Ujian Nasional 2016
UNBK SMP, Siswa Gresik Ujian Pakai Laptop Sendiri, Sekolah Mengaku Sudah Persetujuan Wali Murid
Pihak sekolah menyebut, penggunaan laptop milik siswa ini sudah mendapat persetujuan wali murid.
Penulis: M Taufik | Editor: Parmin
SURYA.co.id | GRESIK – Sebagian siswa di Kabupaten Gresik melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) menggunakan laptopnya sendiri, Senin (9/5/2016). Mereka adalah siswa SMP Muhammadiyah 12 GKB, Gresik.
Pihak sekolah menyebut, penggunaan laptop milik siswa ini sudah mendapat persetujuan wali murid, dan semua perangkat yang digunakan siswa juga melalui proses pengawasan.
“Agar siswa lebih rileks dalam mengerjakan ujian, karena mereka sudah terbiasa memakai laptopnya sendiri,” kata Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 12 GKB Gresik, Hari Widianto.
UNBK kali ini diikuti sekitar 200 siswa di sekolah tersebut. Namun dari jumlah itu tidak semua memakai laptopnya sendiri, ada juga yang menggunakan laptop dari sekolah.
“Pihak sekolah juga menyediakan laptop bagi siswa yang tidak memakai laptopnya sendiri,” lanjutnya.
Penggunaan laptop milik siswa itu mendapat perhatian Komisi D DPRD Gresik. Pada pelaksanaan hari pertama UNKB, semua anggota Komisi D menggelar Sidak (Inspeksi Mendadak) ke sekolahan tersebut.
Mengetahui para siswa memakai laptopnya sendiri, dewan mewanti-wanti pihak sekolah untuk terus memerhatikan perangkat yang dipakai para siswa itu.
“Agar jangan sampai ada hal-hal yang tidak diinginkan terjadi,” ujar Sekertaris Komisi D DPRD Gresik, Sujono di sela Sidak.
Pihaknya tidak mempersoalkan siswa memakai laptopnya sendiri asal demi kabaikan siswa. Tapi yang penting, pengawas juga harus memastikan kelayakan laptop tersebut.
“Kalau disediakan sekolah, bisa diketaui kapasitas laptop dan sebagainya, serta jika terjadi persoalan pengawas bisa lengsung mengetahui titik permasalahannya,” lanjutnya.
Dewan juga mewanti-wanti, jika sampai ada masalah di tengah pelaksanaan atau di kemudian hari, maka sekolah harus bertanggungjawab. Karena penggunaan laptop pribadi siswa itu dasarnya adalah kebijakan pihak sekolah.
Pada hari pertama pelaksanaan ujian nasional tingkat SMP, Wakil Bupati Gresik Mochammad Qosim bersama sejumlah pejabat di Gresik juga melakukan Sidak di tiga sekolah, yakni SMPN 1 Cerme, SMPN 2 Cerme, dan MTs Negeri Cerme.
Dari 32 lembaga pendidikan SMP/MTs di Gresik, hanya 3 SMP Negeri dan 3 MTs menjalani UNBK .
Terkait ini, Wabup menyebut bahwa Pemkab Gresik terus berupaya agar pelaksanaan UNBK tahun depan dapat terwujud di semua sekolah.
“Upaya yang akan kami lakukan adalah dengan back up anggaran APBD, melakukan permohonan ke Pemerintah Pusat. Setelah itu akan kami serahkan ke DPRD, karena DPRD yang mempunyai kewenangan dalam menggedok anggaran tersebut,” ungkap Qosim.
Sedang Kepala Dinas Pendidikan Gresik, Mahin, mengakui pihaknya terus berupaya mewujudkan ujian yang bersih dari kecurangan.
“Mewujudkan ujian berbasis komputer termasuk bagian dari upaya meminimalisir isu-isu kebocoran soal dan jual beli jawaban yang saat ini marak menjadi pembicaraan dimasyarakat,” kata dia.