Ujian Nasional 2016
Nilai Rata-rata Ujian Nasional Bangkalan Tertinggi se-Jawa Timur, Ini Rincian Lengkapnya
#Surabaya - SMA Kabupaten Bangkalan tahun ini meraih nilai NUN Tertinggi, Tebak Berapa Nilainya?
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id I SURABAYA - Nilai Ujian Nasional (NUN) SMA/MA dan SMK telah diterima Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim.
Kepala Dindik Jatim, Saiful Rachman menjelaskan data terkait peraih NUN terbaik dan nilai NUN secara nasional akan disampaikan secara langsung oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) pada Senin (9/5/2016) mendatang.
Dindik Jatim juga belum mendapat nilai integritas yang biasa dirilis bersama nilai rata-rata tiap kota dan kabupaten.
“SMA Kabupaten Bangkalan tahun ini meraih nilai NUN Tertinggi,” tuturnya dalam sosialisasi dan penyerahan hasil Ujian Nasional ke tiap Dindik Kabupaten dan Kota, Rabu (4/5/2016).
Untuk SMA, Kabupaten Bangkalan memperoleh rata-rata nilai tertinggi, yaitu sebesar 75,15 dengan jumlah peserta Unas.
Disusul dengan kabupaten Magetan dengan rata-rata NUN 71,19 dan jumlah peserta 2.687 siswa.
Kemudian, Kabupaten Pamekasan dengan rata-rata NUN sebesar 70,74 dan jumlah peserta 2.572 siswa.
Peringkat keempat besar adalah Kabupaten Banyuwangi dengan rata-rata NUN 70,19 dan jumlah pesertanya mencapai 5.370 siswa.
Di peringkat lima Kota Pasuruan dengan rata-rata 70,13 dan jumlah pesertanya mencapai 1.291 siswa.
Lalu, secara keseluruhan rata-rata NUN di jatim tidak berbeda jauh dari tahun sebelumnya
“Ini pertama kalinya Bangkalan rata-ratanya tertinggi, di Bangkalan ternyata 8 SMKnya uga sudah mengikuti UNBK,” kata Saiful.
Saiful menjelaskan belum bisa melihat apakah target NUN dibawah 55 sesuai dengan target nasional atau tidak.
Untuk SMA dan MA saja dari 231.945 siswa terdapat 39,6 siswa yang nilainya dibawah 55. Sedangkan untuk SMK dari 199.446 siswa, 44,2 persen diantaranya memperoleh nilai dibawah 55.
“Yang jelas terlihat nilai rata-rata siswa SMK turun, mungkin mereka terlalu fokus uji kompetensi sampai mengabaikan teori,” terangnya.
Untuk itu, setelah adanya pemetaan nilai berdasarkan kota dan kabupaten. Dindik Jatim akan segera melakukan pembinaan pada guru-guru SMK.
Sementara, bagi siswa yang nilainya di bawah standar akan segera dilakukan sosialisasi Ujian Nasional Perbaikan (UNP).
“Akan semakin kami giatkan untuk UNP, jadi pesertanya bisa lebih banyak dari sebelumnya,” ungkapnya.