Berita Nganjuk
Cerita Khoiriyah, Korban Kebakaran Pasar Kertosono : Linglung Lihat Barang Dagangan Ludes Terbakar
Ia terlihat shock ketika bersama keluarganya, suami dan anak bungsunya melihat kondisi lapak miliknya.
Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Titis Jati Permata
Seluruh barang dagangannya dilempar ke luar di ujung jalan beraspal.
Barang sembako berupa aneka bumbu dapur, mie dalam kemasan plastik dan lainnya berserakan.
"Satu jam api masih berada di tengah. Kemudian tiba-tiba sudah berada di belakang kios. Saya nggak perduli sudah terlanjur gugup, tak lempar saja barang-barangnya ke luar. Yang terbakar cuma pintu belakang kios," tutur Juariyah dijumpai di lokasi, Senin (2/10/2017).
Warga jalan Bengkoang Desa Banaran ini tak tahu kapan akan kembali berjualan.
Ia masih menunggu kabar dari pihak pemerintah Kabupaten Nganjuk terkait penanganan pasca kebakaran ini.
Di sisi lain, ibu yang sudah berdagang sekitar 25 tahun ini masih kebingungan dimana ia akan berjualan lagi.
"Nggak tahu kapan mau jualan lagi. Ini masih fokus memindahkan barang ke rumah," ungkapnya.
Nasib Juariyah masih lebih mujur pedagang tas dan pakaian bernama Khoriyah.
Pasalnya, lapak milik Khoiriyah yang berada persis di tengah lokasi kebarakan hancur lebur menjadi abu.
Ia terlihat shock ketika bersama keluarganya, suami dan anak bungsunya melihat kondisi lapak miliknya.
Sang suami berupaya membongkar tumpukan puing lapaknya sembari mengais mencari barang dari sisa kebakaran.
Miris, tak satupun barang dagangannya yang tersisa.
"Hanya tinggal cantolan baju saja sama rantainya. Sama palu, itupun sudah dalam kondisi gosong terbakar," ucap Khoiriyah kepada SURYA.co.id
Khoiriyah terlihat linglung seperti orang kebingunan terkait bagaimana nanti nasib keluarganya.
Karena usaha ini adalah satu-satunya sumber rezeki untuk menghidupi dan membiayai anaknya sekolah.
Berdagang telah menjadi mata pencaharian utama selama puluhan tahun. Ia hanya bisa pasrah terkait musibah yang dialaminya itu.