Berita Pasuruan
Lihat Kondisi Terkini Pasuruan Pascabanjir, Kata Gus Ipul : Saya Gelisah dan Tak Bisa Tidur!
Sampah yang dibawa dari atas menumpuk dan tersangkut di sejumlah jembatan yang berada di sepanjang Sungai Surak.
Penulis: Galih Lintartika | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.co.id | PASURUAN - Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Timur Syaifullah Yusuf mengaku resah dengan banjir akibat luapan Sungai Surak yang melanda Dusun Kertosari, Desa Kertosari, Kecamatan Purwosari, Kamis (5/1/2017) petang.
Orang nomor dua di Jawa Timur itu gelisah dan tidak bisa tidur.
"Saya tidak bisa tidur, rasanya ingin sampai ke lokasi kejadian dengan cepat. Saya ingin tahu kondisi terakhir di lokasi kejadian," katanya di sela-sela kunjungannya di Dusun Kertosari, Desa Kertosari, Kecamatan Purwosari, Jumat (6/1/2016).
Kedatangan Gus Ipul, sapaan akrab Wagub Jatim ini tidak sendirian.
Ia didampingi Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf beserta jajarannya di Satuan Kerja Perangkat Daerah.
Mereka meninjau langsung lokasi terdampak paling parah di Dusun Kertosari RT 1 RW 3.
"Jadi, banjir ini memang berbeda dengan banjir - banjir sebelumnya. Banjir kali ini lebih besar," terangnya.
Ia menjelaskan, intensitas curah hujan Kamis siang-sore di wilayah Purwosari - Purwodadi ini cukup tinggi.
"Volume air tinggi dan akhirnya air meluber ke jalan raya. Ada beberapa penyebab banjir ini, satunya karena hujannya deras ini," katanya.
Selain itu, dikatakan Gus Ipul, faktor lain terjadinya banjir ini akibat material sampah yang menumpuk sehingga menghambat aliran air.
"Sampah yang dibawa dari atas menumpuk dan tersangkut di sejumlah jembatan yang berada di sepanjang Sungai Surak. Akhirnya, air tidak bisa mengalir dan meluap ke jalan raya," paparnya.
Selain itu, kata Gus Ipul, pihaknya juga sedang mendalami faktor lain yang menyebabkan banjir ini.
Salah satunya minimnya resapan air karena ada sejumlah lahan yang awalnya kawasan resapan air justru dialihfungsikan.
"Tapi itu masih dugaan, kami akan dalami lagi sejauh mana dugaan kami," tandasnya.
Ia mengaku akan memanggil Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang dan Pasuruan untuk duduk bersama membicarakan permasalahan ini.