Fakta-fakta Tentang Habib Abdullah Idrus Alhabsy, Penumpang Tunggal Garuda Indonesia yang Jadi Viral
Haji Dolah Palu menjadi penumpang tunggal pesawat garuda Boeing 737-800 NG rute Makassar-Jakarta viral di medsos Sabtu (2/6/2018)
SURYA.co.id - Pria berkumis serta berkacamata ini mendadak terkenal usai videonya menjadi penumpang tunggal pesawat garuda Boeing 737-800 NG rute penerbangan Makassar-Jakarta viral di media sosial Sabtu (2/6/2018).
Pria yang biasa dipanggil dengan Haji Dolah Palu akhirnya berhasil dikonfirmasi Tribun Timur Senin (4/6/2018) kemarin.
Ia membenarkan megenai video tersebut.
Namun ia menyangkal kabar yang menyebut bahwa dirinya menyewa pesawat garuda karena tersinggung diturunkan di Makassar.
"Teman saya di Palu itu, memang menta izin mau viralkan. Saya bilang ok, tapi jangan sampai saya dianggap melanggar hukum, ya. Saya ini pelanggan Garuda, bukan pelanggar aturan,” ujarnya.
Berikut fakta-faktanya mengenai Haji Dolah Palu
1. Nama Asli
Nama Haji Dolah Palu merupakan sebuah julukan saja.
Nama lengkap pria 50 tahun ini adalah Habib Abdullah Idrus Alhabsy.
Nama Dolah sering digunakan untuk panggilannya nama Abdullah.
Sedangkan Palu, bisa jadi dikarenakan Habib Abdullah Idrus Alhabsy berasal dari Palu, Sulawesi Tengah.
Meski berasal dari palu, Habib lahir di makassar.
“Bapak saya itu dulu imam di Masjid Assaid di Jalan Lombok, Makassar. Saat ayah saya, meninggal, saya ke Palu, ikut ibu yang anak kandungnya Habib Idrus bin Salim Al Jufri (Pendiri Yayasan Alkhairaat Sulteng),” katanya
2. Seorang Pengusaha
Abdullah Idrus Alhabsy mengaku dirinya adalah seorang pengusaha di Palu, Sulawesi Tengah.
Ia mendirikan usaha jasa travel yang cukup sukses di Palu.
“Usaha saya di Palu, tapi anak, istri dan rumah di Jakarta,” ujarnya kepada Tribun-Timur.com, Senin (4/6/2018) petang.
3. Pelanggan setia Garuda
Dia mengatakan, bahwa dirinya sudah memakai jasa Garuda Indonesia sejak dekade 1980-an.
Ia bahkan bercanda sebagai Penasihat DPW Partai Garuda di Sulteng.
4. Memiliki kartu 'khusus'
Fasilitas penumpang tunggal Garuda Indonesia yang didapatkan Habib Abdullah juga tak lepas dari kartu GFF (sekarang berubah jadi Garuda Miles).
Garuda Miles merupakan loyalty program dari Garuda Indonesia yang diberikan sebagai penghargaan bagi para pelanggan setianya.
Pelanggan yang menjadi anggota Garuda Miles akan mendapatkan semacam poin setiap kali terbang menggunakan Garuda Indonesia atau maskapai yang menjadi mitra untuk penebangan lanjutan.
Semakin tinggi kelas tiketnya serta semakin jauh rutenya, maka akan semakin banyak miles/poin yang didapatkan.
Anggota Garuda Miles memiliki 4 tingkatan.
Pertama adalah blue, kedua adalah silver, ketiga adalah gold, dan keempat atau yang tertinggi adalah platinum.
Untuk menjadi anggota Garuda Miles blue, minimal harus 1 kali terbang dalam kurun waktu 3 tahun.
