya peluang di Jakarta, setelah turun di 257 kelurahan.

“Saya sampaikan beliau bahwa ada peluangnya. Sebab ternyata isu di Jakarta adalah isu ekonomi lapangan pekerjaan, harga bahan pokok, dan pendidikan.

Kalau lapangan kerja saya bisa. Tapi yang ketiga ini saya belum punya jawabannya, tentang pendidikan.

Saya memang dari keluarga pendidkan, tapi orang tahu saya ini seorang pengusaha, bukan pendidik,” kata Sandiaga Uno.

Prabowo Subianto kemudian memberi Sandiaga Uno kesempatan, dengan syarat elektabilitasnya harusnya naik sampai angka 20 persen, dan popularitasnya naik di atas 40 persen.

Sejak itulah Sandiaga Uno turun dari kelurahan ke kelurahan, sampai total dia memecahkan rekor Muri sebagai kandidat yang turun ke paling banyak lokasi masyarakat, yakni 1.300 lokasi.

Wakil Gubernur Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno (baju biru) saat ditemui warga di Balai Kota Monas Jakarta Pusat, Jumat (3/11/2017).
Wakil Gubernur Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno (baju biru) saat ditemui warga di Balai Kota Monas Jakarta Pusat, Jumat (3/11/2017). (Tribunnews.com/Rina Ayu)
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved