Profil
Fadhilah Thalib Paling Bangga dengan Bagian Mata, Seperti Ini Katanya
Dan sebagai seorang model, Fadhilah Thalib tak menepis dirinya paling membanggakan bagian matanya.
Penulis: Achmad Pramudito | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.co.id | SURABAYA - Mata adalah jendela hati. Mata juga merupakan ekspresi diri.
Berdasar keyakinan itu pula Fadhilah Thalib menjalani profesinya sebagai seorang model.
“Lewat mata banyak hal bisa dilihat. Contoh kecilnya saat photoshoot, ekspresi mata kita kosong. Semua orang, khususnya fotografer akan bisa lihat fokus atau tidaknya seorang model dari tatapan mata,” papar gadis yang akrab disapa dengan nama Dhila ini, Selasa (12/12/2017).
Efeknya, lanjut Dhila, akan bisa dilihat dari hasil jepretan sang fotografer menjadi bagus atau tidak bertolak dari ekspresi mata tersebut.
“Kejujuran seseorang juga bisa dilihat dari sorot matanya. Bila terlihat kebingungan, pasti dia sedang berbohong,” ucapnya.
Dan sebagai seorang model, Dhila tak menepis dirinya paling membanggakan bagian matanya.
“Terlebih saat photoshoot, kelebihanku ada pada bagian mata. Kalau tatapan mataku kosong, pasti langsung ditegur fotografer sebab jadi tidak menarik difoto,” urai anak kedua dari empat bersaudara ini.
Walau membanggakan bagian mata, Dhila menegaskan kecantikan seseorang itu tidak bergantung pada bagian tubuh tertentu.
“Sebab cantik itu relatif. Menurutku sih, cantik itu nggak bisa sepenuhnya bisa dinilai dari tampilan fisik,” kata Dhila yang juga bekerja di BTPN Surabaya.
Ditambahkan Dhila,”Cantik itu ketika seorang wanita merasa nyaman dengan dirinya sendiri, dan bisa menjadi dirinya sendiri. Makna cantik itu tak semata dari yang sedang dia pakai.”
Ditekankan oleh Dhila, seorang wanita juga bisa merasakan kecantikan dirinya, ketika dia bisa mensyukuri apa yang diberikan Tuhan kepada dirinya.
“Dia benar-benar bisa cantik jika memiliki kecantikan fisik, akhlaknya juga bagus, serta punya otak yang mengagumkan. Itu baru cantik yang plus-plus,” ungkap Dhila yang kelahiran Sidoarjo, 6 Juni 1995.
Menurut Dhila, seseorang bisa cantik plus-plus itu jika setiap hari dia selalu memperbaiki dirinya.
“Selalu belajar dari pengalaman hidup juga merupakan upaya untuk memperbaiki diri untuk menjadi cantik,” tutur Dhila yang di masa kecilnya dikenal tomboi ini.
Gara-gara sikap yang tomboi itu pula, sang mama ‘memaksa’ dirinya untuk ikutan lomba modeling.
“Tapi, karena waktu itu memang tidak terbiasa bergaya lembut dan pakai sepatuh hak tinggi, maka sempat jatuh saat jalan di catwalk. Itu pengalaman yang tak terlupakan dalam hidupku,” cetus Dhila yang masih tercatat sebagai mahasiswa semester akhir S1 Sastra Inggris di Universitas Negeri Surabaya.