Kilas Balik
Kisah Tatang Koswara, Sniper Terbaik Dunia Dikepung Musuh, Selamat Usai Tembak Kepala Komandan
Nama Tatang Koswara masuk dalam daftar sniper terbaik di dunia. Tapi siapa sangka awalnya ia tak berniat masuk tentara. Simak kisahnya!
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
Tatang didaulat menjadi salah satu sniper terbaik dunia, seperti dituliskan dalam buku yang ditulis Brookesmith itu.
Ia mencetak rekor 41 di bawah Philip G Morgan (5 TH SFG (A) MACV-SOG) dengan rekor 53 dan Tom Ferran (USMC) dengan rekor 41.
Tatang memperoleh rekor tersebut dalam perang di Timor Timur pada 1977-1978.
Momen Terakhir Tatang Koeswara
Tatang Koswara meninggal karena serangan jantung, Selasa (3/3/2014), sekitar pukul 20.00 WIB.
Istri almarhum, Tati Hayati, mengatakan, suaminya memiliki riwayat penyakit jantung.
Almarhum pernah dioperasi pemasangan ring di jantungnya.
"Menurut dokter, bapak meninggal terkena serangan jantung," ujar Tati di rumah duka, di daerah Komplek TNI AL, Cibaduyut, Bandung, Rabu (4/3/2015).
Tati mengatakan, kegiatan suaminya sebulan terakhir lebih padat dari biasanya.
Tamu silih berganti datang, di antaranya wawancara dengan berbagai media massa.
"Bapak kecapean sekaligus begitu bahagia kayaknya, jadi penyakit jantungnya kambuh," ucap Tati.
Dari cerita Tati, Tatang bertolak dari Bandung menuju Jakarta pada Selasa (3/3/2014) pagi.
Sesampainya di Jakarta, Tatang mengunjungi Mabes TNI AD dilanjutkan wawancara. Seusai itu, almarhum ke hotel untuk istirahat dan persiapan live di Hitam Putih.
"Jam 17.00, bapak masih mencari makan sendiri. Setelah itu kami pergi ke Trans 7 untuk acara Hitam Putih," imbuhnya.
Saat diwawancara Dedi Corbuzier, Tatang sudah menunjukkan perbedaan.
Nafas almarhum terlihat tersenggal dan kata-katanya kadang terbata. Namun, keluarga tidak menaruh curiga.
"Beres segmen pertama ada istirahat sholat Maghrib. Bapak diajak ngobrol Dedi dan anak kami yang bungsu mengingatkan Bapak untuk meminum obat," ucapnya.
Tatang menunjukkan obat yang diminum ke anak bungsunya. Tak lama berselang, Tatang sesak nafas dan pingsan. Dalam perjalanan ke rumah sakit, Tatang meninggal.
Almarhum meninggalkan istri dan empat orang anak. Rencananya, Tatang akan dimakamkan secara militer di TPU terdekat.
Dalam wasiatnya Tatang menolak dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Padalarang.
"Bapak dapat jatah di Taman Makan Pahlawan Padalarang. Tapi kasihan kejauhan, jadinya dimakamkan di TPU terdekat saja," tutupnya.