Wirausaha

Guntur Tak Patah Arang Setelah Aset Kayu Rp 13 Miliar Jadi Arang

#BOJONEGORO - Guntur adalah wirausahawan mebel yang tangguh dari Bojonegoro. Ini kisahnya yang inspiratif.

Penulis: Iksan Fauzi | Editor: Yuli
iksan fauzi
Para pekerja Sadam Art di Jalan Brigjen Sutoyo, Bojonegoro sedang mengukir papan kayu jati untuk jendela masjid, Rabu (30/9/2015). 

SURYA.co.id | BOJONEGORO - Rumah terbakar, tumpukan bahan baku kayu jati telah menjadi arang. Api berkobar meluluhlantakkan seluruh bangunan rumah dan gudang kayu jati.

Usaha yang dirintis ayahnya, Sadam, selama bertahun-tahun habis dalam sekejap.

M Guntur, seorang pengusaha mebel di Jalan Brigjen Sutoyo, Kabupaten Bojonegoro masih mengenang peristiwa yang mengenaskan itu.

Total, harta benda milik keluarganya senilai sekitar Rp 13 miliar habis dilalap api.

Semua sudah menjadi arang dan abu, nyaris tak tersisa. Satu gelondong kayu nilainya mencapai Rp 400 juta.

Guntur sempat terpukul ketika mengingat utangnya di bank saat itu masih Rp 350 juta, sementara uang di rekening bank hanya sekitar Rp 38 juta. Namun, peristiwa yang terjadi pada hari Rabu 14 Februari 2015 itu tak membuatnya larut dalam kesedihan.

Ia merasa bersyukur tidak ada nyawa keluarganya yang menjadi korban.

“Saya berfikir, saya tidak berhak memiliki (harta benda). Pasti ada rezeki, Gusti Allah Maha Rohman dan Rohim,” kenang alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Malang ini saat ditemui SURYA.co.id di rumahnya, Rabu (30/9/2015).

Facebook SURYA Online

Setelah api membakar rumah dan gudang di sebelah rumahnya, Guntur menemui para pekerjanya, sekitar 70 orang. Kepada para pekerja itu, ia mengajak kerja bakti membersihkan puing-puing pada hari Jumat (16/2/2015).

Pada saat berada di halaman rumah terbakar itu, Guntur menunjukkan kepada beberapa pekerjanya agar melihat papan nama usaha miliknya yang diletakkan di ujung depan sebelah kanan.

Papan nama itu bertuliskan ‘Sadam Art’ sebagai petunjuk usaha mebel milik keluarga Guntur. "Kamu lihat papan nama itu, sama sekali tak tersentuh. Ini menunjukkan kita bisa bangkit lagi. Saya minta njenengan bantu saya, ayo bangkit bersama-sama,” ajak Guntur kepada pekerjanya.

Dorongan moral datang dari berbagai koleganya, termasuk para takmir masjid yang mebeler masjidnya pernah dikerjakan oleh Guntur.

Bahkan, mereka memberi pinjaman kepada Guntur untuk operasional. Nilainya, ada yang Rp 50 juta, Rp 100 juta, hingga ratusan juta.

“Mas, ini ada uang, sampean (Anda) pakai dulu, pekerjaannya (pesanan) tidak sekarang,” katanya menirukan beberapa takmir yang datang dari Sidoarjo dan Malang.

“Saya disemangati terus. Berkat doa para takmir dan jamaah, saya sekarang bisa bangkit,” katanya.

Mendapat dorongan moral dan modal, Guntur mengabarkan kepada para pekerjanya, bahwa, pada hari Senin (19/2/2015), para pekerja bisa beraktifitas seperti biasanya, namun dengan kondisi seadanya.

Tidak lama setelah itu, Guntur mendapat pesanan mengerjakan mebeler sebuah kantor di Jakarta. Nilai pekerjaan itu mencapai Rp 650 juta, kemudian menggarap bangku gereja untuk dikirim ke Medan senilai Rp 490 juta.

Kini, Guntur kembali membangun bisnis mebelnya. Rumah yang terbakar dan tak bisa digunakan untuk apa-apa telah dirobohkan dan diganti bangunan lebih besar. Sebanyak 70 pekerjanya masih bisa tetap bekerja untuk menghidupi nafkah keluarganya.

Pesanan Guntur tak hanya pembeli dari kota-kota besar di Indonsesia saja, para pembeli dari luar negeri, seperti Kanada, Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam pun datang ke tempatnya.

Bahkan, Guntur mengaku hingga saat ini tak sempat menyediakan barang jadi untuk dipajang. “Saya masih sibuk mengerjakan pesanan, jadi belum ada stok yang tersedia,” katanya.

Soal harga mebel, Guntur tak membedakan antara warga Indonesia dengan warga asing.

Lalu, apa rahasia di balik bangkitnya usaha Guntur? 

Guntur ternyata sering mendesainkan secara gratis apalagi jika untuk mebeler masjid, Guntur tak pernah menarik biaya. 

Tags
Bojonegoro
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved