Bom Surabaya

Pelaku Bom Bunuh di Surabaya Larang Anak-anaknya Sekolah, Tiap Minggu Didoktrin Seperti ini

Pelaku serangan bom bunuh diri di Surabaya dan Sidoarjo merupakan satu jaringan. Mereka belajar merangakai bom dan teror

Penulis: Fatkhul Alami | Editor: Adrianus Adhi

Seperti diketahui, serangan bom bunuh diri di 3 gereja dan Mapolrestabes Surabaya mengguncang dunia.

Pasalnya, pengebom bunuh diri mengajak istri dan anak-anaknya yang masih kecil dalam serangan keji tersebut.

Mereka 'meracuni' anak-anak dan istrinya tentang doktrin terorisme sehingga meyakini bahwa aksi bom bunuh diri bisa mengantarkan mereka masuk surga bersama-sama sekeluarga.

Mantan anggota Jemaah Islamiyah (JI) asal Lamongan Jawa Timur, Ali Fauzi menyebut aksi bom bunuh diri sekeluarga itu meniru aksi di Suriah dan Irak.

Para pelaku bom bunuh diri sekeluarga meyakini bisa masuk surga setelah melakukan aksinya.

Sekali kali, menurut keyakinan mereka, dengan mengajak anak-anak dan istrinya beraksi maka mereka bisa bersama-sama masuk surga kelak. 

Salah satu pertanyaan besar publik terkait aksi tak manusiawi ini adalah bagaimana cara mereka menciptakan bom tersebut.

Pertanyaan juga tertuju kepada bagaimana cara mereka bisa belajar merakit bom dan mengajarkan doktrin sesat.

Bocah yang diajak orangtuanya mengebom Polrestabes Surabaya bisa berdiri setelah ledakan.
Bocah yang diajak orangtuanya mengebom Polrestabes Surabaya bisa berdiri setelah ledakan. (YOUTUBE)

Tribunjatim.com  dan Surya.co.id  merangkum fakta-fakta bagaimana cara para teroris belajar membuat bom dan teknik serangan, doktrin terorisme dan antisipasi polisi.

1. Belajar meraikit bom melalui internet

Bom yang banyak meledak di Suabaya berjenis sama yaitu bom pipa.

Beberapa bahan peledak seperti black powder, h2o, aseton, stereoform dan korek api ditemukan.

Semua ditemukan di rumah milik tersangka.

Juga beberapa buku dokumen dan pesan tertulis yang telah menjadi barang bukti kepolisian.

Sejauh ini akhirnya terungkap sumber informasi mereka mempelajari merakit bom-bom tersebut.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved