Berita Nasional
Ada Logo Mirip Palu Arit di Uang Pecahan Rp 100 Ribu, Netizen: Astaghfirullah, Kok Bisa Ya
Mereka cenderung khawatir hal tersebut merupakan bagian penyisipan doktrin Partai Komunis Indonesia (PKI) yang mengindikasikan kebangkitannya.
SURYA.co.id I PONTIANAK - Sejak Sabtu (13/11/2016), warga Pontianak dikejutkan sebuah postingan di media sosial yang menunjukkan logo mirip simbol palu arit dalam uang kertas pecahan 100 ribu rupiah.
Postingan itu pun dengan cepat menyebar dan langsung menjadi perbincangan.
Mereka cenderung khawatir hal tersebut merupakan bagian penyisipan doktrin Partai Komunis Indonesia (PKI) yang mengindikasikan kebangkitannya.
Logo mirip palu dan arit itu, ada pada posisi yang sama dengan logo Bank Indonesia (BI) di sisi uang.
Seperti yang dituliskan pemilik akun Facebook, Muhammad Hafiezul Far Sinkhan.
"Astaghfirullah. Awalny penasaran dgn beredarnya logo BI di uang 100 rb dignti dgn logo palu arit," tulis Muhammad Hafiezul Far Sinkhan.
Ia benar-benar menemukan uang tersebut dari jamaah yang membayar uang muka untuk umrah.
"Bgtu pagi ini jamaah dp umrah, ad sbagian pk uang 100 rban. Dr 50 lmbr uang 100an, sy mnemukan 4 lmbr yg br logo sprti palu arit (PKI). Astaghfirullah," tulisnya lagi.
"Kaget, serasa tdk prcaya, ne real, kok bs ya, logo BI dignti lambang mirip palu arit. astaghfirullah," ujarnya.
Netizen lain ikut mengomentari status Muhammad Hafiezul Far Sinkhan.
"Same pk,ita jak ad pegang uang 100 ribu yg berlogokan arit," tulis Ita Purnamasari.
Rectoverso
Kepala Kantor Perwakilan Wilayah (KPw) Bank Indoneia (BI) Kalbar, Dwi Suslamanto, angkat bicara terkait beredarnya uang pecahan Rp 100 ribu yang berlogo mirip palu dan arit.
Dwi menegaskan tidak benar di bagian belakang uang cetakan 2014, merupakan ornamen palu dan arit.
Ia menegaaskan pada setiap uang kertas Rupiah yang masih berlaku, mulai dari pecahan Rp 1.000 sampai dengan Rp 100.000 terdapat unsur pengaman yang disebut sebagai rectoverso atau gambar saling isi.
Rectoverso pada uang kertas rupiah kata Dwi dapat dilihat pada bagian depan uang di sudut kanan atas di bawah angka nominal dan pada bagian belakang uang di sudut kiri atas di bawah nomor seri.
Rectoverso sendiri adalah suatu teknik cetak khusus pada uang kertas pada posisi yang sama dan saling membelakangi di bagian depan dan bagian belakang uang kertas terdapat suatu ornamen khusus seperti gambar (seperti) tidak beraturan.
Namun demikian kata Dwi apabila rectoverso pada uang kertas diterawang ke arah cahaya maka akan terbentuk suatu gambar yang beraturan.
Dalam hal uang kertas rupiah, rectoversonya membentuk ornamen lambang "BI" yang merupakan singkatan dari Bank Indonesia.
"Sejauh ini rectoverso adalah unsur pengaman yang sulit dipalsukan. Selain digunakan pada uang kertas Rupiah, unsur pengaman Rectoverso ini juga digunakan oleh banyak negara," ujar Dwi saat di konfirmasi Tribun pada Sabtu, (12/11/2016).
Rectoverso digunakan juga negara lain seperti pada uang kertas Malaysia yaitu Ringgit yang membentuk ornamen bunga dan uang kertas Euro yang membentuk ornamen nilai nominal. (Maskartini)