Untuk menjadi anggota Garuda Miles silver, minimal harus 10 kali terbang dalam tempo 1 tahun atau memiliki minimal 10 ribu miles
Untuk menjadi anggota Garuda Miles gold, minimal harus terbang 25 kali hingga 30 kali dalam tempo 1 tahun atau memiliki minimal 25 ribu hingga 30 ribu miles.
Untuk menjadi anggota Garuda Miles platinum, minimal harus terbang 55 kali hingga 65 kali dalam tempo 1 tahun atau memiliki minimal 55 ribu hingga 65 ribu miles.
Lalu, apa saja fasilitas yang didapat setiap anggota Garuda Miles?

Khusus anggota Garuda Miles platinum, sangat banyak fasilitas yang didapat.
1. Mendapatkan miles,
2. Menukarkan miles dengan award ticket,
3. Menghadiahkan award ticket,
4. Menukarkan miles dengan upgrade award,
5. Menghadiahkan apgrade award,
6. Check-in di counter premium di Bandara Internasional Soekarno-Hatta,
7. Check-in di counter kelas eksekutif atau bisnis,
8. Akses ke Garuda Executive Lounge (Bandara domestik & internasional) bersama 1 tamu,
9. 20 Kg tambahan kuota bagasi,
10. 25 persen tier bonus,
11. Persentase tier miles,
12. Prioritas dalam penanganan bagasi.
13. Prioritas dalam daftar tunggu reservasi tiket.
Disamping itu, menurut pengalaman sejumlah penumpang, jika ketinggalan pesawat, maka akan diterbangkan menggunakan penerbangan berikutnya tanpa perlu membayar sepeser pun.
Juga, akan dipersilahkan menempati kelas bisnis secara gratis jika kursi di kelas ekonomi penuh.
5. Sudah 3 kali jadi penumpang tunggal
Habib juga mengaku tak takut terbang sendirian sebagai penumpang.
Ternyata ia juga pernah mengaami hal seperti itu sebelumnya.
Ia mengaku ini adalah pengalaman ke-3 kalinya terbang sebagai penumpang tunggal.
“Saya sudah dua kali terbang sendiri. Tahun 1980-an waktu masih (pesawat udara jenis) DC-10 Garuda, saya juga pernah terbang sendiri dari Palu. Lalu tahun 1990-an, karena ada re-scheduling dari Jakarta, saya juga terbang sendiri. Tapi saat itu belum ada HP (berkamera), jadi saya tidak rekam,” katanya.
6. Cucu pahlawan
Habib Abdullah Idrus Alhabsy ternyata bukan orang sembarangan.
Selain ia sebagai pengusaha sukses, ia juga adalah tokoh terpandang di Palu, Sulteng.
Ia adalah cucu dari Al-Habib Idrus bin Salim Al-Jufri atau lebih dikenal dengan Sayyid Idrus bin Salim Al-Jufri, seorang tokoh pejuang di Provinsi Sulawesi Tengah dalam bidang pendidikan agama Islam.
Nama kakeknya ini sendiri diabadikan sebagai nama bandara di Palu, Sulawesi Tengah (PLW), Bandara Mutiara Sayyid Idrus bin Salim Al-Jufrie.
7. Kakak ketua FPI
Husain Idrus Alhabsy (47) adik kandungnya merupakan Ketua Front Pembela Islam (FPI) Palu.
Kakeknya sendiri Al-Habib Idrus bin Salim Al-Jufri, adalah pendiri Al Khaerat, ormas keagamaan terbesar di Sulawesi Tengah.
Kronologi
Dalam wawancara via sambungan telepon dengan Tribun-Timur.com, Senin (4/6/2018), ayah tiga anak menceritakan bagaimana hingga dia jadi penumpang tunggal di pesawat maskapai milik pemerintah itu.
Kisahnya, dimulai Sabtu (2/6/2018) pagi, di Bandara Mutiara Sayyid Idrus bin Salim Al-Jufrie, Palu, Sulawesi Tengah (PLW).
