Lulusan SMA
Selly Kurniawati, Peringkat 1 Nilai UNBK SMA IPS Se-Surabaya, Nilai Matematika 100
Saya tahu saya tidak bakat matematika, tapi saya yakin jika saya tekun saya akan berhasil," tuturnya Kepada Surya (Tribunnnews.com Network).
Penulis: Neneng Uswatun Hasanah | Editor: Yoni
SURYA.co.id | SURABAYA - Selly Kurniawati menyambut kedatangan SURYA.co.id, Sabtu (7/5/2016) siang di rumahnya di kawasan Kembang Kuning Surabaya bersama sang ibu, Lasiatun, dengan senyum ramahnya.
Dara kelahiran 26 Mei 1998 itu mengaku kaget ketika semalam diberi kabar bahwa ia menjadi peraih peringkat pertama nilai UNBK SMA jurusan IPS.
"Semalam (6/5/2016) dihubungi oleh wakil kepala sekolah, Pak Suyono, beliau tiba-tiba memberi selamat pada saya. Saya bingung, kemudian beliau baru menjelaskan bahwa saya meraih nilai tertinggi se-Surabaya untuk jurusan IPS," ujar Selly sambil tersenyum lebar.
Keterkejutan siswa kelas XII IPS 2 SMAN 2 Surabaya itu semakin bertambah ketika ia mengetahui rincian nilainya dan mendapati bahwa nilai pelajaran matematikanya meraih angka sempurna 100.
"Saya itu langganan remidi matematika dari kelas X, saya sampai melongo tidak percaya ketika diberitahu," cerita lulusan SMPN 3 Surabaya itu.
Memang diakui Selly, ia tidak terlalu memahami pelajaran matematika. Karena dari itu, ia berusaha keras selama 2 bulan sebelum UNBK untuk mengejar ketidakpahamannya.
"Kalau pelajaran lain kan bisa dihafalkan, tapi matematika harus terus diasah dengan mengerjakan soal," kata putri pasangan Lasiatun dan Samiono itu. Ia pun belajar matematika dari pagi, sore, hingga malam hari dan menjadi sulit lepas dari buku.
Apalagi, Selly terngiang ucapan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini ketika sempat bertandang ke sekolahnya dua bulan sebelum UNBK.
"Saya ingat sekali beliau berkata bahwa ketekunan itu bisa mengalahkan bakat. Saya tahu saya tidak bakat matematika, tapi saya yakin jika saya tekun saya akan berhasil," tuturnya Kepada Surya (Tribunnnews.com Network).
Namun, ia tidak pernah menargetkan menjadi yang terbaik. Mendapat nilai di atas 75 saja sudah bersyukur.
Sang ibu, Lasiatun, mengakui anak tengahnya itu memang kutu buku.
"Dia memang beda dari kakaknya. Kakaknya lebih ke praktik, kalau Selly lebih suka membaca buku dan juga mengerjakan soal. Dia rajin sekali," katanya lalu merangkul putrinya.
Ketika sedang belajar, tak jarang Selly harus menerima gangguan dari adik kecilnya, Fernando, yang masih berusia 4 tahun.
"Dia sering sekali mengganggu, jadinya harus berhenti dulu untuk aja dia main baru belajar lagi. Tapi senang juga sih," ucap Selly.
Selanjutnya, peraih juara 2 olimpiade Sejarah se-Jatim itu sudah mendaftarkan diri untuk tes masuk STAN pada jurusan D1 Perpajakan.
"Sekalian menunggu pengumuman SNMPTN. Kemarin saya mendaftar jurusan Akuntansi dan Administrasi Negara Universitas Airlangga," ungkap anak kedua dari tiga bersaudara itu
Kepada Surya (Tribunnnews.com Network).
Lasiatun berharap Selly akan terus meraih kesuksesan di kemudian hari.
"Semoga di manapun ia diterima sekolah nanti, Selly bisa sukses dan cepat kerja. Selly inginnya bisa masuk STAN, kami juga mendukung dan mensupport dia," ujar Lasiatun.
Baca selengkapnya di Harian Surya edisi besok
LIKE Facebook Surya - http://facebook.com/SURYAonline
FOLLOW Twitter Surya - http://twitter.com/portalSURYA