Kasus First Travel
Curhat Jemaah First Travel Asal Jombang : Tertipu dan Batal Berangkat, Malu Sudah Gelar Tasyakuran
Pasangan suami istri asal Jombang menjadi korban penipuan First Travel. Batal berangkat, malah malu dengan tetangga karena terlanjur gelar tasyakuran
Penulis: Sutono | Editor: Titis Jati Permata
Namun pada Januari 2017 ternyata belum diberangkatkan, malah mendapat informasi akan diberangkatkan pada 19 April 2017.
Tapi lagi-lagi pada waktu yang dijanjikan itu, mereka juga gagal berangkat. Sebab pada tanggal itu, tidak ada staf travel hadir di bandara.
Di sini korban mulai merasa ada yang aneh. Korban mulai curiga, ada yang tidak beres dengan pihak travel.
Namun ketika ditanya jemaah, pihak travel kembali menjanjikan pemberangkatan pada Juli 2017.
Janji ini tidak gratis, sebab setiap jamaah dimintai uang masing-masing Rp 2,5 juta.
Pihak travel beralasan, uang ini untuk biaya sewa atau carter pesawat dari Indonesia ke Arab Saudi.
Namun ketika bulan Juli tiba, keduanya juga tidak diberangkatkan.
Pihak travel memberikan janji yang terakhir, keduanya akan diberangkatkan setelah musim haji tahun ini.
Musim haji tahun ini sudah tiba. Namun Suparlan yang merupakan perangkat desa itu mengaku tak pernah dipanggil lagi.
Pemanggilan untuk pembayaran sebelumnya menjadi pemanggilan terakhir dari First Travel kepada korban.
Sampai saat ini, semua uang yang korban serahkan belum ada kejelasan.
Kedua korban bertambah sedih dan depresi saat mendengar travel yang akan memberangkatkan umrah mereka dicabut izin operasinya oleh pemerintah dan bos First Travel Anniesa Hasibuan dan Andika Surachman sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Kapolsek Gudo, AKP Yogas menyatakan pihaknya mendatangi korban karena sebelumnya menerima informasi adanya dua korban dari First Travel.
“Kami datangi, mereka mengaku korban First Travel dengan total kerugian dari pendaftaran awal Rp 28,6 juta,” jelas Yogas.
Dari penuturan korban, sambung Yogas, mereka berdua sangat ingin pergi umrah.
“Makanya rela bayar puluhan juta, tapi sekarang harapan itu tampaknya semakin menipis,” terang Yogas.
Dari pendataan ini, Kapolsek Yogas akan meneruskan kepada kapolres untuk dilanjutkan kepada Kapolda Jawa Timur.
Polisi masih terus mencari informasi adanya korban First Travel lainnya di Jombang.