“Saya harus akui, saya ketinggalan pesawat. Seharusnya pakai pesawat yan berangkat jam 07.15 Wita (langsung ke Jakarta). Saya datang, pas pesawat baru selesai boarding,” ujarnya merujuk penerbangan pagi pertama dari Palu, GA 623.

Pesawat udara jenis Boeing 737-800 NG ini sejatinya akan terbang ke Bandara Internasional Soekarno Hatta, Jakarta.
Karena dia pemegang kartu platinum Garuda Frequent Flyer (GFF), akhirnya pria yang di Palu akrab disapa Haji Dolah Palu ini pun mendapat prioritas untuk ikut penerbangan Garuda berikutnya.
Oleh grounded crew Garuda Indonesia di Palu, dia diikutkan penerbangan lanjutan.
Namun, bukan langsung Jakarta, Haji Dolah Palu, lebih dulu transit di Bandara International Sultan Hasanuddin (UPG).
Dia ikut dengan tidak menambah bayaran atau membeli tiket.
“Saat tiba di Makassar, sekitar 100 penumpang diminta turun oleh kru kabin. Saya tak mau, karena tujuan saya Jakarta,” ujarnya.
Dua pramugari bergantian datang memintanya ikut transit dan turun.
Tapi cucu dari pendiri Al Khaerat, Al-Habib Idrus bin Salim Al-Jufri, ormas keagamaan terbesar di Sulawesi Tengah ini, ngotot tak mau turun.
“Pilot dan co-pilot juga datang meminta saya turun, tapi saya tak mau. Akhirnya pilot itu bilang. Ok, bapak ikut terbang, tapi sendiri yaa, tidak ada penumpang lain. Apa Bapak berani,” kata Habib, menirukan perkataan pilot.
Tentang video viralnya, yang menyebutkan dirinya terbang karena tersinggung karena akan diturunkan di Makassar, lalu mencarter pesawat, itu adalah hoax.
"Teman saya di Palu itu, memang menta izin mau viralkan. Saya bilang ok, tapi jangan sampai saya dianggap melanggar hukum, ya. Saya ini pelanggan Garuda, bukan pelanggar aturan,” ujarnya.
Di dalam pesawat, dia terbang hampir 2 jam ke Jakarta.
Meski membayar tiket kelas ekonomi, tapi dia diminta duduk di kabin kelas bisnis.
“Meski saya sendiri, tapi pelayanan pramugari tetap, standar tak ada yang berubah, bahkan saya dapat makanan kelas bisnis,” ujar Dolah.
Di kabin pesawat, dia sempat meminta satu dari 3 pramugari dia minta untuk mengabadikan videonya berjalan.
Si pramugari berbaju oranye bahkan sempat berkelakar sebelum merekam si Habib berjalan di selasar kabin berpenumpang 156 orang itu, “Cieee yang punya pesawat..”
“Saya jawab, kebetulan saya ini memang juga Penasihat DPW Partai Garuda di Sulteng, jadi pas kan?” ujarnya berkelakar.
Sebelumnya, sebuah foto dan video berdurasi 1 menit 54 detik, viral di media sosial, Minggu (3/6/2018) ini.
Video itu menggambarkan seorang pria yang terbang sendiri dengan pesawat komersil Garuda jenis Boeing 737-800 NG.
Kabin Boeing jenis 737-800 ini didesain untuk 6 seat tiap row.
Kapasitas kursi sebanyak 156 penumpang dengan konfigurasi 12 kelas bisnis dan 144 kelas ekonomi.
Di deretan kursi ada alas kepala hijau berlogo Garuda Indonesia.
Video dan foto ini beredar saat Garuda tengah dililit ketidakpercayaan kelompok karyawan dan ancaman mogok sejumlah crew dan manajemen perusahaan maskapai milik negara ini.
*Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul 7 Fakta Tentang Haji Dolah Palu, Penumpang Tunggal Garuda Indonesia yang Hebohkan Warganet