Berita Pendidikan Surabaya

Kandidik Bantah Ada Guru Meninggal saat Isi Rapor Online

“Informasi itu tidak benar. Saya sebenarnya sudah menerima kabar Bu Nurul meninggal dunia karena kecelakaan,” ungkapnya.

Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Parmin
surya/sulvi sofiana
Teman kerja Nurul Fadilah, Justinus Agus Nugroho (tengah) menunjukkan foto yang ia ambil saat Nurul Fadilah tertidur di depan Laptop. 

SURYA.co.id | SURABAYA – Kabar meninggalnya guru SD negeri di Surabaya saat mengerjakan rapor online beberapa minggu ini tersebar diberbagai sosial media.

Tampak foto seorang guru tergeletak di depan laptop. Foto itu diberi keterangan ‘innalillahi wainna ilaihi rojiun telah meninggal saat mengerjakan rapor online. Semoga amal ibadah beliau diterima Allah SWT. Guru SDN Simokerto Surabaya (Dra. Nurul Fadilah).

Namun, saat dikonfirmasi pihak sekolah menyatakan guru itu tidak meninggal saat mengisi rapor online.

Teman kerja Nurul Fadilah, Justinus Agus Nugroho, mengatakan foto itu memang Nurul Fadilah, guru SDN Simokerto VI Surabaya.

Justinus menjelaskan dirinya yang mengambil foto saat Nurul sedang tertidur di depan laptop.

“Foto itu saya ambil tanggal 30 November lalu. Kemudian saya masukkan grup internal sekolahan untuk bahan guyonan,” kata dia saat ditemui di kantor Dinas Pendidikan (Dindik) Surabaya , Selasa (15/11/2015).

Justinus menjelaskan, waktu mengambil foto itu, guru-guru memang tengah disibukkan banyak kegiatan. Di antaranya mengisi Pendataan Ulang Pegawai Negeri Sipil (PUPNS) yang diselenggarakan pemerintah pusat serta mengisi rapor online.

“Mungkin beliau kecapekan sehingga tertidur saat mengisi itu,” ujarnya.

Setelah kejadian tersebut, tepatnya 3 Desember lalu, pihak sekolah menerima kabar, Nurul mengalami kecelakaan tunggal di daerah Buduran, Sidoarjo.

Ketika itu Nurul hendak pulang ke rumahnya di daerah Kebaron, Tulangan, Sidoarjo.
Dalam kecelakaan itu, menurut Justinus, Nurul masih selamat dan mengalami beberapa patah tulang. Guru kelas 3 itu akhirnya menjalani perawatan di RSUD Sidoarjo.

“Kami sempat menghubungi beliau, dan masih bisa berkomunikasi. Tapi kami baru menjenguknya di RSUD Sidoarjo pada Sabtu (5/12/2015) karena Ujian Akhir Sekolah (UAS) baru berakhir Jumat (4/12),” kata Justinus yang juga guru kelas 6C di SDN Simokerto VI Surabaya.

Endarwati, teman sejawat Nurul yang lain, menambahkan, saat dijenguk di RS itu, Nurul bercerita akan menjalani operasi. Operasi dilakukan menunggu kondisi lebih baik.

“Tapi pada 7 Desember sekitar pukul tujuh malam, kami mendapat kabar Bu Nurul meninggal dunia,” kata dia sambil menunjukkan foto ketika Nurul sedang dirawat di RSUD Sidoarjo.

Keesokan harinya setelah mendapat kabar Nurul meninggal dunia, pihak sekolah mendatangi kediamannya di Sidoarjo.

“Ternyata almarhumah sudah dimakamkan malam itu juga, jadi kami teman-temannya tidak sempai ikut pemakaman,” ujar guru kelas 2 ini.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved