Berita Surabaya
Dokter Alumnus Unair Bunuh Diri dari Lantai 8 TP 6 Surabaya, Rektor Kaget dan Ragukan Motifnya
Insiden bunuh diri yang dilakukan Michael Mulyono (29) di Tunjungan Plaza (TP) 6 Surabaya menyentak perhatian publik.
Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Musahadah
Dia hanya menjelaskan, kalau Michael pernah terdaftar sebagai mahasiswa mulai tahun 2007.
"Pendidikan kedokteran dan profesi memang di Unair, IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) memang 3 lebih tapi belum cumlaude," jelasnya ketika dikonfirmasi SURYA.co.id, Kamis (12/4/2018).
Baca: Dokter Bunuh Diri Terjun dari Lantai 8 TP 6 Surabaya, Depresi Gara-gara Kegagalan ini
Baca: Ini Pesan Terakhir Michael Mulyono pada Sang Adik Sebelum Terjun dari Lantai 8 TP Surabaya
Diakuinya, untuk PPDS seleksinya cukup ketat.
"Di website kami bisa dilihat kuotanya sangat sedikit,"lanjutnya.
Menurut Eighty, untuk spesialis jantung dan spesialis favorit lainnya, tingkat keketatan cukup tinggi. Bahkan berdasarkan website PPDS Unair, untuk kuota spesialis jantung kuotanya hanya 7 dokter.
Sementara itu, Kepala Pusat Informasi dan Humas Unair, Suko Widodo mengungkapkan Michael sempat mendaftar PPDS di Unair dua kali dan gagal.
Barang Korban Utuh
Sementara itu, polisi menemukan barang yang diyakini milik Michael Mulyono yang ditemukan tewas setelah terjun dari lantai 8 Tunjungan Plasa (TP) 6 Surabaya.

Barang milik pria berusia 29 tahun itu berupa tas.
"Kami menemukan tas yang diduga milik korban (Michael Mulyono). Tas itu ditemukan tergeletak di parkiran lantai 8 TP 6," sebut Kapolsek Tegalsari Surabaya, Kompol David Triyo Prasojo kepada SURYA.co.id, Kamis (12/4/2018).
David menerangkan, tas itu berisi barang bawaan korban. Ada buku, beberapa kertas dan pulpen.
Tas itu ikut diamankan penyidik dan sudah dikonfirmasi ke keluarga, dibenarkan.
"Kalau HP tak disimpan di tas, dibawa korban dan ditemukan sudah hancur," jelas David.