Kabar Buruk Datang dari Epy Kusnandar 'Preman Pensiun', Sampai Menjerit-jerit Kesakitan

Karena tidak tahan menahan rasa sakit, sempat Epy mendatangi rumah sakit dan masuk bagian emergency.

Editor: Tri Mulyono
Tribunnews/Jeprima
Pemain film Epy Kusnandar saat ditemui di lokasi Syuting untuk Film Mata Batin di Bandung, Jawa Barat, Jumat (13/10/2017). 

SURYA.CO.ID -   Epy Kusnandar yang lahir 1 Mei 1964; umur 53 tahun adalah aktor Indonesia berdarah Sunda.

Epy telah aktif di teater sejak masih duduk di bangku sekolah menengah. Dia ingin menjadi aktor seperti Slamet Rahardjo dan Didi Petet.

Meski lulus SMA pada tahun 1983, Epy baru melanjutkan ke Institut Kesenian Jakarta (IKJ) pada tahun 1989.

Sejak itu, Epy aktif di berbagai sanggar teater seperti Pantomim Sena Didi dan Theater Aristokrat.

Tak hanya teater, Epy juga merambah layar kaca dan layar lebar.

Ia telah membintangi puluhan film dan sinetron.

Kini, kabar tak mengenakan datang dari Epy Kusnandar.

Mata kirinya terkena penyakit glaukoma yang membuat penglihatannya tak hanya menjadi buram, tapi juga terasa sangat sakit.

Baca: Bos Honda Ungkap Fakta Baru Valentino Rossi Jatuh Karena Kesalahannya Sendiri

Baca: Tak Cuma Nikita Mirzani dan Melly Bradley, Lucinta Luna Sebut Banci-banci Mau Menjatuhkannya

Baca: Viral Suami Tak Tahan Malu Istri Selingkuh Pilih Bunuh Diri, Netizen Meluapkan Kegeramannya

Saking tak tahan menahan rasa sakit, Epy sampai menjerit.

"Kemarin-kemarin tuh sakit menjerit-jerit, memalukan," kata  Epy Kusnandar saat ditemui di bilangan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (6/4/2018).

Pemain sinetron Preman Pensiun ini punya cerita lucu saat mengobati penyakitnya.

Karena tidak tahan menahan rasa sakit, sempat Epy mendatangi rumah sakit dan masuk bagian emergency dengan harapan segera ditangani.

Namun sampai dini hari Epy tidak juga ditangani.

"Masuk ke emergency tuh didiamkan sampai jam 2 malam. Kenapa sih, kan kalau di film-film masuk emergency langsung ditangani. Sampai saya teriak, 'Emergency'. Salah masuk rumah sakit ternyata, bukan tempat operasi mata," ujar Epy.

Apa itu penyakit glaukoma?

Dikutip dari Aladokter, glaukoma adalah jenis gangguan penglihatan yang ditandai dengan terjadinya kerusakan pada saraf optik yang biasanya diakibatkan oleh adanya tekanan di dalam mata. 

Gejala-gejala glaukoma dapat berupa:

* Nyeri pada mata,

* Sakit kepala,

* Melihat bayangan lingkaran di sekeliling cahaya,

* Mata memerah,

* Mual atau muntah,

* Mata berkabut (khususnya pada bayi),

* Penglihatan yang makin menyempit hingga pada akhirnya tidak dapat melihat obyek sama sekali.

Menurut Badan Kesehatan Dunia atau WHO, glaukoma merupakan penyebab kebutaan kedua terbesar di seluruh dunia setelah katarak.

Di Indonesia sendiri, berdasarkan data yang didapat oleh Kementrian Kesehatan (kemenkes), prevalensi penderita glaukoma pada tahun 2007 mencapai 4,6 per 1000 penduduk.

Penyebab glaukoma

Penyebab glaukoma adalah meningkatnya tekanan di dalam mata (tekanan intraokular), baik akibat produksi cairan mata yang berlebihan, maupun akibat terhalangnya saluran pembuangan cairan tersebut.

Tekanan ini dapat merusak serabut saraf retina atau jaringan saraf yang melapisi bagian belakang mata dan saraf optik yang menghubungkan mata ke otak juga.

Hingga kini, belum jelas kenapa produksi cairan mata bisa berlebihan atau kenapa saluran pembuangannya bisa tersumbat.

Jenis glaukoma

Dua jenis glaukoma yang paling umum adalah glaukoma sudut tertutup dan glaukoma sudut terbuka.

Kasus glaukoma sudut tertutup lebih banyak ditemukan di negara-negara asia.

Pada kondisi ini, tekanan yang terjadi di dalam mata disebabkan oleh drainase yang buruk akibat kanal pembuangan terblokir oleh sempitnya sudut antara kornea dan iris.

Sedangkan pada kasus glaukoma sudut terbuka, struktur mata tampak normal namun ada masalah di dalam saluran mata yang disebut trabecular meshwork. 

Masalah ini menyebabkan cairan mata tidak bisa mengalir dengan baik.

Selain dua jenis glaukoma di atas, ada lagi jenis glaukoma lainnya yaitu glaukoma sekunder dan glaukoma kongenital.

Glaukoma sekunder disebabkan oleh peradangan pada lapisan tengah mata (uveitis) atau cedera pada mata.

Sedangkan glaukoma kongenital disebabkan oleh kelainan pada mata (kondisi bawaan).

Glaukoma kongenital diidap oleh anak-anak.(*)

Baca: Usia Yuni Shara Sudah Hampir Kepala 5 Masih Seperti ABG, Ini Cara Mudah Biar Awet Muda

Baca: Episode Ke-48 Run BTS Akan Jadi Jawaban, Mampukah BTS Lindungi Batu Sakral ARMY?

Baca: Diduga Lakukan Operasi Plastik, Ini Bukti Jungkook BTS Sudah Tampan Dari Lahir

Baca: Keputusan Pemerintah Soal Libur Isra Miraj Tanggal 13 atau 14 April 2018

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved