Wisata Kuliner
Sensasi Baru Nikmati Pecel, Tanpa Sayur Dibalur Bumbu, Penasaran?
Rasa PECEL makin kuat terasa di lidah ketika NASI GORENG dimakan bersamaan dengan bubuk pecel rasa abon ayam.
Penulis: Neneng Uswatun Hasanah | Editor: Titis Jati Permata
Ketika dimakan bersamaan, rasanya sungguh di luar dugaan. Tidak ada unsur aneh pada campuran yang ada dalam makanan di atas piring meski spaghetti umumnya disajikan dengan saus ala barat.
Spaghetti dan bumbu serta bubuk pecel menyatu membentuk makanan yang lezat dan unik.
Empal gorengnya juga tidak terlalu keras sehingga terasa enak dan tidak berat ketika dikunyah.
Untuk pengunjung yang ingin merasakan pecel secara tradisional dengan sayur mayur, disediakan pula menu nasi pecel untuk dewasa dan untuk anak-anak yang dibedakan pada tingkat pedasnya.
Atau, bisa mencoba menu Burger Pecel. Burger Pecel ala Pecel Kota P’House disajikan menggunakan tahu lembut yang diiris di bagian tengah menjadi dua dan diisi dengan sayur mayur lengkap dengan bumbu pecel tradisional dan ditambah dengan rempeyek.
Tahunya lembut dan tidak terlalu renyah, sedangkan sayur mayur dalam balutan bumbu pecelnya sangat khas Indonesia dengan tidak berlebihan.
Makanan sampingan yang masih banyak dipesan adalah Tahu Kutilang, yakni tahu yang diiris tipis serupa french fries ala fast food Amerika dan digoreng kering dan renyah.

Sajian menu Tahu Kutilang di Pecel Kota P’House Surabaya.
Uniknya, saus yang digunakan bukanlah saus tomat atau saus sambal biasa, namun sambal kecap yang akan membuat pengunjung ketagihan.
Setelah makan, SURYA.co.di melegakan tenggorokan dengan minuman The Gun.

Minuman The Gun sajian Pecel Kota P’House Surabaya
The Gun berisi sirup karamel dan parutan kelapa muda.
Dengan campuran itu, The Gun memiliki cita rasa yang mirip dengan Root Beer namun lebih ringan.
Sang pemilik, Hengki Setiawan, mengatakan usaha restoran sederhana yang baru dirintisnya ini adalah ide sejak lama.
Awalnya ia mengembangkan bubuk pecel P’Seasoning rasa abon ayam dan rasa udang yang ia buat sendiri dengan sang istri.
“Kemudian kami memutuskan untuk melebarkan sayap di bisnis kuliner dengan berbagai olahan makanan unik menggunakan bumbu dan bubuk pecel kami yang sudah cukup banyak digemari orang,” akunya.
Semua makanan yang disajikan ke meja pengunjung harus lolos quality control dari Hengki sendiri yang merupakan seorang perfeksionis.
Ia mengatur standar sendiri, dari mulai lama waktu menggoreng topping hingga mengecek apakah semua butir nasi sudah memiliki cita rasa pecel yang diharapkan.
Dengan tagline “Bring Pecel to The Next Level”, Pecel Kota P’House berusaha mengembalikan masa kejayaan pecel dan mengenalkan pecel pada anak-anak dan generasi muda yang sudah mulai meninggalkan makanan khas Indonesia itu.