Prof Dr Sam Abede Pareno Raih Penghargaan Lifetime Achievement dari Unitomo

Prof Sam Abede Pareno, Guru Besar Ilmu Komunikasi Universitas Dr Soetomo (Unitomo) mendapat penghargaan Lifetime Achievement dari kampus itu.

Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Eben Haezer Panca
surabaya.tribunnews.com/Ahmad Zaimul Haq
Guru besar Ilmu Komunikasi Universitas Dr Soetomo (Unitomo), Prof Sam Abede Pareno (berdiri paling kanan) didampingi Rektor Unitomo, Bahrul Amiq saat menerima Penghargaan Lifetime Achievement yang diserahkan pada puncak perayaan dies natalies ke-36, Senin (31/7). 

SURYA.co.id | SURABAYA - Guru besar Ilmu Komunikasi Universitas Dr Soetomo (Unitomo), Prof Sam Abede Pareno memperoleh Penghargaan Lifetime Achievement. Penyerahan penghargaan ini dilakukan bersamaan dengan puncak perayaan dies natalis ke-36.

Pria yang pernah menjadi Jurnalis selama 25 tahun ini mengungkapkan rasa terimakasihnya melalui puisi. Puisi berjudul “Terima Kasih Ki Mohammad Saleh dan kawan-kawan” tersebut dibuatnya saat berada di tengah acara rapat senat.

“Saya nggak diberitahu akan dapat penghargaan, di tengah acara saya di sms sama mahasiswa S2 yang bilang saya dapat penghargaan tersebut,” ucapnya ketika ditemui SURYA.co.id, Senin (31/7/2017).

Dikatakannya, puisi itu merupakan perwujudan rasa terimakasih pada pendiri Unitomo. Sebab, ia secara langsung melihat perjuangan para pendiri Unitomo dan segala konflik yang berlangsung.

Bahkan, banyak karyawan atau dosen yang bekerja disini bangga. Walaupun honornya tidak tinggi, tapi banyak dosen menurutnya merasa nyaman mengajar di Unitomo.

“Saya di awal mengajar di sini melihat para pendiri itu memang sangat berkesan. Ki Moh saleh meskipun murah senyum tapi sangat tegas,” jelas pria yang akan merayakan ulang tahun 2 hari lagi ini.

Meskipun terkenal disiplin, Prof Sam dikenal cukup loyal pada mahasiswanya. Khususnya mahasiswa bimbingannya. Sehingga tak jarang beberapa mahasiswanya mendapat biaya pendidikan dan uang kuliah darinya.

“Saya konsen memajukan mahasiswa, saya ingin yang saya bimbing ini sukses. Ukuran kehadiran di kelas saya, setiap mahasiswa harus maju tanda tangan di depan satu per satu. Ini integritas dosen juga, dalam mengamati kehadiran mahasiswanya. Yang aktif yang lulus,bukan cuma berdasarkan ujian,” tegas pria yang telah menerbitkan 27 buku ini.

Baginya, menjadi dosen profesional adalah mengejar kehormatan dari pengabdiannya, bukan hanya gajinya. Sehingga ia lebih senang bisa menerima penghargaan yang baru pertama kali diberikan Unitomo ini dibandingkan materi.

Rektor Unitomo, Bahrul Amiq menegaskan, pemberian penghargaan ini karena dedikasi Prof Sam selama di Unitomo. Menurutnya, Prof Sam ini dalam sejarah perkembangan Unitomo selalu di depan. Ketika memberikan koreksi atas penyimpangan yayasan dia memimpin untuk melawan agar meluruskan.

“Kalau melihat konflik 2002 juga Prof Sam yang meluruskan yayasan, tapi saat perlawanan 2002 melenceng, Prof Sam juga melawan pertama kali untuk meluruskannya,” ungkapnya.

Kinerja Prof Sam sebagai dosen sangat dibanggakan Amiq. Bahkan setelah usia pensiun Prof Sam 3 tahun mendatang, Amiq berencana memperpanjangnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved