Pemkot Surabaya
Pakai Dana APBD, Pemkot Bangun Perumahan di Sidoarjo, Dewan: Bukan untuk Warga Surabaya
"Wong yang di Surabaya saja yang beli ada beberapa dari luar kota, apalagi kalau sengaja dibangun di luar Surabaya," tukas Edy.
Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Parmin
SURYA.CO.ID | SURABAYA - Perusahaan Daerah Kota Surabaya PT Surya Karsa Utama (SKU) bakal mengembangkan usaha hunian ke wilayah Wonoayu, Sidoarjo.
Lahan seluas 5 hektare di kawasan itu disiapkan untuk membangun rumah komersil guna mendongkrak pendapatan.
Namun, rencana itu dikritisi anggota legislatif. Sekretaris Komisi B DPRD Kota Surabaya Edy Rachmat dalam hearing, Selasa (12/9/2017), menyoroti karena perusahaan pelat merah itu justru menginvestasikan miliaran rupiah dari APBD untuk membangun lahan di luar kota Surabaya.
"Artinya sasarannya tidak fokus, bukan untuk warga Surabaya melainkan kota lain. Wong yang di Surabaya saja yang beli ada beberapa dari luar kota, apalagi kalau sengaja dibangun di luar Surabaya," tukas Edy.
Padahal dari segi tujuan adanya BUMD ini, meski bersifat komersil, namun harus tetap berorientasi pada kesejahteraan warga Surabaya.
PT SKU seharusnya bisa memprioritaskan membeli lahan di Surabaya untuk perumahan agar bisa lebih menjangkau warga Surabaya yang membutuhkan hunian murah.
"Seperti saya menyarankan PD Rumah Potong Hewan untuk penggemukan sapi, kenapa tidak mencari di lahan di luar kota yang cocok untuk penggemukan, tapi dijawab di Surabaya masih banyak lahan yang bisa dimanfaatkan. Lha ini untuk perumahan kenapa tidak di Surabaya saja," katanya.
Politisi Partai Hanura ini menyebut, jika rumah PT SKU ini dibangun di Wonoayu, maka yang aka menjadi pasar utama adalah warga luar Kota Surabaya. Bukan penduduk dari Surabaya.
Menjawab hal tersebut Direktur Keuangan PT SKU Michael Gatot Hariyadi mengatakan, keputusan untuk melakukan investasi tersebut bukan atas pemikiran direksi sendiri. Melainkan sudah ada komunikasi dengan komisaris dan pemegang saham.
"Sementara ini responsnya baik. Dengan pertimbangan jika investasi di sana banyak pembeli dan berkembang maka akan menguntungkan bagi perusahaan. Dividen yang diberikan juga bisa lebih besar," ucap Gatot.
Menurutnya lahan seluas 5 hektar di kawasan Wonoayu sudah disiapkan untuk membangun rumah-rumah komersial.
Dengan investasi berupa aset, pihaknya menjamin tidak akan merugikan perusahaan.
"Kami berpikir investasi tetap membuat potensi rugi kecil. Justru akan lebih bertambah nilainya. Dan jika menyoal sasaran warga Surabaya, kami tetap akan mengedepankan kepentingan masyarakat Surabaya," ucapnya.
Hal senada disampaikan Kepala Bagian Perekonomian Pemkot Surabaya, Khalid. Pihaknya menyebutkan investasi lahan 5 hektar ini seluruhnya dibiayai APBD.
Dana senilai Rp 6 miliar ditanamkan untuk pengembangan usaha rumah yang diupayakan akan dijual murah ini.