Berita Mojokerto

Suratman Disabet Celurit dan Balok Kayu Ramai-ramai, Mayatnya Dibuang ke Sungai, Cuma Gara-gara ini

Kurang 24 jam pasca ditemukannya mayat di aliran sungai Desa Sekargadung, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto, polisi berhasil meringkus 10 orang.

Penulis: Rorry Nurwawati | Editor: Musahadah
surya/rorry nurmawati
Tersangka penganiaya Suratman yang tewas dengan luka sayatan benda tajam, saat diringkus oleh anggota Satreskrim Polreskab Mojokerto, Senin (23/10/2017). 

SURYA.co.id I MOJOKERTO - Kurang 24 jam pasca ditemukannya mayat di aliran sungai Desa Sekargadung, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto, polisi berhasil meringkus 10 orang diduga pelaku.  

Kasatreskrim Polreskab Mojokerto AKP Budi Santoso, mengungkapkan, awal penganiayaan yang menewaskan Suratman bermula saat pria 33 tahun asal Dusun Jedong Wetan, Desa Wetonmas Jedong, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto memperbaiki kendaraannya di bengkel Dusun Ngepung, Desa Curahmojo, Kecamatan Pungging.

Saat bersamaan, di bengkel tersebut ada sepuluh orang yang sedang pesta minuman keras.

"Pemilik bengkel juga minum saat itu. Ada tiga botol arak yang dikonsumsi bersama-sama, dan saat itu semuanya terpengaruh alkohol. Sehingga sam-sama mabuk," kata AKP Budi Santoso, Senin (23/10/2017) sore.

Karena terpengaruh minuman keras, korban yang merasa jengkel karena motor yang diservis tak kunjung selesai, kemudian mencoba menegur pemilik bengkel.

(Baca: Sudah Dicelurit dan Dicekik sampai Tewas, Ternyata Suratman Korban Salah Sasaran, ini Incarannya!)

Bukannya mendapatkan penjelasan, korban justru dibawa ke tengah sawah.

(Baca: Keluar dengan Temannya, Suratman Ditemukan Tewas Penuh Luka Sayat, Korban Pembunuhan?)

Di sana, korban dianiaya oleh sepuluh orang dengan menggunakan balok kayu dan sebilah celurit.

"Dari penganiayaan itu, korban mengalami luka di bagian leher sedalam dua sentimeter yang diduga menyebabkan korban meninggal karena kehabisan darah. Kemudian, ada luka di pelipis, mata, dagu dan semua luka tersebut akibat benda tajam," jelasnya.

(Baca: Update Status Tidur di Facebook, Pria di Gresik ini Ditemukan Tewas Membusuk di Kamar, Firasat?)

Ditanya siapa saja sepuluh orang tersebut? Budi enggan membeberkannya. "Nanti saja, kami masih dalami. Siapa bertugas apa, dan apa bagiannya, mohon waktu dulu," tutupnya.

Keluar dengan Teman

Seperti yang diberitakan sebelumnya, warga Dusun/Desa Sekargadung, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto, digemparkan temuan sesosok mayat.

Suratman, ditemukan tewas dengan luka sayatan di tengah aliran sungai.

Mayat pria berusia 33 tahun tersebut, ditemukan masih mengenakan kaos lengan panjang bewarna merah perpaduan biru dan celana jins.

Suratman ditemukan tak bernyawa dengan posisi terlentang di dekat pintu air.

Suratman ditemukan pertama kali oleh warga yang akan mandi di kali yang cukup dangkal. Karena takut, warga tersebut kemudian melaporkan ke perangkat desa setempat.

"Tadi ada warga yang mau mandi, pas dilihat ternyata ada luka langsung lapor ke RT," kata Manan seorang warga setempat.

Ya, Suratman ditemukan dengan luka sayatan di area wajah. Seperti luka sayatan di pelipis, pipi dan dagu sebelah kiri. Selain itu, masih ada luka sayatan yang terlihat menganga di leher sebelah kanan.

"Tadi mayatnya tahunya sore, sekitar jam 15.30 wib. Tapi baru bisa dievakuasi sekitar pukul 17.00 wib sama petugas," jelas Manan.

Jenazah korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soekandar, Mojosari. Setibanya di kamar jenazah, beberapa sanak keluarga telah berdatangan. Isak tangis terlihat dari wajah para ibu-ibu yang mengenakan jilbab ini.

Dari penuturan Siti seorang kerabat korban, Suratman merupakan warga asli Dusun Kepung, Desa Curahmojo, Kecamatan Pungging. Namun setelah menikah, ia menetap bersama istrinya di daerah Dusun Jedong Wetan, Desa Wetanmas Jedong, Kecamatan Ngoro.

"Katanya itu, dia (korban) pulang ke rumah ibunya hari Minggu (22/10/2017) sama istri dan anaknya. Lalu, siang keluar sama temannya tapi kurang tahu pastinya. Sekarang, istri sama anaknya masih di rumah, belum tahu kalau suaminya meninggal," kata Siti saat di temui di kamar mayat, Minggu (22/10/2017) sore.

Keluarga mengetahui kabar Suratman meninggal dari Media Sosial (Medsos) Facebook Info Lantas Mojokerto.

"Tadi selain diinfo dari tetangga, juga tahu dari Info Lantas. Awalnya ragu, tapi setelah dikabari tetangga kami langsung ke sini memastikan, ternyata benar," tandasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved