Gereja Surabaya Dibom
Seorang Pria Paro Baya Datangi GKI Diponegoro dengan Gemetaran, Teriak 'Cucu Saya di Sana!'
Pria ini berbicara dengan terbata-bata. Ia seperti kesusahan dengan tangan bergetar hebat.
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: irwan sy
SURYA.co.id | SURABAYA - "Cucu saya di sana! Cucu saya ada di sana," teriak seorang pria yang datang ke lokasi pemboman di Gereja GKI Diponegoro, Minggu (13/5/2018) siang pukul 11.35 WIB.
Pria paro baya itu datang dari Dukuh Kupang ke gereja yang terletak di Jalan Diponegoro, Surabaya. Ia yang nampak kalut, tergesa-gesa, dan gemetaran, langsung mendatangi petugas polisi yang berjaga di lokasi.
"Saya baca diberita tadi, katanya ada tiga korban. Mereka anak-anak atau dewasa? Cucu saya Nilson di sana tadi," tanya dia, kepada petugas.
Pria berkacamata hitam ini berbicara dengan terbata-bata. Ketika petugas mencoba menenangkan dengan memberi minum, ia seperti kesusahan dengan tangan bergetar hebat.
"Cucu saya ada kebaktian remaja di sana," ungkapnya.
Ia juga mencoba berkali-kali menelepon cucunya. Tapi panggilan tersebut tak terjawab.
"Bapak tenang saja. Semua jemaat sudah diamankan di tempat yang aman. Mereka sudah tidak di gereja. Kami (petugas) di sana sudah menenangkan mereka," kata seorang petugas polisi perempuan.
Lelaki asal Indonesia Timur itu tampak mulai bisa tenang. Ia yang menolak memberitahukan namanya itu kemudian menepi di pinggir jalan untuk menenangkan diri.
"Saya dari Gereja Oikumene langsung ke sini setelah mendengar kabar ada bom," pungkasnya.