Ujian Nasional 2016

Sekolah Ganti Hard Disk Komputer Jelang Galdi Bersih Ujian Nasional Berbasis Komputer

#SURABAYA - Hal ini dialami SMPN 13 Surabaya yang salah satu dari 3 server utamanya harus diganti hardisknya karena error.

Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Yuli
sulvi sofiana
Proktor utama SMPN 13 Surabaya, Karyadi ambil menunjukkan letak hard disk yang ia ubah pada SURYA.co.id, Sabtu (24/4/2016). 

SURYA.co.id |SURABAYA – Persiapan sinkronisasi gladi bersih Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) bukan hanya jaringan, listrik dan komputer tetapi juga mempersiapkan sparepart komputer.

Hal ini dialami SMPN 13 Surabaya yang salah satu dari 3 server utamanya harus diganti hardisknya karena error.

“Proktor dan teknisi memang perlu siaga buat segala kerusakan, termasuk yang kami alami. Untung kami juga punya hard disk cadangan,” jelas proktor utama SMPN 13 Surabaya, Karyadi, sambil menunjukkan letak hard disk yang ia ubah pada SURYA.co.id, Sabtu (24/4/2016).

Juwari menerangkan, hard disk server ini untuk menyimpan data siswa yang menggunakan komputer di dalam satu ruang yang terdaftar dalam satu server. Setelah semua server siap, Juwari tinggal menunggu jadwal sinkronisasi dari pusat.

Namun, sinkronisasi yang dijadwalkan pukul 10.00 harus mundur karena status server belum juga aktif. “Biasanya memang telat, nunggu konfirmasi pusat, saat simulasi pertama bahkan sampai 3 hari telatnya,” tutur pengajar pelajaran TIK ini.

Namun, menurutnya setelah 3 kali simulasi sinkronisasi berlangsung lebih cepat. Bahkan terakhir kali simulasi hanya memerukan waktu 15 menit sinkronisasi untuk 1 server.

Sementara itu, Kepala SMPN 13 Surabaya, Juwari menjelaskan tahun ini merupakan tahun pertama sekolahnya mlaksanakan UNBK. Sebanyak 377 siswanya mengikuti UNBK dengan 3 sesi. “Komputer kami awalnya 108, kemudian dibantu pinjaman orang tua siswa dan guru hingga sekarang ada 152 komputer dan laptop,” jelasnya.

Pengajar Pendidikan Kewarganegaraan ini menjelaskan menggunakan 4 ruang dengan kapasitas masing-masing ruang sekitar 40 komputer. Sehingg sekolahnya memiliki 4 server utama dan 1 server cadangan.

“Persiapannya memang tidak mudah, tetapi sebagai pembelajaran tahun depan juga. Ini server kami juga beli bekas,” ungkapnya.

Pelaksanaan UNBK, lanjutnya, selain diawasi oleh 4 proktor dan 4 teknisi, sekolahnya akan mendapat bantuan dari 1 proktor dan 1 teknisi SMA yang bersiaga disekolahnya.

“Sudah dibilangi Dinas Pendidikan (Dindik) kalau bakal ada prokor dan teknisi SMA yang bantu, tapi belum tahu namanya,” jelasnya.

Untuk melatih kesiapan siswanya, ia mewajibkan siswanya mengikuti tryout online sejak bulan November. Dengan ketentuan minimal tryout yang diikuti dan dijadikan sebagai pertimbangan nilai rapor.

“Biar anak-anak terbiasa dan termotivasi,” jelasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved