Gereja Surabaya Dibom
Serangan Bom di Tiga Gereja Surabaya, Pengamat Terorisme UI: Diduga Pelakunya Sel 'Black Widow'
Menurut Ridlwan, ada dugaan serangan dilakukan sel yang disebut "black widow" atau "janda hitam"
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
SURYA.co.id - Pengamat terorisme dari Universitas Indonesia Ridlwan Habib, menjelaskan bahwa serangan bom di 3 gereja di Surabaya diduga ada keterkaitan dengan jaringan napi terorisme di Mako Brimob.
Menurut Ridlwan, ada dugaan serangan dilakukan sel yang disebut "black widow" atau "janda hitam".
"Janda hitam adalah istilah bagi pasukan teroris yang suaminya atau kerabatnya tewas dalam kasus-kasus sebelumnya, " kata Ridlwan Habib kepada Tribunnews.com, Minggu (13/5/2018)
Pasukan ini sebelumnya pernah mencoba menyerang istana dengan bom panci, namun berhasil digagalkan. Pelakunya saat itu Anggia alias Khanza ditahan di Rutan Mako Brimob bersama anaknya.
"Ada provokasi dengan isu-isu penelanjangan penjenguk rutan dan sebagainya yang membuat jaringan mereka di luar marah dan menyerang, " kata Ridlwan.
Baca: Kronologi & Detik-Detik Bom Bunuh Diri di Gereja Surabaya, Pelaku Meledak Bersama Mobilnya
Baca: Video Ledakan Bom di Gereja Santa Maria Ngagel Surabaya, Lihat Sepeda Motor Ini
Baca: Beredar Rekaman CCTV Saat Bom Meledak di Gereja Santa Maria Tak Bercela Surabaya
Baca: Diduga Ada 25 Bom Yang Siap Diledakkan Baru 6 Bom Ditemukan
Ridlwan juga meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak menyebarkan foto maupun video serangan itu.
"Tujuan teroris menyebar ketakutan, kita jangan bantu mereka, " katanya.
Jumlah korban meninggal dunia akibat ledakan bom di tiga gereja di Surabaya kembali bertambah.

Sudah ada 10 orang dipastikan tewas dalam peristiwa memilukan di Surabaya, Minggu (13/5/2018).
Hingga pukul 12.15 WIB, sudah ada 10 orang tewas dan 41 orang dirawat di berbagai rumah sakit di Surabaya.
Terbaru, satu korban ewas ini yang dirawat di RS Bedah Jl Manyar Surabaya.
"Baru saja, ada satu orang yang meninggal. Jadi sampai sekarang ada 10 orang meninggal dan 41 orang dirawat di RS," kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera di Mapolda Jatim, Minggu (13/5/2018) siang.
Hingga pukul 12.30 WIB, 8 dari 10 korban tewas ledakan bom masih berada di tiga gereja yang dibom pelaku.
Korban tewas itu masih dilakukan pemeriksaan dan identifikasi petugas, Minggu (13/5/2018).
"Delapan korban meninggal belum dievakuasi dari lokasi, ini demi pemeriksaan dan identifikasi," terang Barung.
Barung menjelaskan, serangan bom di tiga kereja di Surabaya ini hampir bersamaan.
Kejadian pertama di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela Jl Ngagel Madya pukul 06.30 WIB, disusul ledakan bom di GKI Jl Diponegoro pukul 07.30 Wib dan kemurian ledakan di Gereja Pantekosta Jl Arjuno Pukul 07.53 WIB.
Kondisi di depan Gereja Pantekosta Pusat Surabaya di Jl Arjuno, Minggu (13/5/2018) (surya/istimewa)
Saksi mata Erens A Ratupa petugas keamanan Gereja Pantekosta mengatakan, ledakan terjadi pukul 7.30 WIB. Ledakan terjadi di halaman parkiran Gereja Pantekosta.
"Pelaku mengendari mobil Avanza warna putih, mobilnya juga diledakkan," ujarnya, ditemui di lokasi kejadian.
Menurut Erens, akibat ledakan tersebut petugas yang menjaga di area depan gereja mengalami luka parah.
Sedangkan jemaat masih belum diketahui jumlah korbannya.
"Satu petugas keamanan luka parah. Sekitar 5 jemaat juga terluka. Masih belum diketahui ada yang meninggal apa tidak," katanya.
Ia menjelaskan, ledakan terjadi sebanyak tiga kali.
"Asap hitam langsung mengepul di depan halaman, semua orang panik," tegas Erens.
Gereja Santa Maria Tak Bercela

Warga di sekitar Kawasan Gereja Santa Maria Tak Bercela Jalan Ngagel Jaya Surabaya dikejutkan sebuah ledakan yang terjadi Minggu (13/5/2018) pagi.
Ledakan diduga bom itu terjadi sekitar pukul 7.00 WIB.
Usai ledakan, petugas langsung mensterilkan lokasi kejadian.
Kawasan Gereja Santa Maria Tak Bercela Jalan Ngagel Jaya Surabaya pada disterilkan petugas kepolisian.
Petugas menyuruh paksa warga yang berada di kawasan TKP untuk segera meninggalkan lokasi.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Barung Mangera mengatakan, ledakan yang terjadi merupakan ledakan aksi bom bunuh diri.
"Iya ini bom bunuh diri. Pelaku meninggal," kata Barung Mangera di lokasi.
Saat ini polisi sudah memasang garis polisi untuk mensterilkan area dari warga yang melintas.
Adapun tim gabungan dari ambulans dokpol, tim inafis, brimob dan gegana sudah disiagakan di lokasi.
Petugas melakukan penyisiran, terlihat jibom masuk ke Gereja Santa Maria Tak Bercela.
"Ada dua yang meninggal, jamaah dan pelaku," tambah Barung.
Selain itu, ada 13 korban luka akibat aksi bom bunuh diri ini.
"Terjadi upaya bunuh diri dari yang sudah diidentifikasi di TKP satu orang, di rumah sakit satu orang, luka-luka anggota polisi yang berjaga ada dua orang dan kemudian ada masyarakat yang luka 13 orang," kata Kombes Pol Barung Mangera di lokasi.
Korban saat ini dirawat di RS Bhayangkara Polda Jawa Timur dan RSUD Dr Soetomo Surabaya.
Hingga berita ini diunggah, Surya.co.id masih terus menggali informasi lebih lanjut terkait peristiwa ini.
GKI Jalan Diponegoro

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung mengatakan, ledakan di GKI di Jalan Diponegoro, Surabaya, Minggu (13/5/201) pagi, menewaskan satu orang perempuan.
"Sementara satu ibu-ibu meninggal," ujar Frans seperti dikutip Kompas TV. Sementara itu, kata dia, dua orang dibawa ke rumah sakit.
Sebelumnya, salah seorang warga, Pardianto, mengaku melihat tiga perempuan dicegat satpam gereja di parkiran.
"Ada security mau jegat tiga orang. Lalu meledak di parkiran," ujar Pardianto kepada Metro TV.
Ia mengatakan, ledakan kedua terjadi sekitar lima menit kemudian.
Menurut dia, perempuan itu tampak membawa tas dan di tubuhnya memakai seperti rompi.
Setelah ledakan, ia melihat salah satu dari tiga perempuan tersebut masih bernafas.
Ledakan itu melukai satpam. Tampak satpam terluka di bagian paha dan mulut.
"Satpam sudah dibawa ke rumah sakit," ujar dia.
Baca: Seorang Pria Paro Baya Datangi GKI Diponegoro dengan Gemetaran, Teriak Cucu Saya di Sana!
Baca: Bom Surabaya di Gereja Pantekosta, Avanza Ringsek Terbakar di Depan Pintu, Empat Tubuh Bergeletakan
Baca: Cerita Satpam Gereja Santa Maria Tak Bercela Surabaya : Tubuh Korban Terpental Hingga 500 Meter
Baca: Bripda Ismi Kecam Bom Gereja, Netter: Teroris Bukan Muslim, Dijanjikan Surga padahal Neraka