Berita Madiun

Peringati Hari Anak Nasional, Ribuan Anak PAUD di Kota Madiun Menari Tarian Pincuk Pecel Madiun

Para orangtua dan juga guru pendidik harus berani menciptakan suatu kreativitas, sesuai koridor yang ada.

Penulis: Rahadian Bagus | Editor: Titis Jati Permata
surya/rahadian bagus priambodo
Ribuan anak PAUD di Kota Madiun menari tarian Pincuk Pecel Madiun dalam peringatan Hari Anak Nasional di Alun-alun Kota Madiun. 

SURYA.co.id | MADIUN – Sekitar seribu pelajar tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Raudathul Adfal (RA) dan Taman Kanak-Kanak (TK) se-Kota Madiun mengikuti tarian massal "Pincuk Pecel Madiun" dalam peringatan Hari Anak Nasional (HAN) Tahun 2018, di Alun-Alun Madiun, Selasa (31/7/2018).

Peringatan HAN kali ini bertema Anak Indonesia GENIUS (Gesit, Empati, Berani, Unggul, Sehat).

Selain tari massal Pincuk Pecel Madiun, juga terdapat karawitan, paduan suara, drumband, senam gemari, permainan tradisional, dan reyog, yang juga dimainkan oleh anak-anak PAUD.

Wali Kota Madiun, Sugeng Rismiyanto dalam sambutannya mengatakan, para orangtua harus memberikan perlindungan dan juga hak terhadap anak, sehingga anak mereka menjadi GENIUS atau kepanjangan dari Gesit, Empati, Berani, Unggul, Sehat.

Anak yang GENIUS diharapkan dapat menjadi pemimpin yang tanggap terhadap segala hal, menjadi insan yang sosial di masa depan.

"Pendidik harus bisa mendidik dan membaca potensi anak. Harapannya pendidik dapat mendorong anak-anak agar lebih baik di masa yang mendatang," kata Sugeng.

Para orangtua dan juga guru pendidik harus berani menciptakan suatu kreativitas, sesuai koridor yang ada.

Dengan demikian mampu melahirkan anak-anak yang miliki talenta unggul, sehat jasmani maupun rohani.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Madiun, Heri Wasana mengatakan, anak merupakan asset bangsa.

Melalui tema HAN tahun ini, diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran dan peran aktif individu serta masyarakat menciptakan situasi yang aman bagi anak.

"Ini juga sekaligus untuk mewujudkan Kota Layak Anak (KLA) dan memastikan bahwa anak dalam kondisi aman," kata Heri Wasana.

Dalam acara itu, kata Heri, juga diisi dengan penampilan anak-anak yang memainkan permainan tradisional.

Di antaranya, engkleng, cublek-cublek suweng, endok-endokan, dakon, dan permainan egrang.

"Itu juga sesuai dengan tema hari ini, mudah-mudahan menjadi anak yang berkarakter. Dolanan anak ini kan hampir punah, makanya perlu untuk dilestarikan kembali, supaya mengembangkan kreatifitas anak,"imbuhnya.

Kabid PAUD dan PNF Dinas Pendidikan Kota Madiun Heni Wisma Rosanawati mengatakan, para peserta merupakan perwakilan tiap lembaga PAUD di Kota Madiun.

Heni menuturkan, saat ini terdapat 176 lembaga PAUD di Kota Madiun.

"Kami ingin memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk unjuk kebolehan. Jadi sengaja melibatkan banyak anak-anak," kata Heni.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved