Kasus First Travel
Curhat Jemaah First Travel Asal Jombang : Tertipu dan Batal Berangkat, Malu Sudah Gelar Tasyakuran
Pasangan suami istri asal Jombang menjadi korban penipuan First Travel. Batal berangkat, malah malu dengan tetangga karena terlanjur gelar tasyakuran
Penulis: Sutono | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.co.id | JOMBANG - Ternyata ada juga korban penipuan paket umrah murah First Travel yang berasal dari Jombang.
Mereka adalah pasangan suami-istri (pasutri) Suparlan (60) dan Rosidah (55), warga Dusun/Desa Gudo, Kecamatan Gudo.
Karena batal berangkat umrah padahal sudah menggelar tasyakuran, mereka kini mengalami depresi, beban mental karena malu terhadap tetangga.
Lebih-lebih mereka juga mendengar First Travel bermasalah hukum, sehingga uang yang disetor kemungkinan bakal tak kembali.
(2 Pekan Sebelum Ditangkap, Anniesa Hasibuan Ngaku Tak Punya Uang untuk Berangkatkan Jemaah)
Saat didatangi Kapolsek Gudo AKP Yogas, pasutri Suparlan-Rosidah Suparlan mengaku malu terhadap tetangga dan warga sedusun karena banyak yang tahu pasutri ini hendak pergi ke Mekkah buat menjalankan umrah.
“Kami menyelenggarakan tasyakuran awal tahun ini sebagaimana layaknya orang mau berangkat umrah. Tapi sampai sekarang belum juga berangkat,” kata Suparlan, Jumat (25/8/2017).

Suparlan berkisah, dia dan istrinya didaftarkan oleh anaknya yang tinggal di Surabaya di kantor perwakilan First Travel Cabang Sidoarjo, akhir Desember 2015.
Oleh pihak travel mereka diwajibkan membayar Rp 14,3 juta.
Selanjutnya pihak travel melaksanakan latihan manasik haji di salah satu masjid di Kabupaten Sidoarjo, 25 Desember 2016.
Pada pelatihan itu, peserta diberikan peralatan haji seperti tas dan koper berisikan peralatan haji lengkap.
(Cerita Jemaah yang Pernah Umrah Bareng First Travel, Sempat Rasakan Banyak Keanehan Ini)
Tidak hanya itu, pihak First Travel juga memberikan jadwal keberangkatan umrah.
Janji pihak First Travel, keduanya akan berangkat umrah pada Januari 2017.
Para korban juga telah suntik vaksin meningitis dan menggelar syukuran.