Berita Surabaya

Pembunuhan Kedurus Surabaya, Pukul Suami Pakai Palu Karena Cemburu, Desy Mengaku Kesetanan

Terendusnya perselingkuhan Fendik yang kedua berawal dari penemuan sebuah buku berwarna kuning di dapur. Saat Desy membuka buku tersebut, Ia kaget.

Penulis: Danendra Kusumawardana | Editor: irwan sy
surya/danendra kusumawardana
Rekonstruksi pembunuhan di Kedurus Surabaya, Selasa (24/4/2018). Tersangka Desy membunuh suaminya Fendik dengan memukulkan palu ke kepala suaminya atas dasar terbakar api cemburu. 

SURYA.co.id | SURABAYA - Desy Ayu Indrian tega membunuh suaminya Fendik Tri Oktasari lantaran terbakar api cemburu. Menurut keterangan Desy, Fendik telah melakukan perselingkuhan sebanyak dua kali.

"Ia sudah berselingkuh sebanyak dua kali. Yang pertama terjadi 3 tahun lalu," terang Desy, saat gelar rekonstruksi, Selasa (24/4/2018).

Perselingkuhan yang pertama diendus Desy, saat sang Suami sering didatangi oleh seorang perempuan. Awalnya Desy mengira perempuan tersebut hanyalah teman Fendik.

"Awalnya cuman mengira teman saja. Tapi ternyata itu selingkuhannya," sambungnya.

Desy menduga mereka berkenalan saat Fendik sering menghadiri acara pertemuan komunitas burung hantu di Taman Bungkul.

"Sering datang ke Bungkul dan ikut komunitas burung hantu. Awalnya membawa anaknya nomer 1 setiap pertemuan, kok lama-lama gak diajak. Mungkin kenal ceweknya lewat situ," ujarnya.

Mengetahui suaminya selingkuh, Desy pun memilih untuk berpisah. Namun perpisahan tersebut tak berjalan lama, sebab Desy memaafkan perbuatan Fendik.

"Sempet pisah tetapi tidak jadi. Ia nangis-nangis tidak mau pisah bilang ke ayahku. Lalu Ayah berkata, kalau tidak ingin pisah jangan mengulang lagi," kenang Desy sambil mengingat kejadian 3 tahun lalu itu.

Setelah 3 tahun berselang, Fendik mengulangi perbuatannya dengan berselingkuh dengan perempuan berinisial SN asal Kediri.

Akibat perbuatannya ini, Fendik tewas di tangan istri sendiri, Desy. Desy dan Fendik telah menikah Selama 10 tahun dan dikaruniai dua orang anak.

Terendusnya perselingkuhan Fendik yang kedua berawal dari penemuan sebuah buku berwarna kuning oleh Desy di lorong dapur. Saat Desy membuka buku tersebut, Ia pun kaget.

Isi tulisan buku itu terdapat ungkapan cerita Fendik yang tak ingin kehilangan seorang wanita.

"Cerita tulisan itu mengungkapkan bahwa dia (Fendik) tidak ingin putus hubungan dengan seorang wanita," ujarnya.

Desy dan Fendik pun terlibat adu mulut. Lalu Desy mencakar wajah Fendik lantaran Fendik selalu memancing emosinya.

"Dipukul sendiri pakai palu aku lo gak sakit gitu. Mancing-mancing emosinya kepadaku. Lalu saya ambil palunya dan pukul di kepala bagian kiri. Saya langsung khilaf, antara percaya dan gak percaya kayak orang kesetenan," ungkapnya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved