Santri Ponpes Langitan Tenggelam

Ada Petugas Keamanan Ponpes yang Melarang Santri ke Bengawan Solo

"Hai... hai jangan dekat Bengawan," kata Muntaha menirukan ucapan Fauzan kepada Surya (TRIBUNnews.com Network).

Penulis: Iksan Fauzi | Editor: Yoni
surya/Iksan Fauzi
Papan laranagn mendekati bengawan solo 

SURYA.co.id | TUBAN - Hilangnya tujuh santri di Sungai Bengawan Solo saat naik perahu menuju Pasar Babat menjadi musibah bagi kalangan Pondok Pesantren (Ponpes).

Hingga sore ini, tim pencari masih menyisir Bengawan Solo tepatnya di sekitar Desa Ngadirejo dan Widang tak jauh dari lokasi jatuh.

Pembina Keamanan Ponpes Langitan Tuban, Muntaha Khoir menceritakan, ada seorang petugas keamanan Ponpes, Fauzan yang sempat meneriaki dan mengingatkan para santri sebelum menyeberang lewat Bengawan. Namun, teriakan tersebut tak dihiraukan.

"Hai... hai jangan dekat Bengawan," kata Muntaha menirukan ucapan Fauzan kepada Surya (TRIBUNnews.com Network).

Menurut Muntaha, ada 25 santri yang menyewa perahu.
Mereka berangkat sekitar pukul 08.30. Saat di tengah perjalanan menuju pasar, perahu itu terbalik ke depan dan para santri tercebur ke sungai.

"Informasi dari santri (yang selamat), bagian depan perahu njungkel (terbalik) ke depan. Penumpangnya semburat, ada yang bisa berenang dan ada yang tidak bisa. Sekarang 18 santri masih di Polsek Babat," ujar Muntaha yang telah dimintai keterangan di Polsek Babat kepada Surya (TRIBUNnews.com Network).

Pihak Ponpes sebenarnya sudah melarang para santri mendekati Sungai Bengawan Solo yang tepinya berjarak sekitar 30 meter dari pondok.

Larangan tersebut dituangkan dalam imbauan pihak keamanan pondok maupun tulisan di papan dekat bengawan. Imbauan di papan bertuliskan, 'Semua Santri Dilarang di Sekitar Bengawan'.

Menurut Muntaha, setiap hari Jumat ada dispensasi kepada para santri keluar ponpes, asalkan pukul 10.00, mereka harus kembali ke ponpes.

Kejadian hilangnya santri ponpes Langitan di Bengawan Solo pernah terjadi 15 tahun lalu. Kala itu, ada satu santri yang hilang saat mencuci pakaian. Setelah itu, tak ada lagi kejadian hingga saat ini.

Pihak ponpes membangun posko di dekat titik penyeberangan untuk tempat istirahat tim pencari dan koordinasi. Muntaha sudah menghubungi sebagian keluarga santri yang masih dicari tim pencari.

"Semoga segera ditemukan dalam kondisi selamat," doa Muntaha kepada Surya (TRIBUNnews.com Network).

Baca selengkapnya di Harian Surya edisi besok
LIKE Facebook Surya - http://facebook.com/SURYAonline
FOLLOW Twitter Surya - http://twitter.com/portalSURYA

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved