Kilas Balik
Nasib Para Begal di Era Soeharto, Diburu Hingga Ditembak Mati Bagi yang Melawan
Cara penanganan gali dengan cara OPK pun diterapkan di berbagai wilayah di Indonesia dan korban ‘petrus’ pun bertumbangan di mana-mana
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Eben Haezer Panca
Penggunaan tali sepatu untuk mengikat dua ibu jari korban petrus pernah terjadi kala Vietkong melawan Amerika dalam perang Vietnam.
Menurut Yosep yang juga Ketua Tim Penyelidikan Proyustisia Komnas HAM 2011, setelah dibunuh, korban petrus diletakkan depan umum dan di atas badannya diletakkan uang Rp 10 ribu.
Mereka dibuang ke tempat sepi, dibuang ke jurang dan ada juga yang dibuang ke Luweng Grubuk, Wonosari, Yogyakarta.
Penyelidikan Komnas HAM, estimasi korban petrus mencapai 2 ribu orang.
Temuan David Bourchier, dalam karyanya yang berjudul Crime, Law, and State Authority in Indonesia pada 1990, yang diterjemahkan oleh Arief Budiman, mencapai angka 10 ribu.
Pelaku petrus dilakukan bukan orang sembarangan. Mereka sangat terlatih.
Wajar jika eksekutor sangat terlatih, mengingat dari korban petrus ditemukan sejumlah timah panas, dan saat itu senjata api dipegang oleh aparat keamanan.
Selain senpi, ada senjata khusus yang mereka siapkan untuk membunuh para preman yang menjadi daftar korban.
"Selain senpi, mereka menggunakan tambang dengan kayu untuk menghabisi korbannya.
Alat ini telah dipersiapkan sebelum eksekusi karena nampak dari takik pada kayu pegangan.
Jenis ikatan 'clove hitch' menunjukkan pembuatnya orang terlatih dan mengerti tali temali," terangnya.
(Sumber : Benny Moerdani Yang Belum Terungkap, Tempo, PT Gramedia 2015).
Baca: Reaksi Stefan William saat Natasha Wilona dan Verrel Bramasta Bermesraan di Depan Matanya
Baca: The Sacred Riana Dapat No Dari Simon Cowell di Americas Got Talent 2018, Begini Alasannya
Baca: Kisah Tim OPK Eksekusi Para Begal di Era Soeharto, Dimasukkan Karung Hingga Dihujani Tembakan
*Artikel ini telah tayang di Intisari dengan judul Ketika Para Begal Bertumbangan Oleh Penembak Misterius di Zaman Pak Harto