Berita Tulungagung
Mendadak Tenar, Pria Tulungagung yang Bawa Uang Mainan ke Bank Itu Pengusaha Air Kemasan
Nama Mujiono mendadak tenar gara-gara uang mainan yang dibawanya ke bank di Tulungagung. Siapa sangka ia pengusaha sukses air minum kemasan ini.
Penulis: David Yohanes | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.co.id | TULUNGAGUNG - Nama Mujiono mendadak tenar setelah insiden uang mainan yang dibawanya ke BCA Tulungagung, Senin (19/3/2018).
Siapa sangka Mujiono ternyata sosok pengusaha yang kaya sejak muda.
Di balik sosoknya yang sederhana, Mujiono mempunyai berbagai bisnis.
Saat masih SMA, Mujiono sudah merintis bisnis ikan gurami.
Usahanya kian berkembang dan merambah banyak bidang.
Mulai dari penjualan pakan ikan, gula cucian truk dan terakhir air minum dalam kemasan beroksigen, Oxxy.
"Waktu itu mitra saya sampai ratusan pembudidaya ikan," ungkap Mujiono.
Baca: Ini Penampakan Uang Mainan Rp 4,5 M yang Hendak Disetor Mujiono ke Bank di Tulungagung
Baca: Sosok Ali, Pemberi Uang Mainan Rp 4,5 Miliar ke Mujiono, Tak Pernah Pegang HP, Komunikasi Lewat ini
Baca: VIDEO Sosok Mujiono yang Membawa Uang Mainan Rp 4,5 Miliar ke Bank, Bukan Orang Sembarangan
Baca: 3 Link Live Streaming Timnas U-23 vs Singapura Petang Ini Jam 18.30, Dibayangi Catatan Buruk
Para pembudidaya ikan ini mengambil pakan dari Mujiono.
Namun lambat lain banyak pembudidaya ikan yang tidak membayar pakan.
Mujiono mengaku mulai mengalami kemunduran.
Namun saat itu asetnya sangat banyak.
Termasuk tanah dan bangunan yang ada di Desa Sumberejo Kulon, sekitar 100 meter dari tempat tinggalnya saat ini.
Rumah ini dulunya difungsikan sebagai gudang pakan ikan.
Namun kemudian dirombak dan dibangun menjadi sangat mewah.
Di depannya ada sebuah patung singa.
Sertifikat tanah rumah ini yang dijaminkan Mujiono ke BCA.
"Saya kredit Rp 6 miliar, sekarang tinggal Rp 4,5 miliar," terang Mujiono.
Baca: Datang ke Bank untuk Lunasi Kredit, Pria Tulungagung Ini Ternyata Bawa Sekardus Uang Mainan
Lanjut Mujiono, uang pinjaman dari BCA itu digunakan untuk modal Oxxy.
Namun Mujiono ingin menjual rumah mewahnya ini, untuk menutup kredit.
"Saya maunya semua langsung saya tutup, biar bisa fokus dengan bisnis baru," katanya.
Saat ini Mujiono mempekerjakan 11 karyawan di Oxxy.
Pemasarannya pun dianggap memuaskan, karena menjangkau hingga ke Balikpapan dan Bali.
"Yang ke Bali masih macet karena letusan Gunung Agung kemarin. Sekarang belum saya kirim," tandas Mujiono.
Baca: Pengakuan Pria yang Bawa Uang Mainan ke Bank di Tulungagung, Nyaris Pingsan Ditipu Sosok Ini
Baca: Datang ke Bank untuk Lunasi Kredit, Pria Tulungagung Ini Ternyata Bawa Sekardus Uang Mainan
Baca: Sekardus Uang Mainan yang Dibawa Pria Tulungagung ke Bank Ternyata Ada Pecahan Dollar
Uang Mainan
Sebelumnya, Mujiono, warga Dusun Karangtengah, Desa Pulosari, Kecamatan Ngunut mendatangi Bank Central Asia (BCA) Kantor Cabang Tulungagung, Senin (19/3/2018) pagi.
Mujiono berniat melunasi kreditnya yang macet sejak tahun 2015.
Ia datang sambil membawa sebuah kardus berisi uang Rp 4,5 miliar.
"Dibantu seorang petugas dari BCA, Mujiono membuka kardus itu," terang Kasubag Humas Polres Tulungagung, Iptu Sumaji, Selasa (20/3/2018).
Namun saat dibuka, kardus tersebut bukan berisi uang seperti yang disebutkan Mujiono.
Melainkan setumpuk uang kertas mainan.
Pihak BCA sempat menghubungi Bank Indonesia dan disarankan untuk melapor ke polisi.
