Hari Sumpah Pemuda

Aksi Pelajar SMP di Bojonegoro Kritik Jokowi soal Kabut Asap

#BOJONEGORO - Wahai Bapak Presiden, berhentikanlah asap itu, aku tidak ingin Indonesia menjadi gersang serta tandus.

Penulis: Iksan Fauzi | Editor: Yuli
iksan fauzi
Para siswa SMPIT Insan Permata menggelar teaterikal peduli bencana kabut asap di Jalan KH Hasyim Asy ari Kabupaten Bojonegoro, Rabu (28/10/2015). 

SURYA.co.id | BOJONEGORO - “Wahai Bapak Presiden, berhentikanlah kabut asap itu, aku tidak ingin Indonesia menjadi gersang serta tandus. Wahai Bapak Pemberdaya, bukankah anda seharusnya bertanggungjawab atas kepemimpinan anda dan menanggung kesejahteraan rakyat”.

Kalimat puisi itu terlontar dari seorang siswa Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Insan Permata saat menggelar teaterikal prihatin kabut asap.

Teaterikal digelar saat peringatan hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober, sebagai bentuk kritikan kepada pemerintah.

Puluhan siswa SMPIT berbondong-bondong turun ke Jalan KH Hasyim Asy’ari, Rabu (28/10) sekitar pukul 09.30 wib. Mereka mengritik pemerintahan Presiden Joko Widodo yang tak kunjung berhasil mengatasi bencana asap di Sumatera dan Kalimantan.

Kritikan yang dilakukan para siswa kelas satu dan dua itu dalam bentuk teaterikal, puisi, bentangan spanduk, dan berpura-pura menjadi ‘Presiden Joko Widodo’ lalu diwawancarai seorang reporter tentang persoalan bencana asap.

“Pada bulan September, asap datang. Masyarakat kesulitan mencari udara segar. Petani gagal panen. Anak-anak menangis, merintih kena asap kebakaran. Satu per satu dari mereka mengalami kesakitan,” bunyi suara siswi lain yang membacakan puisi.

Dalam teaterikal, ada siswa yang berperan mengobati korban asap. Selama teaterikal, asap buatan menyelimuti para siswa. Seolah sungguhan, ada beberapa siswa terlihat terkapar ketika menghirup asap. Di tengah korban kelimpungan itu, seorang reporter mewawancarai 'Presiden Jokowi' yang berjanji mengatasi bencana asap.

Menurut Kepala SMPIT Insan Permata, Siswandi, teaterikal bencana asap di hari Sumpah Pemuda ini menggambarkan kepedulian dan semangat berjuang pemuda untuk saling bergotong royong membantu mengatasi bencana asap.

"Kegiatan ini bertujuan membekali para siswa agar mampu bertanggungjawab dan senantiasa melakukan yang terbaik untuk dirinya, masyarakat, dan bangsa Indonesia," ujar Siswandi.

Selain teaterikal, sebagian siswa lainnya mengedarkan kotak amal kepada para pejalan kaki di sepanjang Jalan KH Hasyim Asy'ari. Uang amal nanti rencananya diberikan kepada korban bencana kabut asap.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved