Orang Jombang Mengaku Nabi

Bupati Jombang 'Deadline' Satu Minggu Bagi Gus Jari untuk Tobat

"Setelah fatwa MUI turun, kami harus bertindak. Namun kami masih memberikan waktu seminggu bagi Gus Jari agar meluruskan keyakinannya sesuai akidah

Penulis: Sutono | Editor: Yoni
surya/sutono
Jari bin Supardi (tengah) saat pertemuan tertutup dengan Ketua MUI KH Kholil Dahlan (kanan), Senin (22/2/2016). 

SURYA.co.id | JOMBANG - Menyusul turunnya fatwa MUI yang menyatakan ajaran Jari bin Supardi (44) menyimpang, Pemkab Jombang memberikan tenggat waktu satu minggu bagi Jari beserta pengikutnya untuk bertobat.

Selama satu pekan itu, Jari dan pengikutnya akan mendapat pembinaan.

Jari adalah warga Dusun Gempol, Desa Karangpakis, Kecamatan Kabuh, yang mengaku menerima wahyu dari Allah dengan perintah sebagai penanda akhir zaman. Jari pun menyebut dirinya Isa Habibullah.

Penegasan untuk memberikan tenggat waktu satu minggu itu dilontarkan Bupati Nyono Suharli Wihandoko guna merespons terbitnya fatwa MUI Jombang.

"Setelah fatwa MUI turun, kami harus bertindak. Namun kami masih memberikan waktu seminggu bagi Gus Jari agar meluruskan keyakinannya sesuai akidah Islam. Selama seminggu ini kami akan lakukan pembinaan terhadap dia dan kelompoknya,” ujar Bupati Nyono kepada Surya (TRIBUNnews.com Network), Jumat (26/2/2016).

Namun demikian, tegas Nyono, jika dalam tenggang waktu satu minggu ini Gus Jari dan kelompoknya tidak mau mengubah keyakinannya yang sudah menyimpang dari akidah Islamiyah, pihaknya tak segan-segan membawa ke jalur hukum.

Diberitakan, Jari mengaku menerima wahyu dari Allah, dengan perintah menjadi penanda akhir zaman, yang diyakini sebagai turunnya Nabi Isa di muka bumi.

Diakuinya, wahyu dia terima pada Jumat Legi tahun 2004. Ketika itu Jari menjadi santri di salah satu pesantren Desa Brangkal, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto.

Saat itu, Jari sedang salat malam. Manakala sujud, dadanya serasa ditekan. Bersamaan itu, Jari mendengar panggilan sebanyak 7 kali berupa ayat pertama sampai 5 Surat Yasin Alquran.

Dari situ, dia mengaku mendapatkan petunjuk sebagai Isa Habibullah atau Isa kekasih Allah. Ini untuk membedakan dengan Isa Almasih yang hidup sebelum zaman Nabi Muhammad.

Sebagai tindak lanjut, dia lantas mendirikan pesantren dinamakan Ponpes Kahuripan Ash-Shiroth dan masjid Shirothol Mustaqiim. Kini pengikutnya mencapai 100 orang lebih.

Baca selengkapnya di Harian Surya edisi besok
LIKE Facebook Surya - http://facebook.com/SURYAonline
FOLLOW Twitter Surya - http://twitter.com/portalSURYA

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved