Lapor Cak
Sapi Liar Suka Menyeberang Sembarangan, Buat Kemacetan dan Rawan Kecelakaan
Kendaraan yang mayoritas roda empat pun akhirnya berhenti menunggu gerombolan sapi tersebut menyeberang.
Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Parmin
SURYA.CO.ID, SURABAYA - Jalan raya tentu wajar jika padat oleh kendaraan yang lalu lalang. Sepeda roda dua atau warga yang menyeberang di tengah jalan raya juga terbilang wajar.
Tapi, kalau yang menyeberang di jalan raya adalah segerombolan sapi dengan tanpa penggembala, bagaimana? Tentu akan membuat keruwetan lali lintas dan menyebabkan kemacetan bukan.
Namun hal ini rutin terjadi di Kecamatan WIyung. Tepatnya di Jalan Raya Menganti Babatan. Sebagaimana tampak dalam pantauan Surya, Minggu (22/10/2017), pagi sekitar pukul 08.30 WIB.
Di tengah jalan raya yang padat lantaran ada proyek pembangunan jalan kembar Wiyung, sebanyak tujuh ekor sapi berwarna hitam, putih dan coklat berjalan memotong jalan raya.
Kendaraan yang mayoritas roda empat pun akhirnya berhenti menunggu gerombolan sapi tersebut menyeberang.
Tak henti di sana, tujuh ekor sapi itu berjalan dan sempat diusir warga saat akan berhenti di salah satu rumah milik warga. “Hush hush,” kelakar seorang warga yang menghalau sapi dengan sapu ijuk.
Gerombolan sapi itu pun kembali berjalan santai menyeberang ke depan Perumahan Graha Sampurna Indah. Tak tampak ada pengembala yang mengarahkan sapi-sapi tersebut. Malah, sapi tersebut merumput di kawasan perumaha.
Beberapa kali, sapi tersebut sempat menghalangi jalan yang masuk ke perumahan yang kini sedang terdapat pengerjaan jalan. Sebuah mobil sampai harus mengklakson keras agar sapi-sapi mau menepi.
“Sapi ini sering tiba-tiba lewat menghalangi jalan. Nggak tahu sapinya siapa,” ucap Yasin, pengendara roda dua dengan rombong di bagian belakang yang sempat tak bisa lewat karena tak muat melintasi jalan lantaran ada gerombolan sapi. Ia harus mengelus-elus seekor sapi di sana agar ia bisa lewat.
Siti Aisyah, warga RT 7 RW 3 Kelurahan Babatan Kecamatan Wiyung mengatakan sapi setiap hari melintas secara liar seperti itu. Mereka menyeberang jalan tanpa ada yang mengarahkan.
"Kadang membuat macet, rawan kecelakaan, kalau ngamuk kan bahaya juga," kata Aisyah.
Sapi sapi itu menggembala untuk mencari makan. Konon dibiarkab oleh pemiliknya mencari makan sendiri. Dan sudah terlatih untuk pulang kembali ke kandangnya.
"Saya nggak tahu pemiliknya siapa tapi katanya yang punya orang Wiyung sana," katanya.
Seharusnya sapi-sapi itu dicarikan rumput bukan malah digembalakan liar sehingga mengganggu kepentingan umum. Terlebih dengan kondisi ada perbaikan jalan membuat jalan semakin macet.
Hal serupa juga dijatakab Eliadi. Ia berharap ke depan ada yang menertibkan sapi tersebut. Paling tidak pemiliknya diberi himbauan agar digembalakan dengan tertib.
"Bukan sembarang, menyeberang juga sekenanya. Kalau pas ada kendaraan kencang, kan bahaya," ucapnya.