BeritaTrenggalek

Terungkap! Tetangga Tak Berani Lewat depan Rumah Tukinem Sejak Akhir Pekan Lalu, Gara-gara Ini

Fakta miris pembunuhan Tukinem di Trenggalek terungkap. Ternyata tetangga tak berani lewat depan rumahnya sejak akhir pekan lalu. Gara-gara hal ini

Penulis: David Yohanes | Editor: Titis Jati Permata
surya/david yohannes
Tujuh tersangka pembunuh Tukinem (kiri) dan Tukinem semasa hidupnya (kanan) 

SURYA.co.id | TRENGGALEK - Rumah Tukinem (51) dan tujuh tersangka penyebab kematiannya berada di lokasi terpencil.

Letaknya di Dusun Jerukgulung, Desa Surenlor, Kecamatan Bendungan.

Dari Kantor Desa Surenlor jaraknya sekitar satu kilometer.

Jalannya berupa beton rabat sekitar 800 meter.

Kemudian dilanjutkan dengan jalan tanah penuh lumpur sejauh sekitar 200 meter.

Medannya berbukit-bukit dan jarang ada rumah penduduk.

Ada empat rumah di satu lokasi yang menjadi tempat tinggal Tukinem dan para tersangka.

Dua di antaranya masih rumah kayu, dan dua lainnya sudah tembok.

Rumah satu kerabat ini berada di sisi atas, sementara para tetangga ada di sisi bawah.

Anak sulung Tukiyem, Budi menceritakan, sejak Jumat (2/3/2018) terjadi kesurupan massal di keluarganya.

Selama kesurupan ramai-ramai itu, Budi mengaku melakukan upaya agar saudara dan kerabatnya bisa kembali tersadar.

“Saya sudah berusaha, tapi tidak membuahkan hasil. Malah saya merasa terancam,” ujar Budi saat ditemui di rumah duka.

Lanjut Budi, mereka yang kesurupan mengamuk dan mengancam siapa saja.

(Pemeriksaan 7 Tersangka Pembunuh Tukinem di Trenggalek Libatkan Dokter Jiwa, Ini Alasannya)

(Kronologi Tewasnya Wanita yang Dicekoki Air di Trenggalek, Mulut Korban Juga Disumpal Ikan Teri)

(Misteri Tewasnya Wanita Ponorogo Bareng Selingkuhan, Polisi Tunggu Hasil Otopsi, Sakit atau Dibunuh?)

Bahkan sejak hari Jumat (2/3/2018) tidak ada tetangganya yang berani lewat di depan rumahnya.

Padahal sebelumnya jalan di depan rumahnya dilewat para tetangga yang ke ladang atau mencari rumput.

"Kami yang dalam kondisi sadar, tidak kesurupan ini seperti kena hipnotis. Kami nurut diperintah apa saja," tutur Budi.

Masih menurut Budi, dalam kondisi kesurupan itu Tukiyem sempat minta untuk dimandikan.

Namun kejadian selanjutnya Budi mengaku tidak tahu karena dirinya sedang pergi keluar rumah.

Sementara ayahnya, Riyanto juga tengah pergi ke hutan mencari pakan ternak.

"Tahu-tahu sampai rumah sudah kejadian. Ibu ditemukan meninggal dunia," ucap Budi.

Budi kini mengaku dalam kondisi kebingungan.

Sebab dirinya yakin adik dan kerabatnya tidak sadar saat melakukan kekerasan terhadap ibunya.

Namun kini polisi menahan mereka untuk menjalani proses hukum.

"Kalau saya berharapannya jangan dipenjara, karena mereka tidak sadar dengan apa yang dilakukan," ujar Budi penuh harap.

Seorang perangkat desa bernama Sujiono mengatakan, selama ini tidak pernah ada yang aneh dari keluarga ini.

Setahunya tidak pernah ada aliran yang aneh atau pun ritual yang menyimpang.
Kehidupan Tukinem dan para kerabatnya juga normal seperti warga lainnya.

Sujiono mengaku ikut serta mendatangi rumah Tukinem, setelah mendapatkan laporan kesurupan massal.

Sekitar 25 warga dan polisi membawa tali ke lokasi kejadian.

Saat tiba, keluarga Tukinem memang dalam kondisi kesurupan.

“Semua mengamuk dan dalam kondisi tidak sadar. Saya malah fokus ke benda-benda yang berbahaya, karena di situ ada parang dan sebagainya,” tutur Sujiono.

Satu per satu anak dan kerabat Tukinem yang kesurupan diringkus dan diikat.

Saat itulah tubuh Tukinem nyaris tak terlihat karena tertutup lumpur.

Wajahnya tertutup handuk yang kotor penuh tanah.

Saat tubuh Tukiyem diangkat kondisinya lunglai.

Sujiono mengaku tidak mengira jika Tukinem dibunuh dengan keji.

Sebab selama ini tidak pernah ada masalah dengan keluarga ini.

"Makanya kalau ditanya saya juga bingung, karena mereka selama ini tidak pernah ada masalah," katanya.

Selasa (6/3/2018) sore tim Satreskrim Polres Trenggalek kembali ke lokasi kejadian.

Tim yang dimpimpin langsung Kasat Reskrim, AKP Sumi Andana mencari alat bukti tambahan.

Sejumlah benda ditemukan, antara lain mukena, gayung dan ember air.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved