Berita Sidoarjo
Gedung Serbaguna Sidoarjo Dikebut dengan Anggaran Rp 80 Miliar
Kendati demikian, anggota Komisi C DPRD Sidoarjo yang menyidak gedung tersebut tak terlalu memikirkan posisi gedung yang tampak terbalik itu.
Penulis: Irwan Syairwan | Editor: Parmin
SURYA.co.id | SIDOARJO - Pembangunan Gedung Serbaguna Sidoarjo (GSS) dikebut pengerjaannya. Tak tanggung-tanggung, sekitar Rp 80 miliar digelontorkan untuk pembangunan gedung tersebut.
Namun, ada hal yang menggelitik dari pembangunannya, posisi gedung tersebut menghadap belakang jika dilihat dari jalan utama, Jalan Lingkar Timur (JLT).
Melewati JLT di sekitar Pregolan, warga akan melihat sebuah bangunan besar. Bangunan itu adalah Gedung GSS yang mulai dibangun 2014 di atas lahan seluas 4,2 hektare.
Namun posisinya seolah-olah terbalik karena yang terlihat adalah bagian belakan gedung tersebut. Sementara bagian depannya ada di belakang gedung tersebut di sisi timur.
Kendati demikian, anggota Komisi C DPRD Sidoarjo yang menyidak gedung tersebut tak terlalu memikirkan posisi gedung yang tampak terbalik itu.
Ketua Komisi C DPRD Sidoarjo, Achmad Amir Aslichin, mengatakan posisi pintu utama yang menghadap belakang ini ternyata merupakan bagian dari grand desain pembangunan GSS.
Nantinya, lanjut pria yang biasa disapa Iin ini, di bagian depan tersebut juga akan dibangun Gedung Sprot Center (GSC) yang terintegrasi dengan GSS.
"Di depan gedung ini juga akan dibangun amphitheater outdoor. Dengan posisi pintu utama di sebelah timur ini, pengunjung dapat melihat semua kawasan GSS ini. Jadi bukan karena salah desain," kata Iin, Kamis (14/1/2016).
Sekitar Rp 50 miliar sudah digelontorkan untuk pembangunan GSS pada periode 2014-2015. Pada 2016, DPRD menyetujui tambahan Rp 30 miliar untuk finishing gedung tiga lantai ini.
Iin menuturkan pembangunan kawasan GSS ini memang menggunakan anggaran tahunan.
"Kalau langsung total keseluruhan, APBD bisa membengkak," sambungnya.
Secara keseluruhan, Komisi C mengaku puas terhadap pembangunan GSS ini. Kendati demikian, pihaknya meminta agar kekurangan seperti retak rambut segera diperbaiki sebelum dilakukan penyelesaian sentuhan akhir.
"Tinggal pemeliharaannya saja yang harus dilakukan teratur," ujarnya.
Kabid Tata Bangunan Dinas PU Cipta Karya Sidoarjo, Yudi Kartika, menambahkan saat ini proses pengerjaannya fokus pada pengerjaan finishing lantai dua.
"Lantai bawah sudah selesai, sekarang pengerjaannya kita fokuskan pada convention hall di lantai 2," imbuh Yudi.