Berita Surabaya

6 Fakta Miris Siswi Kelas 1 SD di Surabaya Kecanduan Seks, Tularkan ke Adik-adiknya hingga Begini

"Anak ini diketahui sejak usia dua tahun dititipkan ke neneknya yang tinggal di Dolly," kata Nanis Chairani.

Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Musahadah
ist
Ilustrasi Bocah SD 

SURYA.co.id | SURABAYA - Pemerintah Kota Surabaya menemukan seorang anak dengan kelainan sex addict atau kecanduan seks.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A), Nanis Chairani, mengatakan, anak tersebut mengalami kelainan seks yang cukup membuat ngeri.

"Kami mulanya menemukan anak ini karena pengaduan dari ibunya saat kami merawat keluarganya yang kena TBC," ucap Nanis.

Berikut fakta-fakta mencengangkan di balik kasus ini.

1. Tinggal di Dolly

Setelah ditelusuri, sex addict yang diderita oleh anak perempuan berusia 8 tahun berinisial YK itu terjadi karena dia tumbuh besar di kawasan Lokalisasi Dolly.

"Anak ini diketahui sejak usia dua tahun dititipkan ke neneknya yang tinggal di Dolly," kata Nanis Chairani, Rabu (17/1/2018).

YK dititipkan oleh orang tua kandungnya ke sang nenek sampai tahun 2016 sebelum diambil kembali ke Tambak Wedi lantaran neneknya sakit TBC.

"Keluarga ini mengidap TBC akibat tertular dari sang nenek, makanya itu anak ini dibawa kembali oleh ibunya," ucap Nanis.

2. Ajari Adik-adiknya Perilaku Senonoh

Dari penuturan sang ibu kandung, YK memiliki perilaku senonoh yang tidak sepatutnya dilakukan oleh anak di bawah umur.

YK kerap mengajarkan adik-adiknya yang berusia tujuh tahun, empat tahun dan satu tahun untuk melakukan tindakan orang dewasa.

"Adiknya cerita ke ibunya, diajarkan berciuman seperti orang dewasa. Lalu adiknya yang laki-laki dan perempuan itu juga diajarkan untuk memainkan alat kelamin, dia juga meminta untuk direkam saat memegang pantat dan juga telanjang," ucap Nanis.

Begitu dengar pengaduan sang adik, orang tuanya justru marah dan memukul YK.

Namun ibunya sadar bahwa itu tidak akan mampu menyembuhkan YK. Itu sebabnya ia memutuskan untuk mengadu ke Pemkot Surabaya.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved