Kisah Cinta Rano Karno & Dewi Indriati - Sekolah di SMA yang Sama, Mulai Dekat Usai Patah Hati

Hal tersebut diungkapkannya melalui akun Instagram yang kemudian ditanggapi beragam oleh warganet.

"Jaman doeloe. Banget. Saya adalah penggemar nya. Sampe jaman Now..," tulis Dewi Rano Karno lewat akun dewiranokarno.

Nah, unik banget kan kisah cinta mereka? Simak deh potret mereka berikut ini:

Baca: Beredar Daftar 16 Ponsel dengan Tingkat Radiasi Paling Tinggi, Punyamu Salah Satunya?

Baca: Tambah Penghasilan Lewat WhatsApp (WA) dengan Layanan Business, Bisa Mempermudah Bisnis Online

Dilansir dari TribunSolo.com, sejak umur sembilan tahun, Rano Karno sudah diajak ayahnya membintangi film Lewat Tengah Malam, memerankan tokoh anak.

Dalam film itu, putra ketiga dari enam bersaudara pasangan Soekarno M. Noer (Minang) dan Istiarti M Noer (Jawa) berperan sebagai pemeran utama.

Prestasinya pun mulai kelihatan melalui film Rio Anakku (1973), Rano memperoleh penghargaan Aktor Harapan I PWI Jaya (1974).

Kemudian, dalam Festifal Film Asia 1974 di Taipei, Taiwan, ia meraih hadiah The Best Child Actor.

Selanjutnya ia mendapat peran-peran remaja dan dewasa lewat film Wajah Tiga Perempuan (1976), Suci Sang Primadona (1977), Gita Cinta dari SMA (1979).

Untuk mendukung niatnya terjun ke dunia film, Rano pun belajar akting di East West Player, Amerika Serikat.

Tak cukup film saja, Rano kemudian beralih ke sinetron.

Si Doel Anak Sekolahan adalah sinetron paling monumental yang digarapnya bersama saudara-saudaranya dalam Karnos Film.

Dalam sinetron itu, di samping menjadi sutradara, penulis cerita dan skenario, Rano juga ikut main menjadi Si Doel.

Rano juga pernah terjun ke dunia tarik suara. Album perdananya, "Yang Sangat Kusayang" terhitung cukup laku di pasaran.