Atas saran itu pihak BCA menghubungi Polres Tulungagung.
Polisi bersama Bank Indonesia juga sempat memeriksa uang yang dibawa Mujiono.
"Sekali lagi diperiksa polisi dan BI, dipastikan memang uang mainan," tegas Sumaji.
Saat ini Mujiono tidak ditahan, namun masih menjalani penyelidikan.
Informasi yang didapat SURYA.co.id, Mujiono menjadi korban modus penggandaan uang.
"Orang pintar" yang telah menipu Mujiono berasal dari Blitar.
Mujiono sebelumnya menyerahkan uang untuk digandakan.
Pelaku meminta Mujiono membuka kardus di hari yang sudah ditetapkan.
Ditipu Setelah Jual Rumah
Mujiono yang membawa uang mainan ke Bank Central Asia (BCA) ternyata dibohongi seorang tokoh yang dikenalnya bernama Ali, asal Kanigoro Blitar.
Ayah tiga anak ini berkisah, dirinya menjual sebuah rumah di Desa Sumberejo Kulon senilai Rp 17 miliar.
Oleh seorang perantara bernama Suprapto, rumah itu ditawarkan ke Ali.
Usai datang dan melihat rumah, Ali sepakat membeli rumah dengan harga Rp 15,1 miliar.
Harga itu mencakup tanah, bangunan dan perabot barang antik di dalamnya.
"Kami sudah membuat perjanjian jual beli hitam di atas putih," tutur Mujiono, Rabu (21/3/2018) saat ditemui di rumahnya.
Baca: 3 Link Live Streaming Timnas U-23 vs Singapura Petang Ini Jam 18.30, Dibayangi Catatan Buruk
Ali awalnya menawarkan memberi uang muka, namun ditolak Mujiono.
Mujiono kemudian mengajak melakukan pelunasan di BCA.
"Sertifikat tanahnya kan masih di BCA, saya mikirnya dilunasi sekalian terus langsung diambil," ujarnya.
Pada Jumat (16/3/2018) Mujiono diminta mengambil uang di rumah Ali.
Uang di dalam dua kardus itu dimasukkan ke mobil Mujiono oleh dua orang suruhan Ali.
Keduanya kemudian sepakat untuk menuju ke BCA Tulungagung.
Namun karena kesiangan dan BCA sudah tutup, keduanya urung ke bank.
"Uangnya kemudian dititipkan di rumah saya, karena kalau harus balik ke Blitar saya kejauhan," tambahnya.
Ali kemudian meminta Mujiono untuk bersumpah, tidak akan membuka kardus berisi uang itu sebelum ada Ali.
Nantinya uang itu akan dibuka bersama-sama di depan teller BCA.
Selama menunggu hingga hari Senin, Mujiono mengaku tidak bisa tidur.
Mujiono terus berjaga karena ada uang Rp 4,5 miliar di kamarnya.
Senin (19/3/2018) pagi Mujiono membawa dua kardus itu ke BCA Kantor Cabang Tulungagung.
Di parkiran Mujiono sempat menghubungi orang dekat Ali.
"Dia tidak pernah bawa HP, kalau menghubungi lewat anak buahnya," tutur Mujiono.
Dua kardus berisi uang ini kemudian diangkat satpam BCA ke lantai atas.
Mujiono sempat menunggu selama 30 menit, namun Ali tidak juga muncul.
Mujiono mulai panik. Apalagi disaksikan banyak orang dan jajaran pimpinan BCA Tulungagung yang memintanya membuka kardus itu.
Saat kardus dibuka, Mujiono mengaku nyaris pingsan.
"Saya langsung sadar uangnya hanya mainan. Bentuknya kecil-kecil dan warnanya juga lain," ungkap Mujiono.
Selanjutnya pihak BCA berkoordinasi dengan kepolisian.
Mujiono dan uang mainan dari Ali dibawa ke Mapolres Tulungagung.
Setelah kejadian ini Ali seperti menghilang.
Mujiono menyesalkan sikap Ali yang cuci tangan.
Memang tidak ada kerugian material, namun Mujiono mengaku sangat malu dan terpukul.
"Nama baik saya yang tercemar," tegasnya.
Baca: Geger Ular Putih Berukuran Manusia Dewasa, Matanya Terbelalak Lebar, Anehnya Tak Menggigit
Baca: Selain Ular Putih Ada 3 Jenis Lagi di Istana Ular, Wisatawan Harus Jalani Ritual agar Selamat
Baca: Jenglot Pengganda Uang dan Kain Kafan Ditukar Uang Rp 10 Juta, Nasib Tukiyono Berubah Drastis