Berita Bangkalan Madura
Kconk Mahfud Istitut, Tempat Curhat Tukang Becak di Bangkalan, Persoalan ini yang Ditampung
"Kapan saja dan di mana saja aspirasi mereka tersampaikan dan kami tampung. Tentu saja langsung kami tindak lanjuti."
Penulis: Achmad Pramudito | Editor: Parmin
SURYA.co.id | BANGKALAN - Puluhan tukang becak yang biasa mangkal di wilayah Kota Bangkalan sejenak tak beraktivitas. Bersama becaknya, mereka menyempatkan diri berkumpul di Gedung PKPN Kelurahan Pejagan, Minggu (7/8/2016).
Dalam gedung pertemuan di Jalan Panglima Sudirman itu, para penarik becak tak menduga mereka dikumpulkan untuk diinventarisasi oleh Kaconk Mahfud Institut. Sebuah wadah yang menjaring aspirasi masyarakat bawah.
"Ini seolah menjawab permasalahan yang selama ini menjadi kerikil dalam benak kami sebagai masyarakat awam," ungkap Lutfi (45), pengayuh becak yang didapuk sebagai Koordinator Paguyuban Tukan Becak.
Selama ini para pengayuh becak tidaklah seperti para petani dan nelayan, katanya, yang selalu mendapat perhatian melalui program-program bantuan dari pemerintah.
"Kami sebagai masyarakat bawah kerap menemui jalan buntu ketika dihadapkan pada sebuah permasalahan. Misalnya sering diobrak-abrik aparat," tandasnya.
Sedang Ketua Dewan Pembina Kaconk Mahfud Institut, Mahfud mengatakan, sengaja mendatangkan para tukang becak dalam deklarasi lembaganya itu untuk menampung permasalahan yang ada di benak mereka.
"Kapan saja dan di mana saja aspirasi mereka tersampaikan dan kami tampung. Tentu saja langsung kami tindak lanjuti," kata Anggota Komisi C DPRD Provinsi Jatim itu.
Politisi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan itu menegaskan, institut yang dibinanya itu bukanlah sebuah wadah politik untuk menggalang massa namun murni sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat kecil.
"Misalnya seperti rencana pemberian ban becak gratis setahun sekali. Selagi mampu pasti kami akan hadir. Kami akan berbuat sekecil apapun untuk mereka," tegasnya.
Ia menambahkan, tidak menutup kemungkinan di masa mendatang akan terbentuk koordinator pedagang kaki lima, koordinator petani, dan koordinator nelayan.
Pembentukan Kaconk Mahfud Institut mendapat apresiasi dari tokoh ulama muda KH Hasani Zubair.
Menurutnya, selama ini belum ada langkah dan bukti nyata sebuah wadah yang membantu masyarakat Bangkalan.
"Semoga bisa memberi kontribusi dan sumbangsih kepada masyarakat Bangkalan yang barusan disebut termarjinalkan. Sesuai visi dan misinya, 'Berhenti Berfikir Diri Sendiri, Mari Berbagi'," singkat kiai muda yang juga Ketua GP Anshor Bangkalan.