BPJS Kesehatan

Sekitar 90 Persen Pasien Graha Amerta RS dr Soetomo Gunakan BPJS Kesehatan

Pemerintah harus terang-terangan mampunya sebeberapa. Pemetaan masyarakat target BPJS harus jelas, misalnya ekonomi miskin, menengah, kaya dst.

Penulis: Monica Felicitas | Editor: Yuli
monica felicitas
Loket BPJS Kesehatan di Graha Amerta RSUD dr Soetomo, Surabaya. 

SURYA.co.id | SURABAYA - Pasien Rumah Sakit Dr Soetomo, khususnya Graha Amerta, juga tidak lepas dari kenaikan premi BPJS Kesehatan per 1 April mendatang.

Rumah Sakit sasaran berkelas ekonomi menengah ke atas ini diketahui lebih dari 90 persen pasiennya menggunakan BPJS.

Sekretaris Graha Amerta, Dr Hendrian D Soebagjo Spm, mengatakan, kenaikan premi BPJS akan memberatkan masyarakat karena BPJS bukan iuran perorangan tapi terkait jumlah anggota dalam KSK.

"Dengan sendirinya kenaikan itu akan dihitung dari jumlah anggota keluarga. Kekurangan premi mestinya tidak dibebankan kepada masyarakat. Pemerintah menghendaki jaminan kesehatan, artinya itu bisa diserahkan kepada 1 badan, tidak harus ke BPJS semua, misalnya harus ke asuransi lain yang dianggap mampu, dan tentunya diawasi oleh pemerintah," kata dokter yang juga konsultan onkologi mata.

Hendrian menilai perlunya kajian ulang mengenai sasaran masyarakat yang layak mendapatkan bantuan BPJS.

"Pemerintah fokus pada pemetaan. Yang perlu mendapat utuh dari pusat maupun daerah sehingga ada variasi mengenai pelayanan kesehatan," jelasnya.

"Pemerintah harus terang-terangan mampunya sebeberapa. Pemetaan masyarakat target BPJS harus jelas, misalnya ekonomi miskin, menengah, kaya dan sangat kaya. Kalau menjangkau, pemetaannya harus jelas, biar yang sudah kaya memilih asuransi lain sesuai kemampuan," tambahnya.

Ia menilai, hal ini bukan merupakan subsidi silang karena masyarakat berekonomi mampu dapat merasakan bantuan BPJS yang sasarannya merupakan masyarakat kurang mampu.

Saran dia, masyarakat berekonomi tinggi dikenakan pajak yang cukup besar agar rumusan subsidi silang dapat terjadi, yang mampu membantu yang kurang mampu.

"Tujuannya baik, manfaatnya baik. Sudah dirasakan masyarakat manfaat BPJS, tapi proses global dan peta geografis pemerintah harus jelas untuk meningkatkan kualitas," paparnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved