20 Tahun Reformasi: Kekecewaan Soeharto Pada Habibie Hingga Enggan Bertemu, Ternyata Ada Alasannya!
20 tahun pasca reformasi, ternyata Soeharto pernah menyimpan kekecewaan pada Presiden Ri yang ke tiga, BJ Habibie
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
Namun, ia meyakini jika Soeharto memiliki alasan tersendiri mengapa ia tak pernah mau menemui Habibie.
Habibie juga menyatakan, sejarah yang akan mengungkap teka-teki kemisteriusan Soeharto.
Pada 2010, adik Soeharto yang bernama Probosutedjo menerbitkan memoarnya yang bertajuk "Saya dan Mas Harto", karya Alberthiene Endah.
Di dalam memoar itu terungkap alasan mengapa Soeharto tidak mau bertemu dengan Habibie.
Menurut Probosutedjo, pada 19 Mei 1998 malam, Habibie sudah menemui Soeharto untuk mendiskusikan tentang perkembangan situasi yang saat itu sedang terjadi.
Awalnya, Habibie menyatakan jika dirinya tidak sanggup menjadi presiden jika Soeharto mundur.
Namun, setelah 14 menteri mengundurkan diri pada malam 20 Mei 1998, Habibie menyatakan jika dirinya sanggup menjadi pengganti Soeharto.
Kisah jatuhnya rezim Orde Baru pada 20 tahun lalu memang tidak bisa dilepaskan dari adanya aksi penolakan 14 menteri terhadap rencana Presiden Soeharto yang terjadi pada 20 Mei 1998.
Dikutip oleh Grid.ID dari Kompas (20/05/2018), bahwa Saat itu 14 menteri di bawah komando Menteri Koordinator Bidang Ekonomi Keuangan dan Industri, Ginandjar Kartasasmita menolak terlibat dalam Komite Reformasi atau Kabinet Reformasi hasil reshuffle.
Probosutedjo mengatakan jika pada saat itu Soeharto sangat kaget dengan pernyataan Habibie.
"Ini membuat kakak saya menjadi sangat kecewa. Hari itu juga dia memutuskan untuk tidak menegur atau berbicara dengan Habibie. Kabarnya, malam itu Habibie menghubungi Mas Harto lewat telepon, tapi Mas Harto enggan bicara", kata Probosutedjo.
Kekecewaan kedua Soeharto pada Habibie mengenai keputusan Habibie yang telah memberikan referendum kepada Timor Timur yang malah membuat provinsi tersebut lepas dari Indonesia.
Probosutedjo mengaku melihat kemarahan dari sorot mata Soeharto atas keputusan Habibie ini.
Tak hanya itu, masih ada kekecewaan ketiga yang dirasakan Soeharto terhadap Habibie.
Kekecewaan ketiga Soeharto pada Habibie diduga karena Habibie menyetujui pengusutan kasus korupsi yang dilakukan oleh Soeharto selama berkuasa.