Berita Pasuruan
Serunya Berebut Buah dan Uang dari Tumpeng Buah Ancak di Bangil Pasuruan
Ada dua ancak dalam festival ini. Keduanya memiliki ketinggian yang sama yakni 3 meter dengan berat yang berbeda.
Penulis: Galih Lintartika | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.co.id | PASURUAN - Ribuan masyarakat berebut tumpeng raksasa berbentuk buah ancak di alun-alun Bangil, Sabtu (17/12/2016) malam.
Kegiatan berlangsung meriah karena pertama kalinya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasuruan mengadakan festival arak–arakan buah ancak keliling Bangil.
Selama kegiatan, masyarakat disuguhkan dengan penampilan atraktif kembang api yang disiapkan panitia.
Ada dua ancak dalam festival ini. Keduanya memiliki ketinggian yang sama yakni 3 meter dengan berat yang berbeda.
Buah ancak pertama memiliki berat sekitar 700 kilogram (kg) dan buah kedua memiliki berat sekitar 300 kg.
Kedua buah ancak ini diarak keliling Bangil, sebagai Ibukota Kabupaten Pasuruan.
Buah ancak ini berisi puluhan jenis buah, mulai dari semangka, jeruk, apel, degan, melon, pisang, anggur, dan masih banyak lagi.
Buah–buah itu merupakan hasil bumi petani di Pasuruan, yang menyumbangkan secara sukarela untuk kegiatan ini.
Di setiap buah yang disusun, ada selembar uang yang diikat dalam kayu kecil, mulai Rp 2000–Rp 100.000.
Uang–uang inilah yang juga menjadi sasaran rebutan warga dalam festival ini, selain buah.
Maklum saja, panitia memasang uang Rp 5 juta dibagi dalam dua buah ancak ini.
Ketua Penyelenggara Festival ini, Sudiono Fauzan mengatakan, kegiatan ini merupakan kegiatan rutin tahunan untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.
Namun, ia mengaku sengaja membuat hal yang berbeda dalam tahun ini, yakni membuat festival buah ancak ini.
“Dalam momentum besar ini, kami ingin berbagi kebahagian dan keceriaan dengan masyrakat Pasuruan semuanya,” katanya.
Ia berharap, ke depan, festival buah ancak ini bisa menjadi festival rutin yang bisa diselenggarakan setiap tahunnya.
Salah satu peserta, Lukman, warga Bangil mengaku sangat antusias melihat dan mengikuti perjalanan festival ini.
Ia mengaku penasaran dengan festival ini, karena publikasi dan iklan di baliho atau poster terpampang di setiap sudut Kabupaten Pasuruan.
“Ternyata keren acaranya. Saya berharap, acaranya bisa rutin diselenggarakan tahunan, jadi kami sudah punya agenda setiap mauled nabi,” ujarnya.