Sambang Kampung

Seniman Reog Kertajaya Pakai Jalanan Kampung Untuk Latihan

Meski layak mendapat julukan kampung reog, namun seniman Reog di Jl Raya Kertajaya V, Surabaya, tak punya tempat berlatih.

Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Eben Haezer Panca
surabaya.tribunnews.com/Ahmad Zaimul Haq
Bocah-bocah di Jl Raya Kertajaya V Surabaya yang dikenal sebagai kampung Reog 

SURYA.co.id | SURABAYA - Meski berjuluk sebagai Kampung Reog, seniman Reog di Jl Raya Kertajaya V, Surabaya, tak memiliki tempat yang memadai untuk berlatih. 

Ketua Paguyuban Reog Singo Mangku Joyo, Sugiyanto, mengungkapkan, mereka selama ini masih berlatih di tempat seadanya. Sehari-hari berlatih di jalanan kampung Kertajaya V.

“Kalau latihan di jalanan sambil nutup jalan, seadanya gitu,” ujarnya.

Menurutnya, di Surabaya memang ada sejumlah gedung kesenian. Seperti di Cak Durasim, atau di Balai Pemuda, atau bisa di pelataran Gedung Siola.

Akan tetapi ternyata untuk berlatih di sana cukup rumit. Harus melalui proses mendaftar, yang tak jarang antre. Selain itu, sering bentrok dengan jadwal dari pegiat seni yang lain.

"Lebih penting lagi dipungut biaya retribusi. Oleh sebab itu, sekiranya ada kemudahan akses untuk menyewa gedung kesenian untuk berlatih tentu kami sangat senang,” katanya.

Khususnya jika mereka akan mengikuti penampilan, seperti lomba atau penyambutan tamu istimewa. Setidaknya butuh latihan sampai dua bulan.

Untuk melatih kontak mata, chemistry dan gerakan, biasanya membutuhkan waktu cukup lama. Kecuali petas rutin, mereka kadang tidak butuh latihan khusus.

“Kami hanya ingin kemudahan akses saja. Sebab bagaimana pun semangatnya untuk pelestarian budaya itu saja. Memperbanyak generasi penerus yang melanjutkan reog juga membutuhkan daya tarik dari kesenian ini,” pungkas Sugiyanto. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved