Pendidikan

Hebat! Satpam di Aceh Berhasil Raih Gelar Doktor

MAN JADDA WAJADA! Siapa yang sungguh-sungguh akan berhasil. Seperti satpam di Aceh ini, perjuangannya berhasil membuat dia meraih gelar doktor. Hebat!

the foghorn news
Ilustrasi Wisuda 

Laporan wartawan Serambinews.com, Subur Dani

SURYA.co.id | BANDA ACEH - Menuntut ilmu adalah bagian dari sebuh proses kehidupan yang bisa dilakukan terus menerus tanpa henti hingga akhir hayat nanti.

Menuntut ilmu atau belajar juga tak memandang usia, apalagi pekerjaan.

Sulaiman, pria yang sehari-hari bekerja sebagai satpam pada Biro Rektor UIN Ar-Raniry membuktikan hal itu.

Selasa (6/12/2016), Sulaiman berhasil menyematkan gelar doktor di depan namanya--sebuah gelar bergengsi dalam dunia pendidikan.

Pria kelahiran Hagu, Pidie Jaya 3 Juni 1984 itu, menjalani kuliah program doktoral sembari bekerja sebagai satpam di kampus yang dulunya bernama IAIN Ar-Raniry.

Ia memaparkan disertasinya dalam sidang doktoral yang berlangsung di gedung Pascasarjana UIN Ar-Raniry, Banda Aceh.

Sulaiman memaparkan disertasinya berjudul 'Manajemen Kelas dan Implikasinya terhadap Kualitas Pembelajaran, Suatu Kajian tentang Classroom Climate pada Madrasah Aliyah di Aceh'.

Halaman demi halaman ia jelaskan di hadapan para penguji bergelar profesor. Rektor UIN Ar- Raniry, Prof Dr H Farid Wajdi Ibrahim MA juga bertindak sebagai penguji Sulaiman.

Adapun penguji lainnya adalah, Prof Dr Rusjdi Ali Muhammad SH, Prof Eka Srimulyani MA Ph.D, Prof Dr Yusrizal M.Ed, Prof Dr Misri A Muchsin MA, Prof Dr Cut Zahri Harun MEd, dan terakhir yaitu Prof Dr Warul Walidin Ak MA yang juga bertindak sebagai promotor.

Tak tangung-tanggung, Sulaiman berhasil meraih nilai dengan predikat sangat baik dalam sidang akhir tersebut.

Tentunya sebuah capaian yang luar biasa ditorehkan Sulaiman.

Dalam disertasinya, Sulaiman membahas manajemen kelas yang tidak hanya bersifat fisik, namun juga non fisik (sosio emosional kelas).

Pentingnya bahasan ini kata Sulaiman, karena secara sosio emosional selama ini di lapangan belum terlaksana secara optimal.

"Saat ini masih banyak interaksi pembelajaran di kelas pada madrasah Aliyah di Aceh yang belum terjalin secara baik dan signifikan. Idealnya, guru yang mengajar di kelas harus dapat membangun hubungan emosional dengan peserta didik sehingga dapat menciptakan pembelajaran yang kondusif dan meningkatkan aktifitas belajar peserta didik," tuturnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved