Kirab Budaya Gresik
Kuda Pak Camat Panceng Ngamuk, Dielus-elus Pawang malah Teriak Melengking
Binatang berekor yang dikenal memiliki tenaga yang super besar itu terus berputar-putar seakan menolak untuk didekati.
Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Parmin
SURYA.co.id | GRESIK - Meskipun segala persiapan panitia dalam acara kirab budaya dalam rangka memperingati acara HUT Gresik ke 530 sudah maksimal, namun ada saja kendalanya.
Pawai kirab budaya memakai ratusan kuda itu malah menimbulkan persoalan.
Bagaimana tidak, sejumlah kuda yang rencananya dipakai untuk kirab budaya di pelataran wisata religi Makam Sunan Giri Gresik, Kamis (9/3/2017) sekitar pukul 13.00 WIB tersebut malah mengamuk saat akan dinaiki pejabat Kabupaten Gresik.
Tak cukup sampai disitu beberapa ekor kuda yang ada di tempat itu juga ikut mengamuk meronta-ronta seakan enggan dinaiki oleh orang.
Binatang berekor yang dikenal memiliki tenaga yang super besar itu terus berputar-putar seakan menolak untuk didekati.
Walaupun sudah dijinakkan oleh sang pawang, kuda itu tetap saja melawan layaknya kuda liar yang baru jinak.
Otomotis para pejabat yang kebagian menaiki kuda tersebut dibuat merinding dan takut saat akan menunggangi kuda ini.
Mereka dibuat was-was dan cemas sampai tak sadar keringat telah mengucur deras dan memenuhi seluruh wajah pejabat itu.
Seperti kuda yang dinaiki Kepala Kecamatan Panceng (Camat) bernama Kiki Nuriadi ini misalnya.
Dia atas kuda itu dibuat ketakutan dan sempat berteriak sembari memasangkan wajah penuh ketakutan saat kuda hitam beberapa kali mengamuk dan berputar ke kanan dan kiri seakan meronta ingin melepaskan diri.
Kedua tangannya perpegangan erat sekali ke tali pelana berupaya menjaga kesimbangan agar tidak terjatuh dari atas kuda. Sesekali tampak wajah Pak Camat terlihat tegang saat kuda itu mulai berjalan.
Di sisi lain, sang pawang dibuat kelabakkan saat berupaya menenangkan si kuda hitam ini. Sesekali sang pawang mengelus kepala kuda untuk menenangkannya.
Namun upaya itu ternyata sia-sia, si kuda tetap mengamuk sembari mengeluarkan suara yang melengking.
Kuda tersebut sempat dapat ditenangkan dan kembali berjalan mengikuti rombongan kirab budaya.
Namun berulang kali kuda yang dinaiki Pak Camat itu berjalan maju secara menyamping dengan kaki yang sedikit dihentakkan.
Para warga yang menonton kirab budaya dipinggir jalan itu sempat ketakutan saat kuda ini menendang dan berjalan agak cepat ke pinggir jalan.
“Awas Bapak, Ibu agak minggir ini kudanya lagi kurang beres bisa ditendang nanti,” ujar sang seorang pria yang panitia.
Dari pantauan SURYA di lapangan kejadian kuda yang mengamuk tidak hanya itu saja.
Di belakangnya ada kuda berwarna cokelat muda tampak berjalan cepat tak terkendali. Pejabat yang menaikinya itu sontak dibuat cemas dan berteriak kepada sang pawang.
Hampir sama, kuda ini juga berjalan menyamping dan meronta di sepanjang jalan yang dilewati kirab budaya ini.
Adapun jalan protokol yang dilewati rombongan kirab budaya ini di anataranya Jalan Sunan Giri, Jalan Dokter Sutomo, Jalan Jaksa Agung Suprapto, Jalan Pahlawan dan berakhir di Pendopo Pemkab Gresik atau alun-alun.
Bupati Gresik Sambari Halim Radianto bersama Wabup Qosim terlihat duduk di kereta kencana yang ditarik oleh enam kuda jantan.
Di samping itu, kirab budaya ini juga diikuti oleh masyarakat umum. Terlihat berjejer kendaraan hias mengikuti acara kirab ini.
Seakan tak mau ketinggalan para peserta dari Dinas Perbuhubungan Pemkab Gresik juga ikut pawai menggunakan mobil hias dan sepeda motor dinas.
Para warga yang berjubel dipinggir jalan itu sangat antusias saat melihat kirab budaya yang diadakan setahun sekali ini.
Akhirnya para rombongan kirab tiba di pendopo Pemkab Gresik. Di sana para peserta dan warga telah disambut tiga jenis hiburan kesenian masing-masing dari Kota Lamongan, Kediri, dan Malang.