Kebakaran Gunung Lawu

Septi Tak Pamit Orangtua sebelum ke Gunung Lawu Bersama Tunangan

Jika kedua orangtuanya tahu Septi hendak ke Gunung Lawu pasti dilarang karena badannya akhir-akhir ini tampak kurang sehat.

Penulis: Didik Mashudi | Editor: Yuli
didik mashudi via netizen
KORBAN KEBAKARAN GUNUNG LAWU: Pasangan Rita Septi Nurikah (21) dan Awang Fery Pradika (25). 

SURYA.co.id | NGAWI - Dua dari 7 korban kebakaran di Gunung Lawu merupakan pasangan tunangan yang berencana menikah tahun depan.

Mereka adalah Rita Septi Nurikah (21) dan Awang Fery Pradika (25). Rencana pernikahan Rita dan Awang sudah didengar sejumlah kolega dan keluarganya. Namun kapan persisnya kedua korban hendak menikah masih belum ada yang tahu.

Septi selain menjadi mahasiswi semester 5 Fakultas Ekonomi di Universitas Soerja Ngawi juga bekerja di Kantor Notaris Prakoso Pranajaya.

Sudah dua tahun Septi yang dikenal ramah dan supel itu bekerja sambil kuliah. Terkait rencana pernikahan itu juga didengar oleh rekan sekantornya. "Kami dengar juga begitu mau menikah," ungkap Prakoso Pranajaya.

Tak ada firasat apapun sebelum musibah menimpa Septi. "Dia hanya minta izin hari Sabtu (17/10/2015) mau ada acara ke Gunung Lawu," ungkapnya.

Rekan-rekan sekantornya juga sempat kaget mendengar kabar yang menimpa Septi. "Dalam beberapa hari terakhir anaknya kelihatannya kurang fit," tambahnya.

Rupanya kepergian Septi ke Gunung Lawu tidak diketahui kedua orangtuanya, Suwito - Sundari, warga Desa Gelung, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi.

Jika kedua orangtuanya tahu Septi hendak ke Gunung Lawu pasti dilarang karena badannya akhir-akhir ini tampak kurang sehat.

Sementara Siti Rukayah (45), bibinya, mengaku kaget setelah mendapat kabar Septi menjadi salah satu korban. Terlebih selain Septi, tiga kerabatnya yang lain juga menjadi korban.

Ketiganya adalah Sumarwan (45) dan anaknya, Nanang Setia Utama (14) serta Eko Nurhadi.

Sementara keponakannya yakni Novi (15), juga anak Sumarwan, mengalami luka bakar cukup parah kini dirujuk ke rumah sakit di Solo.

Siti Rukayah mengaku juga mendengar keponakannya hendak menikah dengan tunangannya. Namun kapan rencana pernikahan itu belum diketahui jadwalnya.

"Awang kan kakak kelasnya di Universitas Soerjo. Keduanya memang hobi naik gunung," ungkapnya.

Sementara Agung Bayu (29), juga keponakan Septi, mengetahui rencana saudaranya hendak mendaki ke Gunung Lawu dari status di Facebook. Terlebih sebelum berangkat juga sempat saling kirim SMS.

"Tak ada yang aneh sebelum kejadian yang menimpanya. Kami kontak-kontakan dan Septi memberitahu mau muncak atau mendaki," ungkapnya.

Keluarganya datang ke Gunung Lawu naik sepeda motor. Sesuai rencana, para korban akan dimakamkan di pemakaman umum desanya.

Pihak keluarga korban malahan telah menunggu sejak pagi di kamar jenasah RSUD Magetan. Namun hingga semalam keluarga masih diminta menunggu rencana pemulangan jenazah.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved