Bom Surabaya

Ngeri! Polisi Temukan Buku Panduan Milik Teroris, Ternyata Mereka Diajari Berbaur dengan Warga

Ngeri! Polisi Temukan Buku Panduan Milik Teroris, Ternyata Mereka Diajari Berbaur dengan Warga

Editor: Akira Tandika
surya.co.id/kolase

SURYA.co.id - Belum bisa hilang drai ingatan warga Surabaya mengenai aksi peledakan bom di tiga gereja Surabaya pada Minggu (13/5/2018) lalu.

Damainya Minggu pagi lantas porak poranda dengan meledaknya bom di tiga lokasi dalam waktu yang hampir bersamaan.

Ledakan tersebut pertama kali muncul di Gereja Santa Maria Tak Bercela Jalan Ngagel Madya, kemudian tak lama menyerang Gereja kristen Indonesia (GKI) Jalan Diponegoro, dan yang terakhir berada di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya Jalan Arjuno.

Baca: 15 Tahun Berlalu, Rhoma Irama Masih Tolak Tampil Bareng Inul Daratista, Sikap Inul Banjir Simpati

Baca: Pelaku Bom Bunuh Diri Polrestabes Surabaya Itu Dikenal Tertutup dan Jarang Kunjungi Keluarga

Baca: Miris! Pelaku Bom Polrestabes Surabaya Tinggalkan Utang Belasan Juta, Pengakuan Tetangga Bikin Syok

Polisi membeberkan fakta bahwa pelaku peledakan bom di tiga lokais tersebut merupakan satu keluarga yang diketuai oleh Dita Supriyanto.

Tim Jibom Gegana Sat Brimob Polda Jatim saat melakukan evakuasi dan penanganan
Tim Jibom Gegana Sat Brimob Polda Jatim saat melakukan evakuasi dan penanganan (SURYAOnline/Pipit Maulidiya)

Berselang beberapa jam setelah peledakan di tiga gereja tersebut, bom kembali meledak di satu kamar pada lantai lima Rusun Wonocolo, Taman, Sidoarjo.

Menurut laporan, pelaku bom di rusunawa tersebut sebenarnya berencana meledakkan bom pada hari itu.

Namun karena suatu kecelakaan, bom meledak pada hari yang salah.

Dalam aksi tersbeut, istri dan kedua anak pelaku ditemukan meninggal d tempat.

Sedangkan Anton Febrianto, sang ayah, tewas ditembak karena memegang switcher saat digrebek.

Baca: Sosok Keluarga Puji Kuswati di Mata Tetangga, Rumahnya Pernah Jadi Tempat Latihan Silat, Lalu . . .

Baca: Prediksi Awal Puasa 2018 NU akan Sama dengan Muhammadiyah, Alasannya Seperti ini

Baca: Kisah Pilu 4 Anak Bomber yang Selamat, Polisi Sebut Ada Campur Tangan Tuhan, Begini Kondisinya

Pada Senin (14/5/2018), serangan bom kembali terjadi, kali ini di Polrestabes Surabaya.

Seperti yang lainnya, pelaku serangan bom ini juga keluarga inti.

Keluarga Dita Supriyanto semasa hidup, pelaku pengeboman tiga gereja di Surabaya.
Keluarga Dita Supriyanto semasa hidup, pelaku pengeboman tiga gereja di Surabaya. (IST)

Tapi, ada keajaiban yang datang untuk anak teroris yang ikut beraksi.

Saat itu pelaku datang mengendarai dua sepeda motor ke arah pos penjagaan Polrestabes Surabaya.

Seorang anak kecil ada dibonceng di tengah dua pengendara.

Namun, anak kecil tersebut lolos dari maut dan kini masih dirawat di rumah sakit.

Baca: Di RS Bhayangkara Surabaya, Kapolda Jatim Ingin Jenguk Anak Pelaku Bom Bunuh Diri

Baca: Polisi yang Selamatkan Anak Pelaku Ledakan Bom di Polrestabes Surabaya Ternyata Pejabat Penting

Baca: Kelakuan Wanita Pengebom Polrestabes Surabaya ke Warga Sebelum Beraksi Sungguh Tak Disangka

Buku Panduan Kamuflase Pengebom Surabaya dan Sidoarjo

Setelah sederet insiden bom, ada sejumlah teroris yang digerebek di berbagai tempat di Jawa Timur.

Tetangga atau warga sekitar rumah keluarga teroris itu kebanyakan kaget bukan main.

Pasalnya, mereka tak menyangka ada keluarga teroris di lingkungan tempat tinggal mereka.

Ternyata para teroris ini memiliki buku panduan kamuflase agar bisa membaur dengan masyarakat sekitar.

Hal itu diungkap setelah barang bukti ditemukan ketika proses penyidikan dan penggeledahan olah TKP.

Ilustrasi buku panduan kamuflase milik teroris pengeboman di Surabaya dan Sidoarjo.
Ilustrasi buku panduan kamuflase milik teroris pengeboman di Surabaya dan Sidoarjo. (TRIBUNJATIM.COM/KOLASE)

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Frans Barung Mangera mengungkapkan buku panduan ini digunakan pelaku untuk berkamuflase.

Artinya, buku tersebut menjadi tutorial agar pelaku bisa berinteraksi dengan masyarakat tanpa menimbulkan kecurigaan.

"Buku panduan mereka sudah kita dapatkan," kata Kombes Pol Frans Barung Mangera saat di Media Center Polda Jatim, Selasa (15/5/2018).

"Buku panduan dalam kamuflase itu juga berisikan cara menghadapi masyarakat," lanjutnya.

Sehingga, tak heran baginya melihat pola dari aksi pengeboman beberapa waktu lalu berbeda dengan aksi teroris di Indonesia sebelumnya.

Bila yang sebelumnya lebih bersifat tertutup, maka dengan pola baru ini pelaku justru mencoba lebih aktif dan akrab dengan masyarakat.

"Bisa kita lihat, pola mereka berbeda dengan aksi sebelumnya yang seakan mencoba eksklusif," jelas Barung.

"Tapi yang ini lebih akrab dengan masyarakat. Kalau ketemu warga, mereka mencoba nyapa lebih dulu," sambungnya.

Meski begitu, pihak kepolisian masih menutup lokasi ditemukannya buku panduan cara kamuflase dari pelaku teror di Surabaya dan Sidoarjo ini.

"Pokoknya kita temukan ada buku panduan itu," tutur Barung.

Artikel ini telah tayang di Tribun Jatim dengan judul Mengintip Buku Panduan Teroris Bom Surabaya untuk Nyamar Jadi Warga Biasa, Astaga Merinding Bacanya!

Follow instagram Surya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved