Berita Lamongan
Bolos Sekolah, Belasan Pelajar Digaruk Satpol PP Lamongan
“Saya main domino tidak pakai uang, tapi hanya taruhan jepitan anggota badan menggunakan jepitan jemuran,”ungkap salah satu siswa SMP kepada Surya.
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Yoni
SURYA.co.id | LAMONGAN – Meski seringkali Satpol PP melakukan razia, ternyata masih saja banyak pelajar yang bolos di jam pelajaran.
Bahkan para pelajar ditemukan sedang asyik main domino, dengan taruhan jepitan jemuran baju.
Sebanyak 18 pelajar setingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas( SMA) diamankan di sejumlah warung kopi dan juga di tempat play station (PS) di Jl Veteran, Jl Andansari, Jl dr Wahidin Sudiro Husodo dan Jl KH Ahmad Dahlan.
Saat ditangkap, ada yangsedang asyik bermain PS, minum kopi di warung dan ada juga yang sedang main kartu domino.
Saat petugas Satpol PP tiba di sejumlah lokasi, diantara para pelajar itu ada yang sempat kabur.
Namun kebanyakan para pelajar ini tidak berkutik lantaran dikepung anggota Satpol PP begitu banyak.
“Saya main domino tidak pakai uang, tapi hanya taruhan jepitan anggota badan menggunakan jepitan jemuran,”ungkap salah satu siswa SMP kepada Surya.
Dan rata – rata para siswa yang diamankan ini mengakui sengaja keluar pada jam pelajaran, karena kosong, alias guru jam pelajaran tidak mengajar. Ketimbang jenuh di dalam kelas, mereka memilih keluar untuk mengusir perasaan bosan dalam kelas.
Ada yang beralasan keluar, lantaran tidak menyukai mata pelajaran yang jam itu dijadwalkan.
Ada karena gurunya yang tidak senangi, dan ada yang karena tidak menyukai pelajarannya. Alasan klasik ini acapkali muncul, saat para pelajar terjaring operasi kasih sayang yang
digelar Satpol PP.
Kabid Oparasi dan Pengamanan, Alfian Helmy mengungkapkan, oparasi kasih sayang ini dilakukan karena banyak laporan dari masyarakat yang melihat para siswa nongkrong di warung kopi saat jam pelajaran.
“Jadi ini juga menjadi keluhan masyarakat yang melihat banyaknya siswa keluar sekolah dan jam efektif pelejaran,”ungkap Alfian Helmy.
Para siswa dikembalikan, setelah pihak sekolah atau orang tua murid menjemput ke Satpol PP.
”Ini sebagai satu diantara sekian banyak upaya agar ada efek jerah bagi siswa. Selain para pelajar yang terjaring harus membuat surat penyataan bermeterai yang memastikan mereka tidak akan mengulangi lagi perbuatannya. Lucunya lagi, saat para siswa diminta menghafal Pancasila dan lagu kebangsaan, ternyata ada sejumlah siswa yang tidak hafal urutan Pancasila. Sedang lainnya juga tidak hafal sejumlah lagu kebangsaan.
Baca selengkapnya di Harian Surya edisi besok
LIKE Facebook Surya - http://facebook.com/SURYAonline
FOLLOW Twitter Surya - http://twitter.com/portalSURYA